Ayat bacaan: 1 Timotius 5:3
===================
"Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah."
Hari ini saya bertemu dengan seorang pria yang masih bersetelan resmi mendorong kursi roda dimana ada ibu berusia lanjut duduk di dalamnya. Pemandangan seperti ini sudah semakin langka, karena rata-rata orang akan merasa malu melakukan itu, apalagi eksekutif muda yang sudah sukses dalam karirnya. Ia terus bercakap-cakap dengan ibunya sepanjang jalan di dalam mal. Saya kemudian kebetulan bertemu lagi ketika memberi roti, dan disana saya berkesempatan mengungkapkan kekaguman saya. "Saya sayang kepada ibu saya. Dahulu dia membesarkan saya hingga saya berhasil. Apapun yang saya buat sekarang tidak akan pernah sanggup menggantikan segala kebaikan dan pengorbanannya kepada saya dahulu." katanya sambil tersenyum. Saya pun menyalam sang ibu dan mengatakan bahwa ia beruntung memiliki anak yang berbakti serta sayang kepadanya.
Pemandangan mengharukan ini menjadi sesuatu yang terasa sangat mencerahkan bagi saya. Semakin lama orang yang peduli terhadap orang tuanya semakin sedikit. Mereka merasa terlalu sibuk untuk merawat orang tuanya, malah tidak jarang mereka merasa risih atau jijik ketika harus merawat orang tua sendiri. Mereka juga akan merasa malu dilihat orang "menenteng" orang tuanya. Takut diejek, ditertawakan dan sebagainya. Tidak tertutup kemungkinan pula bahwa mereka bertindak demikian akibat sikap pasangan mereka. Mereka tidak mau direpotkan oleh kehadiran orang tua yang sakit-sakitan di rumahnya. Betapa miris melihat nasib para orang tua yang tidak dikehendaki anaknya lagi dan dibuang begitu saja. Tidak jarang saya mendengar para orang tua bernasib malang seperti ini yang berkata lebih ingin mati saja daripada menjadi masalah bagi hidup anak-anaknya. Saya bisa merasakan perihnya perasaan mereka tidak diinginkan lagi oleh anak-anaknya dan dianggap merepotkan. Panti jompo pun akhirnya menjadi tempat "terakhir" bagi mereka untuk menghabiskan sisa hidupnya, sendirian. Tidak ada lagi anak atau cucu yang menyambangi, tidak ada lagi yang peduli. Semakin lama semakin banyak orang yang berusia lebih muda yang tidak lagi merasa perlu untuk bersikap hormat kepada orang yang lebih tua. Karena itulah melihat orang-orang yang masih menyayangi orang tuanya yang sudah lemah untuk berjalan-jalan santai di mal seperti pria tadi terasa sungguh mengharukan. Tidak saja itu terasa indah bagi kita, tapi saya percaya Tuhan pun akan terharu dan sangat menghargai itu.
Alkitab mencatat dengan jelas mengenai hal ini. "Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah." (1 Timotius 5:3). Dengan sangat jelas ayat ini menyebutkan bahwa anak cuculah yang seharusnya menjadi orang pertama yang wajib memperhatikan nasib para orang yang sudah lanjut usianya. Dikatakan belajar berbakti dan belajar membalas budi orang tua dan nenek serta kakek mereka. Dan dengan sangat jelas pula dikatakan bahwa itulah yang berkenan bagi Tuhan. Disaat orang tua sudah lemah dan tidak bisa lagi berbuat banyak dikarenakan usia mereka yang sudah lanjut, itulah saatnya bagi para anak dan cucu untuk berbakti dan membalas budi mereka yang dahulu berjuang habis-habisan dalam membesarkan anak-anaknya dengan segenap kemampuan yang ada pada diri mereka. Betapa menyedihkan kalau melihat orang-orang yang merasa malu atau risih untuk sekedar bertemu dengan orang tua mereka. Itu saja sudah terasa risih, apalagi jika harus mengurus dan merawat mereka. Begitu teganya mereka lupa akan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan orang tua disaat mereka masih kecil. Disaat dulu tidak bisa apa-apa, orang tua berjuang habis-habisan agar anak-anaknya mendapat yang terbaik, tetapi di saat kini orang tua yang tidak bisa apa-apa lagi, bukannya membalas budi tetapi anak-anak yang tidak berbakti ini justru meninggalkan orang tuanya. Sikap kejam dan tidak tahu terimakasih alias durhaka seperti ini tidak akan pernah mendapat tempat di mata Tuhan.
(bersambung)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
Maret
(114)
- RS: Successful Factor
- Tali Kekang
- Minggu Palma
- 31 Maret
- RS: Just Focus on God
- Hati Sekeras Batu Cadas
- Tembok Perubahan
- RS: Remove All The Chains
- Menjadi Anak yang Berbakti (2)
- 30 Maret
- 28 Maret
- 29 Maret
- RS: Fall and Rise Up Again
- Menjadi Anak yang Berbakti (1)
- RS: Go Forward or Back Off
- Rajin Ala Rut
- RS: The Road was Never Easy
- Bahagia Bersama Firman Tuhan
- 27 Maret
- RS: The Amazing Purpose
- Firman Tuhan Meneguhkan
- Yesus Kristus-Anugerah Allah bagi Manusia
- Pasti Menang Dalam Dia
- RS: Factor of Spiritual Growth
- Demi Semangkuk Kacang Merah
- Minggu Prapaska V : Yer 31:31-34; Ibr 5:7-9; Yoh 1...
- 24 Maret
- RS: Visible of Spiritual Growth
- Pengampunan Itu Memerdekakan Iman
- The Gospel Of Grace
- RS: Measure of Spiritual Growth
- Membangun Hubungan yang Saling Menguatkan
- 23 Maret
- Memberi Dan Memiutangi Tuhan
- RS: Result of Spiritual Growth
- 22Maret
- Bertambah Kuat dalam Tuhan
- RS: Purpose of Spiritual Growth
- Tuhan sebagai Fokus Yang Paling Utama
- 21 Maret
- Teruslah Bersikap Sabar
- 20 Maret
- RS: Reason of Spiritual Growth
- SIKAP DI DALAM DOA
- Total dalam Mendidik
- RS: Imamat yang Rajani
- Gadis Penjual Apel
- Fokus Kepada Tuhan
- Empat Ekor Binatang
- 19 Maret - HARI RAYA ST YUSUP, SUAMI ST MARIA
- DOSA KESOMBONGAN
- Sikap Acuh Tak Acuh
- RS: Do You Love Me?
- Minggu Prapaska IV
- Kemarahan
- RS: Hamba yang Setia
- 17 Maret
- Air Hidup
- RS: Most Important Person
- Zakheus diantara Yesus dan orang Farisi
- 15 Maret
- 16 Maret
- RS: Saat Mulai Sibuk (SMS)
- Lie to Me
- Perjalanan Karir
- RS: Love General Check up
- Kasih Tanpa Batas
- Mengampuni
- 14 Maret
- 13 Maret
- RS: Just Still Do our Call
- Masuk Lubang
- Luka Batin
- 12 Maret
- RS: Just Watch our Words
- Fokus pada Kasih dan Karunia Tuhan bukan pada Masalah
- Tetap Tenang (2)
- RS: Just Stay Tune [2]
- Tetap Tenang (1)
- Minggu Prapaska III
- RS: Just Stay Tune [1]
- Hubungan Terputus
- 10 Maret
- RS: Just Rise Up Again
- Memakai Baju Zirah
- 9 Maret
- Someone Or Something
- 8 Maret
- RS: Just Focus on God
- Kehidupan Kekristenan Kita
- Tuhan Maha Besar
- RS: Having Healthy Community
- Deterjen
- Menghargai Hidup
- 7 Maret
- RS: Build Good Attitude
- Kaya dalam Kemurahan
- Tiada Kemenangan Tanpa Latihan
- 6 Maret
- RS: Build Good Values
-
▼
Maret
(114)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar