Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Juni 2012 -
Baca: Ibrani 11:5-6
"Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya." Ibrani 11:5a
Dalam Alkitab disebutkan ada dua orang yang tidak mengalami kematian dan diangkat hidup-hidup oleh Tuhan yaitu Henokh dan Elia. "...tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai." (2 Raja-Raja 2:11). Mereka diangkat hidup-hidup oleh Tuhan dan tidak mengalami kematian karena mereka adalah orang-orang yang menjaga hidupnya berkenan kepada Tuhan. Alkitab juga menyatakan bahwa pada saatnya nanti Tuhan akan mengangkat umatNya. Inilah yang disebut dengan rapture. Kata rapture merupakan terjemahan dari kata Yunani harpazo yang memiliki pengertian terangkat ke sorga. Rapture dapat didefinisikan sebagai pengangkatan jemaat Tuhan untuk beroleh tubuh kemuliaan. Peristiwa yang terjadi pada saat rapture adalah: orang-orang yang masih hidup dalam Kristus diubahkan dalam tubuh kemuliaan. Lalu mereka hidup dalam Kristus diubahkan dalam tubuh kemuliaan. Lalu mereka yang telah dibangkitkan dan diubahkan diangkat dalam awan-awan menyongsong Tuhan di angkasa (baca 1 Tesalonika 4:16-17).
Tidak rindukah kita mengalami hal yang demikian? Ataukah kita mau tertinggal pada waktu Tuhan Yesus datang kelak? Sebelum semuanya terlambat dan ada penyesalan mari mempersiapkan diri dengan baik dan tidak lagi main-main dalam menjalani kehidupan ini, "karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam." (1 Tesalonika 5:2).
"Setelah Henokh hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Metusalah. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah,..." (Kejadian 5:21-22). Henokh membuat keputusan penting yaitu berkomitmen untuk bergaul karib dengan Tuhan atau semakin melekat kepadaNya. Ada pelajaran berharga dari Henokh ini di mana ia telah mengalami titik balik dalam hidupnya. Pada saat usianya mencapai 65 tahun dan ia memiliki keturunan dari Tuhan dengan menamai anak itu Metusalah, Henokh memutuskan untuk makin bersungguh-sungguh di dalam Tuhan dan hidup benar di hadapanNya, bahkan Alkitab menyatakan bahwa ia bergaul dengan Tuhan selama tiga ratus tahun lagi. Luar biasa! (Bersambung)
Related Posts :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar