Roma 5:1-5
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Semua orang yang berhasil dalam hidupnya adalah orang-orang yang pernah mengalami kegagalan. Kuncinya yaitu mereka tidak putus asa. Mereka tidak berhenti mencoba, tetapi terus berusaha. Kegagalan tidak membuat seseorang “gagal”, kecuali ia menyerah dan berhenti mencoba.
Tahukah Anda bahwa Walt Disney, pencipta dan pendiri Disneyland, pernah dikeluarkan dari pekerjaan karena kekurangan ide? Usahanya bangkrut berkali-kali sebelum akhirnya ia membangun Disneyland.
Albert Einstein, orang yang paling jenius di dunia, mulai dapat berbicara ketika ia telah berumur 4 tahun. Ia mulai dapat membaca ketika berumur 7 tahun. Gurunya di sekolah menilainya sebagai seorang anak yang lambat, tidak dapat bergaul, dan suka melamun. Ia juga pernah dikeluarkan dari Zurich Polytechnic School.
Ketekunan adalah unsur yang penting untuk mencapai kesuksesan. Kesuksesan biasanya tidak terjadi seketika, tetapi melalui banyak proses kegagalan. Semakin kita tekun dan mau belajar dari kegagalan kita, semakin dekat kita kepada kesuksesan.
Seorang pemenang bukanlah orang yang tidak pernah gagal
tapi tidak pernah menyerah.
source: http://www.jawaban.com/index.php/spiritual/main_daily_update/date/2012-06-13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar