Minggu, 5 Oktober 2014
10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
10:15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
10:18 Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. —Yohanes 13:35
Saat berada dalam perjalanan darat dari Glasgow ke Edinburgh, Skotlandia, dan menikmati indahnya pemandangan pedesaan, saya terpikat oleh suatu pemandangan yang lumayan menggelikan. Di kejauhan, pada puncak sebuah bukit kecil, terdapat sekawanan domba berwarna merah muda dalam jumlah besar.
Saya tahu bahwa para pemilik domba suka menandai ternak mereka dengan membuat bintik-bintik dari cat semprot—tetapi kawanan domba merah muda tersebut sangat menyolok. Pemiliknya telah mengecat seluruh badan dari setiap dombanya dengan pewarna merah muda. Semua orang jadi tahu siapa pemilik domba-domba tersebut.
Kitab Suci menyebut para pengikut Kristus sebagai domba yang juga memiliki tanda pengenal yang unik. Hal apa yang menjadi “pewarna merah muda” dalam kehidupan seorang pengikut Kristus? Bagaimana seseorang dapat dikenali sebagai milik Yesus?
Dalam Injil Yohanes, Yesus, Sang Gembala yang baik, menyatakan bahwa tanda pengenal pengikut-Nya adalah kasih. “Sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Yoh. 13:34-35).
Lewat perkataan dan perbuatannya, seorang percaya harus menunjukkan kasih kepada orang-orang di sekelilingnya. “Saudarasaudaraku yang kekasih,” tulis Yohanes, “jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi” (1Yoh. 4:11). Kasih seorang Kristen untuk sesamanya haruslah terlihat nyata, sejelas warna merah muda pada sekawanan domba di Skotlandia. —JDB
Ya Tuhan, ingatkan aku bahwa hidup ini bukanlah tentang diriku
maupun kebutuhanku, melainkan tentang sesama dan bagaimana
kasih-Mu dapat terpancar kepada mereka melalui diriku.
Kiranya kasih yang Kristus teladankan menjadi ciri khas hidupku.
Kasih kita harus menjadi ciri khas kita sebagai pengikut Kristus.
Artikel ini termasuk dalam kategori Santapan Rohani, SaTe Kamu
from WarungSateKaMu.org
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar