Ayat bacaan: Yehezkiel 33:32
======================
"Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang yang melagukan syair cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main kecapi; mereka mendengar apa yang kau ucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak melakukannya."
Di dunia musik ada sebuah genre yang terbilang baru yang disebut dengan ambient. Jenis ini biasanya tidak dinyanyikan atau dihafalkan liriknya karena sering dipakai sebagai background untuk mengisi suasana bersantai atau menemani beraktivitas. Lagu-lagu jenis ambient ini banyak yang bagus-bagus, merdu dan enak untuk didengar, bahkan bisa membuat suasana menjadi jauh lebih rileks atau menyenangkan. Biasanya tipe ini tidak bertumpu pada kekuatan lirik atau juga melodi. Sering memakai perulangan-perulangan, tetapi yang pasti enak didengar dan sangat pas untuk menemani kita dalam melakukan sesuatu.
Ada banyak orang yang memperlakukan firman Tuhan hanya seperti musik ambient ini. Membaca firman Tuhan secara teratur tentu sangat baik, karena dengan membaca firman Tuhan kita akan lebih mengenal pribadi Tuhan, mengenal kehendakNya dan lebih kuat menghadapi kesulitan-kesulitan yang mungkin menghadang di depan. Kita pun akan mengetahui janji-janji apa saja yang diberikan Tuhan. Tapi kita jangan sampai puas dan berhenti sampai di situ saja. Yehezkiel pernah menghadapi dan berbicara pada sekelompok orang yang suka mendengar tapi tidak mau melakukan. Kemudian Tuhan pun berkomentar: "Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang yang melagukan syair cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main kecapi; mereka mendengar apa yang kau ucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak melakukannya." (Yehezkiel 33:32). Jangan salah, mereka mendengar. Mereka mungkin menikmati kotbah Yehezkiel karena Tuhan menyebutkan bagai syair cinta kasih dengan suara merdu disertai bunyi kecapi. Tapi sayangnya mereka berhenti disitu saja. Mereka membiarkan itu hanya sebatas hiburan tapi tidak tergugah atau tergerak sedikitpun untuk melakukan apa yang disampaikan Yehezkiel mengenai isi hati Tuhan tersebut. Bagi mereka, firman Tuhan tidak lebih dari sebuah alunan musik ambience yang hanya terdengar indah sebagai background tetapi sama sekali tidak perlu untuk direnungkan apalagi dilakukan. Seringkali kita pun terjebak pada sikap yang sama. Kita beribadah, mendengar firman tapi sambil terkantuk-kantuk dan tidak peduli esensi yang disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan di mimbar. Jika ini yang menjadi sikap kita, maka kita tidaklah berbeda dari orang-orang yang mendengarkan Yehezkiel pada waktu itu.
Firman Tuhan sudah mengingatkan bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong (Yakobus 2:20), bahkan lebih dari itu berarti mati. (ay 26). Adalah baik untuk rajin membaca firman Tuhan, tapi jauh lebih baik lagi jika kita mau melakukannya. Dari membaca atau mendengar kita merenungkan, lalu kita pun menapak naik untuk menjadi pelaku-pelaku firman. Menjadi pelaku firman akan membuat iman kita hidup dan mengalami Tuhan dalam setiap langkah kita. Ini sangatlah penting, karena tidak satupun dari kita yang tahu bagaimana kondisi yang akan kita hadapi di masa depan, setidaknya dalam satu tahun ke depan. Dunia semakin sulit, hidup semakin berat. Banyak orang mulai putus harapan karena situasi tidak semakin baik malah semakin buruk. Tapi ingatlah bahwa Tuhan sudah berjanji untuk tidak pernah meninggalkan kita. "Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati." (Ulangan 31:8). Ada janji penyertaan Tuhan yang luar biasa bagi kita para pelaku firman. Yesus pun telah berjanji untuk senantiasa beserta kita sampai akhir jaman. (Matius 28:20).
Yesus mengingatkan: "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." (Matius 7:24-27). Lihat bahwa Yesus tidak berhenti pada perkataan "mendengar", tapi melanjutkan kalimat dengan "melakukannya". Inilah yang akan membuat kita kokoh, kuat, tegar dan mampu bertahan menghadapi badai kesulitan yang menghadang di depan. Kita tidak perlu takut akan masa depan, karena bagi orang yang mendengar dan melakukan, penyertaan Tuhan akan selalu ada besertanya. Di dalam Kristus selalu ada pengharapan, pertolongan dan keselamatan. Janji Tuhan ini tidak tergantung dari besar kecilnya masalah yang menimpa anda dan saya, tidak tergantung dari tingkat kesulitan yang di hadapi, tetapi sangatlah tergantung pada sejauh mana kita menaati dan melakukan firmanNya. Tidak ada hal yang mustahil bagi Tuhan, dan Dia sanggup mengangkat kita tinggi-tinggi melewati segala kesulitan yang sedang menimpa dunia. Jangan berhenti hanya pada target untuk lebih rajin lagi membaca Alkitab, tapi miliki tekad untuk melakukan firman Tuhan. Mari kita melangkah memasuki tahun yang baru dengan keyakinan teguh. Berjalanlah dan hiduplah sebagai pelaku firman agar kita semua mampu melewati tahun yang berat dengan penuh sukacita bersama Tuhan.
Membaca, mendengar, memahami dan melakukan firman Tuhan akan membawa kita kuat menghadapi masa depan
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
April
(152)
- Renungan Harian Kita: Melibatkan Allah
- Melibatkan Allah
- Renungan Harian Air Hidup: MEMPEROLEH BERKAT LEBIH...
- Saat Teduh: Rindu akan keselamatan orang lain
- Saat Teduh: Mengenal Sepintas Kitab Hagai
- Saat Teduh: Sibuk dengan Urusan Sendiri
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Rindu akan ...
- RSS Santapan Harian: Selasa, 1 Mei 2012 - Rindu ak...
- RSS Renungan Harian: Selasa, 1 Mei 2012 - HATI PEN...
- Saat Teduh: Hati Penuh Pujian
- Nyanyian Burung Menyambut Pagi
- renungan harian online: Nyanyian Burung Menyambut ...
- renungan harian online: Nyanyian Burung Menyambut ...
- 30 April
- 1Mei
- Renungan Harian Air Hidup: SALOMO: Hati yang Mulai...
- Saat Teduh: Kitalah umat pemenang
- Saat Teduh: Iman dalam Tindakan
- Saat Teduh: Sudah Tahu Akhirnya
- RSS Santapan Harian: Senin, 30 April 2012 - Kitala...
- RSS Renungan Harian: Senin, 30 April 2012 - SUDAH ...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Kitalah uma...
- Saat Teduh: Sudah Tahu Akhirnya
- Ikat Pinggang
- renungan harian online: Ikat Pinggang
- renungan harian online: Ikat Pinggang
- Saat Teduh: Perlombaan Iman
- Saat Teduh: Kesempatan Bersaksi
- Saat Teduh: Hidup dengan Iman
- Saat Teduh: Roh menguatkan dan menolong
- Saat Teduh: Hanya anjing menggonggong
- Saat Teduh: Perlombaan Iman
- Saat Teduh: Hanya anjing menggonggong
- Renungan Harian Air Hidup: MENYEDIAKAN WAKTU UNTUK...
- RSS Santapan Harian: Minggu, 29 April 2012 - Hanya...
- RSS Renungan Harian: Minggu, 29 April 2012 - KESEM...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Hanya anjin...
- Saat Teduh: Kesempatan Bersaksi
- Mari dan Lihatlah (2)
- renungan harian online: Mari dan Lihatlah (2)
- renungan harian online: Mari dan Lihatlah (2)
- Minggu Paskah IV
- Saat Teduh: Roh menguatkan dan menolong
- Saat Teduh: Hidup dengan Iman
- Renungan Harian Air Hidup: MENGUATKAN HATI KEPADA ...
- RSS Santapan Harian: Sabtu, 28 April 2012 - Roh me...
- RSS Renungan Harian: Sabtu, 28 April 2012 - APA PE...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Roh menguat...
- Saat Teduh: Apa Pertanyaannya?
- Mari dan Lihatlah (1)
- renungan harian online: Mari dan Lihatlah (1)
- renungan harian online: Mari dan Lihatlah (1)
- 28 April
- Saat Teduh: Hidup dipimpin Roh Allah
- Saat Teduh: Perjanjian yang Baru (3)
- Saat Teduh: Pertemuan Ilahi
- Saat Teduh: Perjanjian yang Baru (3)
- Saat Teduh: Hidup dipimpin Roh Allah
- 27 April
- Renungan Harian Air Hidup: MEMBALAS KASIH DAN KEBA...
- RSS Santapan Harian: Jumat, 27 April 2012 - Hidup ...
- RSS Renungan Harian: Jumat, 27 April 2012 - PERTEM...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Hidup dipim...
- Saat Teduh: Pertemuan Ilahi
- renungan harian online: Terburu-buru Menyimpulkan
- Terburu-buru Menyimpulkan
- renungan harian online: Terburu-buru Menyimpulkan
- Renungan Harian Kita: Berapa Tinggi Anda?
- Berapa Tinggi Anda?
- 26 April
- 25 April
- Hindari Sikap Munafik
- RS: Awasi Keputusan Kita
- Menghindari Gesekan dalam Pelayanan (2)
- Menghindari Gesekan dalam Pelayanan (1)
- 24 April
- RS: Karena Kasih Karunia
- Berat Masalah
- 23 April
- Create Your Own God?
- Minggu Paskah III
- Sepasang Telinga untuk Menjadi Pendengar yang Baik
- RS: Pikirkan yang Terbaik
- 21 April
- Protect Your Heart
- Wanita di mata Allah
- Pimpinan Tuhan
- 20 April
- RS: Kasih Karunia-Nya Cukup
- Ambient
- Urusan Kecil
- 19 april
- Sang Pemancing
- Pengusaha & Malaikat
- RS: Tiap Hari Dia Tanggung
- Mendoakan Pemimpin
- 18 April
- RS: Selalu Baru Tiap Pagi
- Kriteria Pemimpin dan/atau Gembala
- What A Needle Can Do?
-
▼
April
(152)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar