Minggu, 26 Oktober 2014
98:1 Mazmur. Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
98:2 TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.
98:3 Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.
98:4 Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah!
98:5 Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring,
98:6 dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN!
98:7 Biarlah gemuruh laut serta isinya, dunia serta yang diam di dalamnya!
98:8 Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama
98:9 di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Bersorak-sorailah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! Pujilah TUHAN dengan nyanyian dan sorak gembira. —Mazmur 98:4 (BIS)
Selama bertahun-tahun piano milik istri saya dan gitar banyo milik saya sudah jarang bahkan nyaris tidak pernah dimainkan bersama. Suatu hari, setelah Janet membelikan saya sebuah gitar baru sebagai hadiah ulang tahun, ia menyatakan keinginannya untuk belajar memainkan gitar lama saya. Janet adalah seorang musisi yang sangat piawai, dan dengan segera kami memainkan lagu-lagu pujian dengan kedua gitar kami bersama-sama. Saya langsung merasakan adanya suatu suasana baru berupa “perpaduan pujian” yang telah memenuhi rumah kami.
Ketika sang pemazmur diilhami untuk menuliskan pujian penyembahannya kepada Allah, ia mengawalinya dengan seruan: “Bersorak-sorailah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! Pujilah TUHAN dengan nyanyian dan sorak gembira” (Mzm. 98:4 BIS). Pemazmur mengajak kita untuk menyanyikan “pujian bagi TUHAN” dengan beragam alat musik seperti kecapi, trompet, dan sangkakala (ay.5-6 BIS). Ia memerintahkan seluruh bumi untuk “bersorak-sorai bagi TUHAN” (ay.4 BIS). Dalam paduan puji-pujian yang megah tersebut, laut bergemuruh dengan sukacita, sungai-sungai bertepuk tangan, dan bukit-bukit pun bersorak-sorai dengan riang gembira. Seluruh umat manusia dan karya ciptaan bersama-sama dipanggil untuk memuji Tuhan dengan menyanyikan nyanyian baru, “sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib” (ay.1).
Hari ini, kiranya hatimu berpadu dengan hati sesama dan karya ciptaan Allah untuk menyanyikan puji-pujian bagi Dia, Pencipta dan Penebus yang Mahakuasa. —HDF
Mari kita bersama bersukacita,
Mengangkat pujian dengan satu suara,
Menyanyikan anugerah dan belas kasih-Nya,
Dan segala kebaikan yang Tuhan limpahkan. —Sper
Allah dapat menggunakan alat-alat biasa dan sederhana untuk menghasilkan suatu pujian yang membahana.
Artikel ini termasuk dalam kategori Santapan Rohani, SaTe Kamu
from WarungSateKaMu.org
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar