Judul: Kasih dan pertolongan Allah Yakub adalah anak kesayangan ibunya. Ia seorang anak yang tenang dan senang tinggal di kemah (Kej. 25:27-28). Hari ini kita membaca bahwa untuk pertama kalinya Yakub harus keluar seorang diri dari zona nyamannya dan menempuh perjalanan jauh yang berat dan melelahkan. Semua itu harus ia tanggung sebagai akibat kesalahannya kepada Esau sehubungan berkat kesulungan yang sudah ia peroleh. Ia juga harus menanggung persoalan kedua orang tuanya bahkan termasuk juga alasan untuk pergi mencari istri yang berasal dari kaum keluarganya.
Bukan hal yang mudah bagi Yakub untuk menanggung semua itu. Suatu situasi yang bertolak belakang dari keadaannya semula. Sudah tentu kumpulan perasaan berkecamuk dalam dirinya mengiringi langkah-langkahnya. Darimana ia mendapat kasih dan pertolongan di tengah-tengah perjalanannya? Inilah awal karya Allah atas hidup Yakub secara pribadi. Suatu penjanjian yang pernah Allah sampaikan kepada Abraham, neneknya, yang diwariskan kepada Ishak, ayahnya, lalu kepada dirinya kembali dinyatakan (13-14). Sebelum Yakub mengenal Tuhan lebih dalam, Tuhan memperkenalkan diri-Nya dan memberikan janji-Nya untuk menyertai, melindungi, dan akan membawa ia kembali ke negerinya. Tuhan tidak akan meninggalkannya serta tetap melakukan apa yang dijanjikan-Nya (15).
Secara fisik Yakub kelelahan tetapi secara rohani ia mendapat kasih dan pertolongan Tuhan. Rasa takut Yakub berganti menjadi rasa takut (hormat) akan kehadiran Allah. Tanda hormat akan Tuhan dinyatakan Yakub dengan mendirikan tugu, menuang minyak, dan bernazar.
Kehadiran Tuhan akan membawa kita lebih menghargai dan menghormati Dia. Ini bisa terjadi karena adanya momentum pertemuan kita secara pribadi dengan Tuhan. Mungkin perjalanan hidup kita saat ini berat dan melelahkan, tetapi sebagai orang percaya kita mendapat kesempatan bertemu Tuhan melalui firman-Nya setiap hari yang melaluinya, kita mendapat kesegaran dan kekuatan.
Diskusi renungan ini di Facebook: http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/06/30/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar