Judul: Hanya anjing menggonggong Seruan pemazmur ini masih mengambil konteks sekitar upaya Saul untuk membinasakan Daud. Betapa tertekannya Daud karena Saul terus menerus mengejar dan hendak membinasakan dirinya. Bagaimana bisa bertahan dari sikap permusuhan tersebut, apalagi dengan keyakinan dirinya tidak bersalah (4-5). Persoalan dengan konteks ini adalah di ayat 6, Daud meluaskan musuhnya kepada bangsa-bangsa. Mungkin mazmur ini dikembangkan oleh raja keturunan Daud yang mengenakan pengalaman hidup Daud kepada pengalaman hidupnya sendiri.
Seperti apakah Daud memandang para musuhnya? Ayat 7-8, diulang dan dikembangkan di ayat 15-16. Mereka hanyalah bagaikan anjing yang melolong mengelilingi kota. Suaranya mengerikan, tetapi hanya anjing bukan singa atau harimau yang jauh lebih ganas dan mematikan. Di mata pemazmur, musuh-musuhnya walaupun jahat dan hendak membinasakan dirinya (4) tidak dapat melawan Allah (9). Kalau Allah membela dirinya, tidak ada musuh sehebat apa pun yang bisa berbuat apa-apa terhadap dirinya. Maka permohonan Daud yang unik adalah agar Allah jangan membunuh mereka dulu, melainkan biarkan mereka tetap hidup untuk menyaksikan perbuatan Allah yang dahsyat menghukum mereka (12). Daud minta Allah memperlakukan mereka seperti dulu nenek moyangnya juga dihukum dengan mengembara 40 tahun di padang gurun (Bil. 14:1-33).
Bersama Daud dan pemazmur, kita bisa menanggap musuh-musuh kita yang kelihatan garang sebagai tidak lebih anjing yang menggonggong. Hal itu mungkin kita lakukan kalau kita fokus kepada Allah daripada berpusat pada para musuh atau masalah kita. Allah akan memberikan jalan keluar dan kemenangan menghadapi musuh sehebat apa pun, selama kita juga mau belajar menyandarkan diri kita kepada-Nya.
Diskusi renungan ini di Facebook: http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/04/29/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar