Lukas 16:10
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 108; Lukas 20; Hakim-Hakim 3-4
Urusan uang adalah urusan besar, kata orang. Karena itu orang mau bersahabat atas nama segala macam hal, kecuali dalam hal uang. Begitu menyangkut soal keuntungan atau pembagian harta, orang tidak lagi mengenal teman atau saudara, sampai-sampai ada orang yang meminta Tuhan Yesus agar saudara-saudaranya membagi harta warisan. Sedemikian tingginya uang.
Namun, kita dapat melihat bagaimana bendahara yang tidak jujur memakai uang untuk menjamin masa depannya. Ternyata, bukan uang yang paling utama, melainkan persahabatan dan balas budi. Orang cerdik ini tahu bahwa uang tidak bisa menjamin masa depan, sedangkan ia sendiri tidak dapat setia dalam hal uang, sehingga ia memanipulasinya demi persahabatan.
Tentu saja, tidak ada kebenaran dalam korupsi. Jika dalam hal uang saja tidak setia, apalagi soal keselamatan hidup kekal di sorga. Tapi, kita pun diajari bahwa dalam bisnis ada persahabatan dan balas budi, yang lebih besar nilainya daripada uang.
Bisnis bukan semata-mata memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, melainkan juga harus membangun kepercayaan dan kerja sama dengan orang lain. Dalam jangka pendek hal ini kelihatannya tidak terlalu menguntungkan, namun memberikan peluang lebih baik dalam jangka panjang. Dan bagi kita pun lebih baik, karena kesetiaan kita dalam hal keuangan membuat kita dapat memberi hidup bagi masa depan orang-orang yang kita sayangi.
Bisnis bukan semata-mata tentang untung besar, tapi bagaimana membangun kepercayaan dan kerja sama.
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 108; Lukas 20; Hakim-Hakim 3-4
Urusan uang adalah urusan besar, kata orang. Karena itu orang mau bersahabat atas nama segala macam hal, kecuali dalam hal uang. Begitu menyangkut soal keuntungan atau pembagian harta, orang tidak lagi mengenal teman atau saudara, sampai-sampai ada orang yang meminta Tuhan Yesus agar saudara-saudaranya membagi harta warisan. Sedemikian tingginya uang.
Namun, kita dapat melihat bagaimana bendahara yang tidak jujur memakai uang untuk menjamin masa depannya. Ternyata, bukan uang yang paling utama, melainkan persahabatan dan balas budi. Orang cerdik ini tahu bahwa uang tidak bisa menjamin masa depan, sedangkan ia sendiri tidak dapat setia dalam hal uang, sehingga ia memanipulasinya demi persahabatan.
Tentu saja, tidak ada kebenaran dalam korupsi. Jika dalam hal uang saja tidak setia, apalagi soal keselamatan hidup kekal di sorga. Tapi, kita pun diajari bahwa dalam bisnis ada persahabatan dan balas budi, yang lebih besar nilainya daripada uang.
Bisnis bukan semata-mata memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, melainkan juga harus membangun kepercayaan dan kerja sama dengan orang lain. Dalam jangka pendek hal ini kelihatannya tidak terlalu menguntungkan, namun memberikan peluang lebih baik dalam jangka panjang. Dan bagi kita pun lebih baik, karena kesetiaan kita dalam hal keuangan membuat kita dapat memberi hidup bagi masa depan orang-orang yang kita sayangi.
Bisnis bukan semata-mata tentang untung besar, tapi bagaimana membangun kepercayaan dan kerja sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar