Ayat bacaan: Yesaya 46:4
====================
"Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu."
Ada banyak artis-artis muda pendatang baru yang meramaikan pentas musik nasional, tetapi ada banyak pula para senior yang sudah beberapa dasawarsa aktif bermain masih menunjukkan semangat yang sama dengan saat mereka masih muda dulu. Mereka masih aktif tampil dari panggung ke panggung tanpa kenal lelah, meski fisik mereka mungkin sudah mulai habis dimakan usia. Saya mengenal salah seorang musisi sangat senior yang sudah lebih dari setengah abad meniti karir di dunia musik jazz. Suatu kali saya bertanya kepadanya, tidakkah ia merasa lelah masih harus aktif di usia senjanya? Ia tersenyum dan berkata bahwa tugasnya belum selesai. "Panggilan saya adalah memberkati orang lewat talenta saya di bidang musik, tugas saya belum selesai. Tidak mudah untuk terus bermain di usia seperti ini, tetapi saya yakin Tuhan akan selalu menggendong saya dalam melakukan panggilan saya." katanya. Saya kagum terhadap semangat dan iman sang musisi senior ini. Itulah sebabnya ia tetap bermain lepas dan terlihat sangat menikmati penampilannya. Tuhan akan selalu menggendongnya. Bukan kekuatannya tapi kekuatan Tuhanlah yang ia andalkan. Ketika banyak orang yang mudah menyerah atau gampang mengeluh atas kondisi fisik yang melemah, kita bisa belajar dari sang musisi legendaris ini untuk mengandalkan kekuatan Tuhan yang tentu mampu memberi semangat juang yang berbeda yang jauh mengatasi kondisi fisik secara aktual. Apa yang ia katakan sesuai dengan apa yang dikatakan Alkitab sejak ribuan tahun yang lalu.
Apa yang dijanjikan Tuhan memang sangat luar biasa. Ketika hari ini manusia cenderung hanya mengurus dirinya sendiri dan melupakan orang yang berusia lanjut, Tuhan menjanjikan sebuah perlindungan penuh kasih sayang kepada setiap orang hingga masa tuanya, memberi mereka kekuatan bahkan mengatakan siap menggendong mereka, dan itulah yang dikutip oleh sang musisi tadi. Lihatlah apa kata Tuhan yang tertulis dalam kitab Yesaya berikut: "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." (Yesaya 46:3-4). Seperti itulah sayangnya Tuhan kepada kita. Sejak dalam kandungan sampai rambut habis memutih seluruhnya Tuhan menyatakan masih akan menggendong kita. Dia akan selalu menolong dan menyelamatkan kita. Tuhan sangat mengasihi dan menghargai setiap ciptaanNya, terutama kita manusia yang telah Dia ciptakan dengan begitu spesial. Jika demikian mengapa kita harus menyerah dalam keterbatasan? Kekuatan kita memang terbatas, tetapi dengan mengandalkan Tuhan yang tidak terbatas maka kita akan mampu berbuat lebih. Mungkin dunia menganggap kita sudah habis atau tidak akan bisa melakukan apa-apa lagi, tapi kita bisa membuktikan sebaliknya jika kita berada dalam tangan Tuhan, mengandalkan Tuhan dan kekuatanNya untuk terus berjalan sesuai panggilan kita.
Yesus juga mengingatkan bagaimana berharganya manusia di mata Bapa. "Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit." (Lukas 12:6-7). Apabila burung pipit yang murah dan kecil saja Tuhan perhatikan, jika jumlah rambut di kepala kita pun dianggap penting oleh Tuhan sampai-sampai Dia merasa perlu untuk menghitungnya, mengapa kita harus takut dan menyerah karena keterbatasan-keterbatasan kita? Kembali pada kitab Yesaya, kita bisa melihat bagaimana Tuhan menyatakan betapa berharga dan istimewanya manusia bagi diriNya. "Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku." (Yesaya 49:16). Sebesar itulah Tuhan mengasihi kita. Bukan saja kita telah dianugerahkan keselamatan kekal lewat PuteraNya sendiri Yesus Kristus, tetapi sepanjang hidup pun Dia menjanjikan penyertaan, pengawalan, pertolongan dan perlindungan sepanjang hidup kita. Dengan lembut Tuhan akan selalu rindu menggendong kita, mendukung kita menghadapi arus deras dunia dengan segala rintangannya sampai masa hidup kita di dunia selesai.
Dengan janji kebaikan yang begitu indahnya dari Tuhan, tidakkah kita seharusnya bersyukur dan mulai berpikir untuk tidak terlalu cepat menyerah? Dan tidakkah kita seharusnya berpikir untuk membalas segala kebaikan Tuhan itu dengan menyatakan kasih dan kemuliaan Tuhan kepada sesama kita lebih lagi? Sang musisi senior menyadari hal itu. Ia tahu bahwa apabila ia masih diberi nafas kehidupan di muka bumi ini, itu berarti ia masih harus bekerja untuk memberi atau menghasilkan buah. (Filipi 1:22). Bukan tenaga dan kemampuan kita yang terbatas yang dibutuhkan Tuhan, tetapi kesediaan kita. Seringkali bukan soal mampu atau tidak, tetapi mau atau tidak. Tuhan akan menggendong kita dengan kekuatanNya yang mengatasi segalanya untuk memampukan kita menyelesaikan panggilan kita dengan hasil yang terbaik. Ada saat anda mungkin lemah tak berdaya, kondisi sudah tidak memungkinkan, kemampuan sangat terbatas, tetapi anda berada di atas bahu Tuhan yang terus menggendong anda dengan kekuatanNya yang tanpa batas. Anda dibawanya terus berjalan melewati segala liku-liku kehidupan, mengatasi lembah jurang dan bukit curam, terus mendaki hingga anda bisa mencapai puncaknya dimana kelak anda akan bersama dengan Dia menikmati sukacita yang kekal tanpa ratap tangis penderitaan. Apakah anda merasa lemah hari ini, merasa tidak mampu berbuat apapun dan merasa tidak memiliki harapan? Ingatlah bahwa anda bukan hanya berpijak di bumi saja, tetapi anda sedang berada dalam gendongan Tuhan yang akan terus memikul diri anda hingga sampai ke akhir perjalanan anda. Apakah anda masih muda atau sudah tua, apakah anda dalam fisik yang masih baik atau mengalami sesuatu kendala, semua itu tidak masalah, sebab Tuhan akan terus memangku anda dengan tanganNya sendiri. Apabila saat ini anda sedang merasa lemah, kehilangan motivasi, semangat atau merasa tidak sanggup, anda bisa mulai belajar untuk mengerti bahwa anda bisa bersandar di tanganNya dan mengandalkanNya lebih dari apapun. You can lean yourself on His loving arms dan menyadari bahwa dalam kondisi seperti inilah kita bisa justru menyadari betapa beruntungnya kita memiliki Kristus.
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Matius 11:28)
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
Maret
(114)
- RS: Successful Factor
- Tali Kekang
- Minggu Palma
- 31 Maret
- RS: Just Focus on God
- Hati Sekeras Batu Cadas
- Tembok Perubahan
- RS: Remove All The Chains
- Menjadi Anak yang Berbakti (2)
- 30 Maret
- 28 Maret
- 29 Maret
- RS: Fall and Rise Up Again
- Menjadi Anak yang Berbakti (1)
- RS: Go Forward or Back Off
- Rajin Ala Rut
- RS: The Road was Never Easy
- Bahagia Bersama Firman Tuhan
- 27 Maret
- RS: The Amazing Purpose
- Firman Tuhan Meneguhkan
- Yesus Kristus-Anugerah Allah bagi Manusia
- Pasti Menang Dalam Dia
- RS: Factor of Spiritual Growth
- Demi Semangkuk Kacang Merah
- Minggu Prapaska V : Yer 31:31-34; Ibr 5:7-9; Yoh 1...
- 24 Maret
- RS: Visible of Spiritual Growth
- Pengampunan Itu Memerdekakan Iman
- The Gospel Of Grace
- RS: Measure of Spiritual Growth
- Membangun Hubungan yang Saling Menguatkan
- 23 Maret
- Memberi Dan Memiutangi Tuhan
- RS: Result of Spiritual Growth
- 22Maret
- Bertambah Kuat dalam Tuhan
- RS: Purpose of Spiritual Growth
- Tuhan sebagai Fokus Yang Paling Utama
- 21 Maret
- Teruslah Bersikap Sabar
- 20 Maret
- RS: Reason of Spiritual Growth
- SIKAP DI DALAM DOA
- Total dalam Mendidik
- RS: Imamat yang Rajani
- Gadis Penjual Apel
- Fokus Kepada Tuhan
- Empat Ekor Binatang
- 19 Maret - HARI RAYA ST YUSUP, SUAMI ST MARIA
- DOSA KESOMBONGAN
- Sikap Acuh Tak Acuh
- RS: Do You Love Me?
- Minggu Prapaska IV
- Kemarahan
- RS: Hamba yang Setia
- 17 Maret
- Air Hidup
- RS: Most Important Person
- Zakheus diantara Yesus dan orang Farisi
- 15 Maret
- 16 Maret
- RS: Saat Mulai Sibuk (SMS)
- Lie to Me
- Perjalanan Karir
- RS: Love General Check up
- Kasih Tanpa Batas
- Mengampuni
- 14 Maret
- 13 Maret
- RS: Just Still Do our Call
- Masuk Lubang
- Luka Batin
- 12 Maret
- RS: Just Watch our Words
- Fokus pada Kasih dan Karunia Tuhan bukan pada Masalah
- Tetap Tenang (2)
- RS: Just Stay Tune [2]
- Tetap Tenang (1)
- Minggu Prapaska III
- RS: Just Stay Tune [1]
- Hubungan Terputus
- 10 Maret
- RS: Just Rise Up Again
- Memakai Baju Zirah
- 9 Maret
- Someone Or Something
- 8 Maret
- RS: Just Focus on God
- Kehidupan Kekristenan Kita
- Tuhan Maha Besar
- RS: Having Healthy Community
- Deterjen
- Menghargai Hidup
- 7 Maret
- RS: Build Good Attitude
- Kaya dalam Kemurahan
- Tiada Kemenangan Tanpa Latihan
- 6 Maret
- RS: Build Good Values
-
▼
Maret
(114)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar