Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 November 2012 -
Baca: Matius 18:21-35
"Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Matius 18:21
Jika ada orang yang berbuat jahat atau menyakiti kita, dunia memiliki prinsip: pembalasan lebih kejam dari perbuatan! Tidak sedikit orang Kristen yang turut menerapkan prinsip ini. Bukankah kita tahu bahwa kekristenan itu identik dengan kasih, yang di dalamnya ada pengampunan? Alkitab dengan tegas menyatakan, "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." (Matius 6:14-15). Jadi mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita adalah sebuah keharusan! Pernyataannya: berapa kali kita harus mengampuni orang lain? "Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." (Matius 18:22).
Dalam kekristenan, hal mengampuni itu tidak ada batasnya karena pengampunan adalah dasar bagi kehidupan orang percaya. Kita harus sadar siapa kita ini. Ingat, kita ini diselamatkan, dilayakkan menjadi anak-anak Allah dan beroleh berkat-berkat dari Tuhan diawali oleh sebuah pengampunan yang telah dikerjakan oleh Kristen di atas kayu salib, "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya," (Efesus 1:7), dan pengampunan dari Tuhan itu sempurna tanpa batas. Ada tertulis: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9). Bahkan, "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18).
Siapakah di antara kita yang tak pernah berbuat kesalahan? Tak seorang pun. Maka dari itu sebesar apa pun kesalahan orang lain dan sebanyak apa pun kejahatan orang terhadap kita, kita diharuskan untuk mengampuni mereka sebab Tuhan Yesus telah terlebih dahulu mengampuni kita. Kalau kita sadar bahwa dosa kita sudah diampuni, sudah selayaknya kita taat melakukan apa pun yang diperintahkan Tuhan.
Mengampuni adalah ciri khas hidup orang percaya! Mohon kekuatan Roh Kudus supaya kita bisa mengampuni orang lain, karena itu kehendak Tuhan!
Related Posts :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar