Galatia 6:7A
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.
Bacaan Alkitab Setahun:Mazmur 65; Markus 9; Bilangan 13-14
Suatu hari terjadi sebuah percakapan berikut, "Kau tidak beribadah lagi?" tanya seorang ibu kepada tetangganya. "Tidak! Memangnya kenapa?" "Beberapa waktu lalu kau begitu aktif ke gereja." "Oh itu. Saat itu suamiku sedang sakit parah. Dan aku memohon bantuan Tuhan. Tetapi sekarang suamiku sudah sembuh kok! Jadi untuk apa aku berdoa dan datang ke gereja lagi?"
Apakah Anda pernah mengalami hal yang sama seperti cerita di atas? Betapa kecewanya hati Tuhan ketika manusia memperlakukan-Nya sebagai obat penenang: dicari dan diminum saat sakit, disimpan sampai kadarluwarsa bahkan dibuang ketika sudah sehat. Jika kita ditanya, apakah dalam hidup ini kita menyembah ‘seseorang' ataukah ‘sesuatu', kita pasti akan menjawab "Oh, saya menyembah seorang pribadi, yaitu Yesus Kristus!" Tetapi kenyataannya apakah demikian?
Dalam hidup ini, tanpa kita sadari kita tidak memperlakukan Yesus sebagai seorang pribadi yang mempunyai hati dan emosi. Kita lebih menggangap Yesus itu seperti patung, yang tidak dapat mendengar dan melihat. Buktinya? Bukankah kita lebih sering mengambil sebuah keputusan tanpa bertanya dulu kepada Tuhan. Kita tidak peduli Tuhan setuju atau tidak yang penting keputusan itu baik dan menguntungkan. Contoh lain, kita sering melupakan dan mengabaikan jam-jam doa karena menganggap Tuhan pasti memaklumi kesibukan dan pekerjaan kita. Padahal hati Tuhan sudah sangat sedih dan kecewa. Kita tidak tahu dan tidak mau tahu perasaan Tuhan.
Kita perlu berdoa dan meminta Roh Kudus untuk membuat hati ini peka akan suara dan keinginan hatinya. Tuhan yang kita sembah adalah seorang pribadi yang dapat tertawa, menangis, sedih, tersenyum dsb. Oleh karena itu, marilah kita belajar menyukakan hati-Nya setiap hari karena untuk itulah kita ada di dalam dunia ini .
Tuhan adalah seorang Pribadi, Dia layak mendapat yang terbaik.
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.
Bacaan Alkitab Setahun:Mazmur 65; Markus 9; Bilangan 13-14
Suatu hari terjadi sebuah percakapan berikut, "Kau tidak beribadah lagi?" tanya seorang ibu kepada tetangganya. "Tidak! Memangnya kenapa?" "Beberapa waktu lalu kau begitu aktif ke gereja." "Oh itu. Saat itu suamiku sedang sakit parah. Dan aku memohon bantuan Tuhan. Tetapi sekarang suamiku sudah sembuh kok! Jadi untuk apa aku berdoa dan datang ke gereja lagi?"
Apakah Anda pernah mengalami hal yang sama seperti cerita di atas? Betapa kecewanya hati Tuhan ketika manusia memperlakukan-Nya sebagai obat penenang: dicari dan diminum saat sakit, disimpan sampai kadarluwarsa bahkan dibuang ketika sudah sehat. Jika kita ditanya, apakah dalam hidup ini kita menyembah ‘seseorang' ataukah ‘sesuatu', kita pasti akan menjawab "Oh, saya menyembah seorang pribadi, yaitu Yesus Kristus!" Tetapi kenyataannya apakah demikian?
Dalam hidup ini, tanpa kita sadari kita tidak memperlakukan Yesus sebagai seorang pribadi yang mempunyai hati dan emosi. Kita lebih menggangap Yesus itu seperti patung, yang tidak dapat mendengar dan melihat. Buktinya? Bukankah kita lebih sering mengambil sebuah keputusan tanpa bertanya dulu kepada Tuhan. Kita tidak peduli Tuhan setuju atau tidak yang penting keputusan itu baik dan menguntungkan. Contoh lain, kita sering melupakan dan mengabaikan jam-jam doa karena menganggap Tuhan pasti memaklumi kesibukan dan pekerjaan kita. Padahal hati Tuhan sudah sangat sedih dan kecewa. Kita tidak tahu dan tidak mau tahu perasaan Tuhan.
Kita perlu berdoa dan meminta Roh Kudus untuk membuat hati ini peka akan suara dan keinginan hatinya. Tuhan yang kita sembah adalah seorang pribadi yang dapat tertawa, menangis, sedih, tersenyum dsb. Oleh karena itu, marilah kita belajar menyukakan hati-Nya setiap hari karena untuk itulah kita ada di dalam dunia ini .
Tuhan adalah seorang Pribadi, Dia layak mendapat yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar