Ayat bacaan: Amsal 6:16,19
=====================
"Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya...seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan..."
Salah satu film seri yang sangat saya gemari adalah "Lie to Me". Film seri ini menceritakan sebuah grup ahli yang sangat pintar membaca wajah dan bahasa tubuh untuk bisa mendapati kebohongan. Pemimpinnya Dr Cal Lightman adalah pakar yang sangat berpengalaman dalam urusan mendeteksi kebohongan. Ia bisa dengan cepat mengetahui kebohongan sekecil apapun lewat sedikit kerutan di mata, perubahan letak alis, lengkungan bibir atau perubahan ukuran pupil mata. Gerakan tangan dan tubuh juga menjadi bahasa isyarat tersendiri baginya untuk menilai apakah orang yang ia selidiki sudah berkata jujur atau masih menyimpan sesuatu. Dari film seri ini saya mendapatkan banyak pengetahuan. Ternyata bohong atau tidak bisa terlihat lewat pandangan kasat mata jika kita mendalami itu secermat Cal dan anggotanya. Tapi sehebat-hebatnya mereka, sebagai manusia ada kalanya mereka pun bisa salah dalam menilai. Penilaian mereka bisa keliru jika mereka mengenal atau terlibat dalam soal perasaan terhadap orang yang diselidiki. Dalam dunia investigasi di Amerika sana memang ada orang-orang yang ahli dalam melakukan hal ini. Tapi sama seperti Cal, mereka pun sebagai manusia bisa keliru, apalagi jika yang dicurigai pintar dalam berbohong. Alat pendeteksi kebohongan pun tidak bisa 100% benar, karena jika terdakwanya gugup, sedang dalam keadaan tidak sehat atau dibawah pengaruh obat, maka alat itu tidak bisa memberikan jawaban yang akurat. Karena itulah kita bisa melihat tetap saja ada orang yang berhasil dalam menutupi kebohongannya. Mereka memang bisa berkelit dan luput jika pintar, tetapi mereka lupa bahwa serapi-rapinya atau sepintar-pintarnya mereka, Tuhan akan selalu bisa mengetahui apakah kita bohong atau tidak.
Berbohong itu jelas dosa. Dan Tuhan tidak akan pernah mentolerir kebohongan atas alasan apapun. Masalahnya, kita sering melegalisir kebohongan itu dengan berbagai dalil. Bohong sedikit itu tidak mengapa, bohong demi kebaikan atau white lies itu boleh, dan sebagainya. Padahal kebohongan apapun bentuknya tetaplah sebuah kebohongan, yang tidak akan pernah dibenarkan Tuhan. Lebih dari itu, sepintar-pintarnya kita berbohong, kita tidak akan pernah bisa menipu Tuhan. Amsal Salomo secara panjang lebar menuliskan hal ini. "Tak bergunalah dan jahatlah orang yang hidup dengan mulut serong,yang mengedipkan matanya, yang bermain kaki dan menunjuk-nunjuk dengan jari, yang hatinya mengandung tipu muslihat, yang senantiasa merencanakan kejahatan, dan yang menimbulkan pertengkaran. Itulah sebabnya ia ditimpa kebinasaan dengan tiba-tiba, sesaat saja ia diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi." (Amsal 6:12-15). Lihatlah betapa seriusnya penipuan di mata Tuhan. Diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi, dalam bahasa Inggrisnya disebut Broken without remedy. Itu hukuman berat yang menurut firman Tuhan akan diberikan kepada pembohong. Dalam rangkaian ayat selanjutnya kita juga bisa melihat bagaimana lidah dusta, hati yang membuat rencana jahat, saksi dusta yang menyemburkan kebohongan termasuk dalam tujuh perkara yang dibenci Tuhan dan dianggap sebagai kekejian bagi hati Tuhan. "Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya...seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan..." (ay 16-19).
Persekongkolan juga termasuk salah satu bentuk tipu muslihat. Lebih lanjut kita bisa melihat dalam Amsal dikatakan "Siapa mengedipkan mata, menyebabkan kesusahan, siapa bodoh bicaranya, akan jatuh." (Amsal 10:10). Jadi jelaslah bahwa apapun bentuknya, kebohongan atau tipu muslihat merupakan sebuah kejahatan di mata Tuhan. Secara lebih tegas kita bisa melihat dalam surat Korintus yang mengatakan: "..Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." (1 Korintus 6:9b-10). Lihatlah bahwa pembohong digolongkan sama dengan bentuk-bentuk dosa lainnya yang mungkin kita anggap lebih serius seperti cabul, penyembah berhala, zinah, mencuri dan sebagainya. Semuanya sama, tidak akan mendapatkan bagian dalam Kerajaan Allah bahkan dikatakan akan diremukkan tanpa bisa dipulihkan lagi alias broken without remedy.
Sebuah bentuk penipuan biasanya datang dari hati yang jahat. Kita harus waspada menjaga hati kita karena meski kita bisa menyimpan rapi segala bentuk penipuan, sekiranya pun kita bisa menutup rapat isi hati kita, namun ingatlah bahwa tidak ada satu hal pun yang tersembunyi di hadapan Allah, "..sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita." (1 Tawarikh 28:9a). Jika tidak waspada, maka hati kita akan terus bertambah jahat sehingga berbagai bentuk penipuan akan menjadi biasa saja bagi kita untuk dilakukan. Lama kelamaan kita tidak lagi merasa bersalah dalam berbohong dan intensitas kebohongan pun bisa menjadi semakin besar. Mungkin kita memulainya dengan kebohongan kecil yang kita anggap tidak apa-apa, tetapi jika tidak hati-hati kebohongan demi kebohongan dengan eskalasi meningkat bisa terjadi, dan pada suatu ketika kita akan menjadi seorang pembohong ulung yang tidak lagi merasa berdosa dalam melakukannya. Alangkah berbahayanya jika hal ini terjadi, karena Tuhan jelas menganggap hal itu sebagai suatu kekejian di mataNya.
Apapun alasannya, hindarilah menipu atau berbohong. Biasakan diri kita untuk bicara dan berlaku jujur sebelum kita terjebak dalam sikap hati yang jahat. Cal Lightman dan para pakar dalam mendeteksi kebohongan mungkin bisa kita kelabui, tetapi Tuhan tidak akan pernah bisa kita bohongi. Pastikan hati kita tetap dipenuhi oleh firman Tuhan agar kita bisa tetap awas terhadap berbagai jebakan yang mengarahkan kita kepada tipu muslihat dan kebohongan ini.
Kebohongan merupakan hal yang dibenci Tuhan dan merupakan kekejian di mataNya
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
Maret
(114)
- RS: Successful Factor
- Tali Kekang
- Minggu Palma
- 31 Maret
- RS: Just Focus on God
- Hati Sekeras Batu Cadas
- Tembok Perubahan
- RS: Remove All The Chains
- Menjadi Anak yang Berbakti (2)
- 30 Maret
- 28 Maret
- 29 Maret
- RS: Fall and Rise Up Again
- Menjadi Anak yang Berbakti (1)
- RS: Go Forward or Back Off
- Rajin Ala Rut
- RS: The Road was Never Easy
- Bahagia Bersama Firman Tuhan
- 27 Maret
- RS: The Amazing Purpose
- Firman Tuhan Meneguhkan
- Yesus Kristus-Anugerah Allah bagi Manusia
- Pasti Menang Dalam Dia
- RS: Factor of Spiritual Growth
- Demi Semangkuk Kacang Merah
- Minggu Prapaska V : Yer 31:31-34; Ibr 5:7-9; Yoh 1...
- 24 Maret
- RS: Visible of Spiritual Growth
- Pengampunan Itu Memerdekakan Iman
- The Gospel Of Grace
- RS: Measure of Spiritual Growth
- Membangun Hubungan yang Saling Menguatkan
- 23 Maret
- Memberi Dan Memiutangi Tuhan
- RS: Result of Spiritual Growth
- 22Maret
- Bertambah Kuat dalam Tuhan
- RS: Purpose of Spiritual Growth
- Tuhan sebagai Fokus Yang Paling Utama
- 21 Maret
- Teruslah Bersikap Sabar
- 20 Maret
- RS: Reason of Spiritual Growth
- SIKAP DI DALAM DOA
- Total dalam Mendidik
- RS: Imamat yang Rajani
- Gadis Penjual Apel
- Fokus Kepada Tuhan
- Empat Ekor Binatang
- 19 Maret - HARI RAYA ST YUSUP, SUAMI ST MARIA
- DOSA KESOMBONGAN
- Sikap Acuh Tak Acuh
- RS: Do You Love Me?
- Minggu Prapaska IV
- Kemarahan
- RS: Hamba yang Setia
- 17 Maret
- Air Hidup
- RS: Most Important Person
- Zakheus diantara Yesus dan orang Farisi
- 15 Maret
- 16 Maret
- RS: Saat Mulai Sibuk (SMS)
- Lie to Me
- Perjalanan Karir
- RS: Love General Check up
- Kasih Tanpa Batas
- Mengampuni
- 14 Maret
- 13 Maret
- RS: Just Still Do our Call
- Masuk Lubang
- Luka Batin
- 12 Maret
- RS: Just Watch our Words
- Fokus pada Kasih dan Karunia Tuhan bukan pada Masalah
- Tetap Tenang (2)
- RS: Just Stay Tune [2]
- Tetap Tenang (1)
- Minggu Prapaska III
- RS: Just Stay Tune [1]
- Hubungan Terputus
- 10 Maret
- RS: Just Rise Up Again
- Memakai Baju Zirah
- 9 Maret
- Someone Or Something
- 8 Maret
- RS: Just Focus on God
- Kehidupan Kekristenan Kita
- Tuhan Maha Besar
- RS: Having Healthy Community
- Deterjen
- Menghargai Hidup
- 7 Maret
- RS: Build Good Attitude
- Kaya dalam Kemurahan
- Tiada Kemenangan Tanpa Latihan
- 6 Maret
- RS: Build Good Values
-
▼
Maret
(114)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar