Guys, berbicara soal perjalanan untuk meraih 'amazing purpose' yang kita miliki di dalam Kristus, ini bukan perjalanan yang mudah. Ada banyak rintangan yang harus kita hadapi, dan rintangan pertama yang harus kita hadapi adalah rintangan yang berasal dari diri kita sendiri. Bahkan, ini adalah rintangan terbesar. Apakah itu?
SATU, ada tertulis, "... marilah kita menanggalkan semua BEBAN dan DOSA yang begitu MERINTANGI kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita." (Ibr 12:1). Inilah dua rintangan yang pertama. Kata 'dosa' berbicara tentang segala sesuatu di dalam hidup kita yang menyimpang dari prinsip firman Tuhan. Karena itu, dosa selalu menjadi 'penghalang" untuk kita meraih apa yang menjadi purpose kita di dalam Kristus Yesus. Kata 'beban' berbicara segala sesuatu yang begitu membebani hati dan pikiran kita, hingga kita terintangi untuk bergerak dan meraih purpose kita. Entah itu kekuatiran, kekecewaan, kepahitan, atau bahkan kebencian. Kita sungguh perlu menanggalkan semua beban ini di hadapan hadirat Tuhan, agar kita tidak lagi terintangi olehnya.
DUA, ada tertulis, "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan BUKAN UNTUK MANUSIA." (Kol 3:23). Inilah rintangan yang ketiga. Ada banyak dari kita yang selalu terfokus kepada sikap, perilaku dan reaksi buruk orang-orang di sekitar kita, hingga kita terintangi untuk bisa melangkah dan meraih purpose kita di dalam Kristus. Kita tidak sepatutnya terfokus kepada manusia, karena kita adalah hamba Tuhan, dan hidup kita ini seharusnya hanya terfokus kepada Dia saja (Kol 3:24). Jika kita selalu terfokus kepada Tuhan di dalam apa pun juga yang kita perbuat, kita tidak akan terintangi lagi untuk meraih apa yang menjadi purpose kita di dalam Dia, bahkan kita akan beroleh kekuatan untuk meraih dan melakukan dengan semaksimal mungkin.
TIGA, ada tertulis, "... aku MELUPAKAN apa yang telah DI BELAKANGKU dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Flp 3:13-14). Kita tidak pernah melihat ada pelari yang suka menoleh ke belakang, saat ia bertanding, sebab ia bisa terpeleset, bahkan tersusul oleh para pelari yang lainnya. Ia akan melihat terus ke depan. Ironisnya, ada banyak dari kita yang sering menoleh ke belakang, saat kita meraih apa yang purpose kita di dalam Kristus, hingga kita terintangi untuk bergerak dengan maksimal, dan sering jatuh bangun dalam perjalanan hidup kita. Entah itu, pengalaman buruk kita, perlakuan buruk orang lain, dan yang serupa dengan itu. Ini tidak boleh terjadi. Kita harus melupakan apa yang telah di belakang kita dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapan kita, agar kita tidak terintangi bahkan boleh meraih purpose kita di dalam Dia dengan maksimal.
EMPAT, ada tertulis, "Tiap- tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, MENGUASAI DIRINYA dalam segala hal hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi." (1 Kor 9:25). Guys, jika kita rindu untuk meraih hasil yang maksimal di dalam hidup kita, kita perlu belajar untuk menguasai diri kita dalam segala hal. Baik itu, emosi, ambisi, kemarahan, keinginan, atau kekuatiran kita. Mengapa? Iya, agar kita tidak bertindak dengan terburu-buru, mengalami salah langkah, melakukan hal-hal bodoh, dan terjebak dalam hal-hal yang hanya merugikan diri kita sendiri. Karena itu, kuasailah diri kita dalam segala hal, agar kita tidak terintangi untuk meraih apa yang menjadi purpose kita di dalam Kristus Yesus dengan maksimal.
Akhirnya, mari kita menyingkirkan semua rantai yang begitu merintangi kita selama ini, agar kita boleh meraih apa yang menjadi 'amazing purpose' kita di dalam Kristus Yesus dengan semaksimal mungkin. So, let's remove all the chains that so hinder us. Gbu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar