Baca: Roma 9:1-5
Berbeda dengan Petrus yang memberitakan Injil kepada kaum Yahudi, Paulus dipakai secara khusus oleh Tuhan untuk memberitakan Injil kepada kaum nonYahudi. Meski begitu, Paulus selalu merindukan agar kaum Yahudi menerima keselamatan. Itu sebabnya, ke mana pun Paulus pergi memberitakan Injil, ia selalu mencari tempat ibadah Yahudi agar dapat melayani kaum tersebut.
Kerinduan Paulus jelas tergambar dari hati nuraninya yang sangat berduka karena kaum sebangsanya menolak Injil. Jika mungkin, Paulus bahkan rela terkutuk dan terpisah dari Kristus demi keselamatan orang Yahudi. Ia rela berkorban dan binasa bila hal itu dapat menyelamatkan mereka. Di dalam PL, kerinduan Paulus mirip dengan Musa yang rela binasa demi pengampunan umat Israel (Kel. 32:31-32).
Mengapa Paulus dan juga Musa rela berkorban sedemikian untuk keselamatan Israel? Karena Israel telah mendapatkan banyak hak istimewa dari Allah dan melalui mereka Mesias datang (4-5).Sayangnya, bangsa Israel sendiri tidak menghargai keistimewaan itu. Mereka tidak hidup sesuai kehendak Allah, mereka pun tidak mau datang dan percaya kepada Yesus sebagai Mesias. Sebagai gantinya, bangsa Israel justru menjadi sombong dan menyalibkan Dia. Padahal Yesus adalah Allah yang berkuasa atas segala sesuatu karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia (Kol. 2:9).
Belajar dari Paulus, adakah kita juga mempunyai kerinduan yang sama agar orang lain mendapatkan keselamatan? Adakah kita juga merindukan dengan sungguh-sungguh agar orang-orang berbalik kepada Yesus, termasuk orang-orang yang memberi penolakan keras, seperti yang dilakukan bangsa Israel? Bila ya, marilah kita memakai setiap kesempatan yang ada untuk memberitakan Injil kepada orang lain atau membawa mereka ke gereja agar mereka sendiri dapat bertemu Tuhan Yesus dan mendapat hidup yang kekal. Marilah kita juga berdoa, agar Tuhan bekerja dalam melembutkan hati orang-orang yang secara keras menolak Injil Tuhan Yesus.
Dikutip dari Santapan Harian. Hak Cipta : Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab. Isi Santapan Harian lainnya seperti pengantar kitab, artikel ringkas, sisipan, dlsb. dapat diperoleh dengan membeli buku Santapan Harian dari Yayasan PPA: Jl. Pintu Air Raya No 7 Blok C4, Jakarta 10710, ph:3442461-2; 3519742-3; Fax: 344972; email: ppa@ppa.or.id.Informasi lengkap : PPA di: http://www.ppa.or.id
Like this:
Be the first to like this post.
Filed under: Renungan Harian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar