Pesan penting di masa gawat.
Di tengah badai aniaya yang melanda umat-Nya, Tuhan Yesus memberikan wahyu kepada hamba-Nya, Yohanes untuk menghibur dan meneguhkan mereka. Dengan setia Yohanes bersaksi tentang wahyu yang telah diterimanya. Ia menuliskannya bagi ‘hamba-hamba Kristus’ (ayat 1) yang sedang menjalani masa uji dalam rangka pemurnian menjelang pemuliaan. Bagi “ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya” disebut berbahagia atau terberkati. Maksudnya jelas, menekuni dan mengamalkan Kitab Wahyu akan mendatangkan berkat bagi orang percaya dan jemaat, yakni ketangguhan menjalani masa uji yang penuh penderitaan, dan kemuliaan surgawi sebagai orang-orang yang menang.
Penghiburan dan peneguhan yang Tuhan Yesus sampaikan kepada umat-Nya, bertitik tolak dari hubungan antara Allah dengan umat-Nya, dengan mengedepankan kedaulatan karya-Nya. Kasih karunia, yang menjadi pokok keselamatan kita, dikatakan ‘menyertai kamu’ (ayat 4). Ungkapan ini menyiratkan kebenaran mendasar dalam keselamatan kita, bahwa sekali kita berada dalam kasih karunia Allah, selamanya kita berada dalam kasih karunia tersebut. Damai sejahtera, yang berarti kedamaian dan kesentosaan jiwa karena kepastian telah diperolehnya demai dengan Allah, juga dikatakan beserta umat-Nya. Itu berarti, bagi orang-orang yang berada dalam kasih karunia Allah, damai sejahtera hadir, dan di saat-saat topan kesengsaraan mengamuk, kedua hal itu menjadi bekal sekaligus titik berangkat pengharapan.
Pendeknya, dengan ‘kasih karunia dan damai sejahtera’ bagi umat-Nya, Allah bersama-sama dengan umat-Nya dalam menghadapi masa uji yang paling berat sekalipun. Ya, Allah mengasihi umat-Nya dan tidak membiarkan mereka berjuang sendirian. Allah sendiri tampil sebagai titik tekan penghiburan dan peneguhan itu.
Renungkan: Jaminan kemenangan bagi orang percaya yang sedang mengalami pergumulan mahadahsyat akan dikuatkan dan diteguhkan dengan pernyataan Tuhan Allah yang kekal berdaulat, Pencipta dan Penggenap sejarah umat manusia.
Jumat, 17 Oktober 2014
Pesan penting di masa gawat. Wahyu 1:1-8
Label:
Tafsir Wahyu,
Wahyu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2014
(294)
-
▼
Oktober
(71)
- Ditolong Oleh Firman
- Musik Dan Pengeras Suara
- Dibayangi
- Menjaring Angin
- Menjaring Angin
- Menghalau Galau
- Anggota Baru Keluarga
- Anggota Baru Keluarga
- Semuanya Bersama
- Semuanya Bersama
- Pertolongan Pertama
- Pertolongan Pertama
- Pulau Kecil
- Pulau Kecil
- Menghalau Galau
- Membersihkan Lemari
- Membersihkan Lemari
- Orang Yang Mengerti
- Orang Yang Mengerti
- Pujian Yang Tak Layak Diterima
- Pujian Yang Tak Layak Diterima
- Perang Kata-Kata
- Perang Kata-Kata
- Fondasi Yang Benar
- Fondasi Yang Benar
- Sahabat Sejati
- Sahabat Sejati
- Batas tipis toleransi dan kompromi. Wahyu 2:18-29
- Bahasa pembusukan. Wahyu 2:12-17
- Miskin tetapi kaya. Wahyu 2:8-11
- Kehilangan kasih mula-mula. Wahyu 2:1-7
- Kristus yang Ilahi. Wahyu 1:9-20
- Pesan penting di masa gawat. Wahyu 1:1-8
- Melihat Lalu Mencari
- Melihat Lalu Mencari
- Dia Tak Pernah Terlelap!
- Jalan Memutar Yang Misterius
- Melihat Dengan Terbalik
- Perjumpaan Abadi
- Perjumpaan Abadi
- Wallpaper: Aku Tidak Akan Meninggalkan Engkau
- Perkataan Yang Tepat Pada Waktunya
- Perkataan Yang Tepat Pada Waktunya
- Tempat Beristirahat
- Tempat Beristirahat
- Kuasa Untuk Mengubah
- Kuasa Untuk Mengubah
- Pelajaran Dari Hula Hoop
- Sayap yang Patah
- Apa Yang Kamu Harapkan?
- Belajar Menanti Allah
- Kibarkan Bendera
- Mengapa Tuhan?
- Pelajaran Dari Hula Hoop
- Apa Yang Kamu Harapkan?
- Apa Yang Anda Harapkan?
- Belajar Menanti Allah
- Belajar Menanti Allah
- Kibarkan Bendera
- Kibarkan Bendera
- Mengapa Tuhan?
- Penolong Setia
- Penolong Setia
- Domba Merah Muda
- Domba Merah Muda
- Budaya Sekali Pakai
- Budaya Sekali Pakai
- Cahaya Yang Menyusup
- Perjalanan Sang Gadis Kecil
- Dalam Badai
- Dalam Badai
-
▼
Oktober
(71)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar