Bahata pembusukan.
Tuhan jelas tidak menafikan pergulatan hebat sidang jemaat Pergamus – yang diam di takhta iblis, yakni pusat penyembahan berhala Greko-Roman, Zeus alias Jupiter. Sidang jemaat tidak menyangkal nama Tuhannya di tengah gelombang aniaya. Lagi, kita baca tentang kesetiaan yang tabah-takwa. Bahkan salah seorang warga jemaatnya mati martir karena kesetiaan kepada Tuhannya. Tuhan, Raja Gereja senantiasa menghargai perjuangan Gereja-Nya.
Namun, pembusukan sedang terjadi di jemaat Pergamus. Ini jauh lebih berbahaya daripada badai aniaya sehebat apapun. Pembusukan terjadi dari dan atau di dalam jemaat Pergamus. Yang dimaksud adalah berkembangnya ajaran sesat yang memiliki implikasi dan konsekuensi moral yang sangat merusak jemaat bahkan meruntuhkannya. ‘Ajaran Bileam’ rupanya semacam ajakan untuk berkompromi dengan tuntutan-tuntutan duniawi, dan tentu saja menggemakan semangat permisif dalam moralitas. Inilah waktunya menjadi serupa dengan dunia, sehingga suatu saat Gereja dan orang percaya tidak lagi ada bedanya dengan dunia. Sementara itu ‘pengikut Nikolaus’ mengajarkan Kristus versi baru, sejenis Kristus-Gnosis, yang mengajarkan bukan Kristus yang historis, melainkan Kristus kosmis yang hanya dicapai lewat jalan mistik oleh orang-orang yang telah menerima terang atau pencerahan batin. Bagi para pengikut Nikolaus, Injil Salib dan Kebangkitan merupakan barang remeh yang hanya cocok bagi para pemula dalam Agama Kristen. Bagi mereka, Injil Salib dan Kebangkitan merupakan omong kosong. Kristus-Gnosis yang mistika-historis itulah yang mereka puja.
Renungkan: Awasi pembusukan dalam ajaran dan moral dalam Gereja! Tuhan Yesus menyerukan supaya warga jemaat yang telah termakan faham-faham sesat tersebut bertobat. Firman-Nya membongkar tuntas sehingga yang benar dan yang salah, yang sejati dan yang palsu, menjadi nampak sejelas-jelasnya, sehingga pertobatan dirasakan menjadi sesuatu yang sangat mendesak, tidak bisa ditawar, apalagi ditunda!
Jumat, 17 Oktober 2014
Bahasa pembusukan. Wahyu 2:12-17
Label:
Tafsir Wahyu,
Wahyu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2014
(294)
-
▼
Oktober
(71)
- Ditolong Oleh Firman
- Musik Dan Pengeras Suara
- Dibayangi
- Menjaring Angin
- Menjaring Angin
- Menghalau Galau
- Anggota Baru Keluarga
- Anggota Baru Keluarga
- Semuanya Bersama
- Semuanya Bersama
- Pertolongan Pertama
- Pertolongan Pertama
- Pulau Kecil
- Pulau Kecil
- Menghalau Galau
- Membersihkan Lemari
- Membersihkan Lemari
- Orang Yang Mengerti
- Orang Yang Mengerti
- Pujian Yang Tak Layak Diterima
- Pujian Yang Tak Layak Diterima
- Perang Kata-Kata
- Perang Kata-Kata
- Fondasi Yang Benar
- Fondasi Yang Benar
- Sahabat Sejati
- Sahabat Sejati
- Batas tipis toleransi dan kompromi. Wahyu 2:18-29
- Bahasa pembusukan. Wahyu 2:12-17
- Miskin tetapi kaya. Wahyu 2:8-11
- Kehilangan kasih mula-mula. Wahyu 2:1-7
- Kristus yang Ilahi. Wahyu 1:9-20
- Pesan penting di masa gawat. Wahyu 1:1-8
- Melihat Lalu Mencari
- Melihat Lalu Mencari
- Dia Tak Pernah Terlelap!
- Jalan Memutar Yang Misterius
- Melihat Dengan Terbalik
- Perjumpaan Abadi
- Perjumpaan Abadi
- Wallpaper: Aku Tidak Akan Meninggalkan Engkau
- Perkataan Yang Tepat Pada Waktunya
- Perkataan Yang Tepat Pada Waktunya
- Tempat Beristirahat
- Tempat Beristirahat
- Kuasa Untuk Mengubah
- Kuasa Untuk Mengubah
- Pelajaran Dari Hula Hoop
- Sayap yang Patah
- Apa Yang Kamu Harapkan?
- Belajar Menanti Allah
- Kibarkan Bendera
- Mengapa Tuhan?
- Pelajaran Dari Hula Hoop
- Apa Yang Kamu Harapkan?
- Apa Yang Anda Harapkan?
- Belajar Menanti Allah
- Belajar Menanti Allah
- Kibarkan Bendera
- Kibarkan Bendera
- Mengapa Tuhan?
- Penolong Setia
- Penolong Setia
- Domba Merah Muda
- Domba Merah Muda
- Budaya Sekali Pakai
- Budaya Sekali Pakai
- Cahaya Yang Menyusup
- Perjalanan Sang Gadis Kecil
- Dalam Badai
- Dalam Badai
-
▼
Oktober
(71)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar