Jumat, 17 Oktober 2014
1:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
1:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.
1:4 Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.
1:5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.
1:6 Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa."
1:7 Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi.
1:8 Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?"
1:9 Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan."
1:10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" –sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.
1:11 Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora."
1:12 Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."
1:13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.
1:14 Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki."
1:15 Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk.
1:16 Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta mengikrarkan nazar.
1:17 Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.
2:1 Berdoalah Yunus kepada TUHAN, Allahnya, dari dalam perut ikan itu,
2:2 katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku. —Yunus 2:2
Ketika putri kami masih terlalu kecil untuk berjalan atau merangkak, ia melakukan sesuatu untuk bersembunyi dari orang banyak atau saat ia ingin sendirian dan menuruti kemauannya sendiri. Ia cukup memejamkan matanya. Kathryn berpikir, orang yang tidak bisa dilihatnya juga tidak akan bisa melihat dirinya. Ia menggunakan taktik itu di dalam mobil ketika orang yang belum dikenalnya ingin menyapanya; ia juga melakukannya saat duduk di kursi makan apabila ia tidak menyukai makanannya; ia bahkan melakukannya saat kami memintanya untuk siap-siap tidur.
Yunus mempunyai strategi yang lebih canggih untuk bersembunyi, tetapi strategi itu sama tidak berhasilnya dengan cara putri kami bersembunyi. Ketika Allah memerintahkan Yunus untuk melakukan sesuatu yang tidak ia kehendaki, ia melarikan diri ke arah yang berlawanan. Namun ia segera mengetahui bahwa tidak ada tempat yang tersembunyi bagi Allah. Kitab Suci bahkan penuh dengan kisah-kisah tentang Allah yang menemukan orang-orang pada saat mereka tidak ingin ditemukan (Kel. 2:11-3:6; 1Raj. 19:1-7; Kis. 9:1-19a).
Mungkin kamu telah berusaha untuk bersembunyi dari Allah, atau mungkin saja kamu berpikir bahwa Allah sekalipun tidak bisa melihatmu. Pahamilah ini: Jika Allah melihat dan mendengar doa seorang nabi yang memberontak di dalam perut seekor ikan besar, Dia pun melihat dan mendengarmu di mana pun kamu berada dan apa pun yang pernah kamu lakukan. Namun itu bukanlah hal yang perlu ditakutkan, melainkan suatu penghiburan yang luar biasa. Dia selalu hadir, dan Dia peduli padamu! —RKK
Ya Tuhan, terima kasih karena Engkau hadir menyertai kami.
Kami mendengar dan meyakini firman-Mu:
“Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku;
apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati” (Yer. 29:13).
Kita tak perlu mengkhawatirkan segala kesulitan di sekitar kita selama mata Tuhan tertuju kepada kita.
Artikel ini termasuk dalam kategori Santapan Rohani, SaTe Kamu
from WarungSateKaMu.org
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar