(sambungan)
Sesuatu yang berbanding terbalik bisa kita lihat pada jemaat Laodikia. Jemaat Laodikia dikatakan kaya secara materi tetapi di mata Tuhan mereka sesungguhnya terlihat miskin. Lihatlah teguran yang dijatuhkan kepada mereka. "Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang." (Wahyu 3:17). Kekayaan secara materi ternyata membutakan mata mereka, sehingga mereka menjadi tidak sungguh-sungguh dalam ketaatan. Tuhan memandang itu sebagai suam-suam kuku, tidak dingin atau panas. Dan sikap itu membuahkan teguran keras. "Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku." (ay 16). Tuhan kemudian berkata: "maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat." (ay 18) dan memberikan sebuah peringatan yang tentu saja berlaku pula bagi kita semua hari ini: "Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!" (ay 19). Tidak mau dihajar Tuhan? Kalau begitu berbesar hatilah ketika ditegur dan segeralah bertobat. Ada perbedaan kontras antara jemaat Smirna dan Laodikia. Meski dalam penderitaan menghadapi ketidakadilan, kemiskinan, fitnahan, tekanan dan siksaan sekalipun, mereka mampu terus taat dan menyerahkan hidup mereka kepada Tuhan dengan sepenuhnya.Sebaliknya jemaat Laodikia tertutup matanya oleh segala kemewahan yang mereka miliki.
Jangan tiru jemaat Laodikia dan teladanilah sikap jemaat Smirna. Mengikuti Kristus bukanlah berarti bahwa kita kemudian hidup bebas dari masalah dan bisa berjalan tanpa hambatan, lalu bisa seenaknya berbuat apapun sesuka kita. Menjadi orang percaya pada kenyataannya bisa menempatkan kita ke dalam posisi sulit seperti yang mungkin kita alami hari ini. Disisihkan, dicemooh, diperlakukan tidak adil bahkan seperti yang dialami banyak orang percaya dalam kasus-kasus tertentu, ancaman dan aniaya pun bisa menjadi 'salib' yang harus kita pikul. Ironisnya perlakuan seperti ini bukan hanya datang dari orang-orang yang tidak mengenal Allah saja, tetapi bisa pula hadir lewat orang-orang yang mengaku beriman kepada Kristus. Bukankah kita setidaknya pernah bertemu dengan orang-orang yang mengaku percaya tetapi begitu mudah menghakimi? Bukannya membantu saudaranya yang susah, tapi malah mengata-ngatai dan menuduh bahwa kemiskinan yang mereka alami itu karena kutuk, dosa dan sebagainya tanpa terlebih dahulu melihat letak permasalahannya. Tapi semua itu hendaknya tidak melemahkan kita, sebab sejak awal Yesus sendiri sudah mengingatkan: "Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku." (Lukas 9:23). Tidaklah mudah untuk menyangkal diri dan memikul salib setiap hari, tetapi itulah yang dituntut dari kita. Selanjutnya Yesus berkata: "Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya." (ay 24). Kekayaan dunia mungkin menggiurkan, tetapi ingatlah kata-kata Yesus berikut ini: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?" (ay 25). Jemaat Laodikia melakukan itu, sebaliknya jemaat Smirna menunjukkan bahwa mereka tahu apa yang benar yang seharusnya mereka lakukan sebagai pengikut Kristus.
Dunia boleh saja membenci kita, memperlakukan kita tidak adil, menghina atau bahkan menuduh kita macam-macam. Tetapi hendaknya semua itu tidak boleh membuat kita berpaling dari Tuhan. Akan hal ini Yesus sudah mengingatkan kita. "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu." (Yohanes 15:18-19). Oleh karena itulah kita harus meneladani sikap jemaat Smirna yang tidak menyerah dan putus asa meski kehidupan yang mereka jalani sungguh berat. Keputusan dan sikap hidup tanpa pamrih seperti itulah yang membuahkan pujian dari Tuhan. "Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." (Wahyu 2:10). Mahkota kehidupan akan selalu dikaruniakan Tuhan kepada siapapun yang mampu setia sampai mati. Apakah hidup anda sedang mengalami kesusahan saat ini, sedang mengalami tekanan atau perlakuan tidak mengenakkan? Apakah roda kehidupan anda saat ini sedang berada dibawah dan melindas bebatuan? Tuhan berpesan demikian: "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" (Roma 12:12). Jangan bersungut-sungut ketika ada masalah, jangan putus asa apalagi menyerah. Ada mahkota kehidupan yang disediakan Tuhan kepada siapapun yang tetap setia kepada Tuhan dalam segala kondisi di ujung perjalanan kita. Ada banyak diantara orang percaya yang tidak sanggup menanggung kemiskinan, fitnahan dan siksaan. Mereka akan dengan cepat memilih untuk meninggalkan Tuhan ketimbang harus mengalami hal-hal tersebut. Tetapi jemaat Smirna sudah membuktikan iman mereka lewat ketabahan dan ketaatan yang luar biasa. Dan Tuhan pun memberikan pujian. Mari kita teladani jemaat Smirna dan mari pegang teguh kesetiaan kepada Tuhan, no matter what or how.
"Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?" (Lukas 9:25)
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
November
(128)
- Emas Murni
- Tuhan memiliki cara lain jika manusia tetap berdosa
- Renungan Harian Air Hidup: TUHAN ADALAH PENOLONG S...
- Berserah bukan Meyerah
- Kisah Segelas Susu
- Kasih Iman Kebijaksanaan
- Memberi Tidak Membuat Berkekurangan
- Proses
- Mengambil bagian dalam misi keselamatan Allah
- Renungan Harian Air Hidup: RAHASIA KEBERHASILAN AB...
- Mengeraskan Leher
- Tanda-tanda alam menyampaikan pesan iman
- Renungan Harian Air Hidup: RAHASIA KEBERHASILAN AB...
- Berhenti Sejenak
- 29 nov
- 28 nov
- Hidup iman mengalami saat-saat hangat dan saat-saa...
- Renungan Harian Air Hidup: SAAT TAK BERDAYA, KUASA...
- Rahmat Yang Baru Setiap Pagi
- 27nov
- Renungan Harian Air Hidup: HIDUP INI HANYALAH SING...
- Indikator
- Renungan Harian Air Hidup: HIDUP INI HANYALAH SING...
- Persembahan dan Ketulusan Hati
- 26 nov
- Hari Raya TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
- 23 nov
- 24 nov
- Bergaul Karib dengan Tuhan (2)
- Yesus : penyelamat dari belenggu dosa
- Renungan Harian Air Hidup: JANGAN PERNAH TAKUT GAGAL
- Bergaul Karib dengan Tuhan (1)
- Renungan Harian Air Hidup: KETIDAKTAATAN: Gagal Me...
- Mulailah Menata Diri
- Ingin Berhasil dan Beruntung? (2)
- Renungan Harian Air Hidup: BEBAN SEORANG PEMIMPIN
- Menjaga kesucian hidup
- Membangun Saat Teduh Dengan Tuhan
- Ingin Berhasil dan Beruntung? (1)
- Gereja sebagai Yerusalem Baru
- Renungan Harian Air Hidup: MENGAMPUNI ORANG LAIN: ...
- 22 nov
- Sikap Memberontak
- Renungan Harian Air Hidup: TAK ADA YANG SUKAR BAGI...
- Mengembangkan Anugerah Tuhan
- 21nov
- Bapa Segala Dusta
- Menjadi saluran berkat
- Renungan Harian Air Hidup: BERKAT BAGI ORANG JUJUR
- 20 nov
- 19 Nov
- Dosa Mengintip
- Renungan Harian Air Hidup: JUJUR MENJADI HANCUR?
- Tuhan jauh lebih memahami apa yang kita butuhkan d...
- Orang Tua Teladan
- Renungan Harian Air Hidup: RAHASIA KEKUATAN DAUD (2)
- Pengajaran tentang tanda-tanda zaman
- Minggu Biasa XXXIII
- Membekali Anak Dengan Firman Tuhan
- 17nov
- Renungan Harian Air Hidup: RAHASIA KEKUATAN DAUD (1)
- Kesetiaan dalam doa
- Penggelembungan Dana
- Renungan Harian Air Hidup: TUHAN YANG BELA
- 16 nov
- Sisi Positif dari Sakit
- Renungan Harian Air Hidup: BERDIAM DIRI: Tuhan Aka...
- Kerajaan Allah ada di antara kamu
- 15 nov
- Eksistensi (2)
- Renungan Harian Air Hidup: TIDAK BISA DIAM DAN TENANG
- 14 nov
- Eksistensi (1)
- Renungan Harian Air Hidup: INGIN MENIKMATI SEMUA Y...
- Hamba yang istimewa bagi Yesus
- Bersimpati Terhadap Kemalangan Orang Lain
- 12 nov
- Renungan Harian Air Hidup: MEWASPADAI ISI HATI (2)
- Menjadi berkat bagi sesama
- Meremehkan Orang Lain
- Minggu Biasa XXXII
- Renungan Harian Air Hidup: MEWASPADAI ISI HATI (1)
- Melatih keutamaan iman melalui hal-hal yang sederhana
- Lebah Dalam Secangkir Kopi (2)
- Renungan Harian Air Hidup: IMAN YANG TERUS BERTUMBUH
- Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia ...
- 10 Nov
- Lebah Dalam Secangkir Kopi (1)
- Tubuh kita adalah bait Allah tempat Roh Allah bert...
- Renungan Harian Air Hidup: KETIDAKPERCAYAAN: Pengh...
- 9 nov
- Dipilih Tuhan
- Renungan Harian Air Hidup: FILIPUS: Menjangkau Jiw...
- Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-mala...
- Confirm your unsubscription from 'renungan harian ...
- 8 Nov
- 7Nov
- renungan harian online: Perbedaan Jemaat Smirna da...
- Perbedaan Jemaat Smirna dan Laodikia (2)
- Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Ak...
-
▼
November
(128)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar