Ayat bacaan: 1 Korintus 15:58
========================
"Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."
Here today, gone tomorrow. Begitulah sepertinya nasib penyanyi senior yang saat ini sudah dilupakan orang. Ia masih terus bernyanyi dari cafe ke cafe tapi tidak lagi terekspos atau tampil di berbagai media massa, karena masanya dianggap sudah lewat. Saya mengenal banyak pahlawan di dunia musik yang dahulu sangat berjasa tapi akhirnya terkikis oleh waktu sehingga sudah tidak lagi dikenal oleh generasi muda. Saya pernah bertemu dengan salah seorang tokoh yang punya kontribusi besar dalam perkembangan musik di era 70an. Tanpa sosoknya, saya yakin bentuk musik kita hari ini tidak akan sama seperti sekarang. Hari ini orang sudah melupakannya. Saya pernah bertanya, apakah beliau pernah menyesal dahulu mati-matian memperjuangkan musik yang ia cintai ini? Beliau ternyata menjawab tidak. Ia tidak pernah dan tidak akan pernah menyesal. "orang boleh lupa terhadap itu semua, saya boleh dilupakan, tapi saya percaya Tuhan tidak akan pernah lupa. I'm happy with my life, I'm thankful for everything." katanya sambil tersenyum bahagia.
Saya pun berpikir, seandainya semua orang bisa memiliki mindset seperti beliau. Kenyataannya ada banyak orang yang terlalu cepat bersungut-sungut jika tidak mendapatkan sesuatu sesuai dengan jerih payahnya. Banyak orang yang begitu mudah kecewa lalu berhenti melakukan hal yang baik sesuai panggilannya ketika ia tidak mendapat tanggapan sesuai dengan harapannya. Dalam melayani Tuhan pun seperti itu. Tidak hanya suka, tapi duka pun kerap menjadi bagian hidup dari pelayanan. Kita tidak bisa mengharapkan segala sesuatunya selalu lancar berjalan sesuai harapan kita. Ada kalanya kita merasa kecewa, merasa tidak dihargai, merasa usaha keras, tenaga dan waktu yang kita berikan seolah berujung sia-sia. Itu tentu wajar, dan itulah warna-warni pelayanan dan pekerjaan, dan secara lebih luas lagi merupakan warna-warni kehidupan. Ada masa-masa senang, ada masa-masa sukar. Ada masa bahagia, ada masa sedih. Ada masa puas, ada masa kecewa. That's how life works. Tetapi yang penting bagi kita adalah jangan sampai kita goyah, patah semangat dan menyerah karena kekecewaan ini. Mengapa? Karena kita harus paham, meski dunia melupakan atau mengabaikan jerih payah anda, ingatlah bahwa jerih payah yang kita lakukan dengan tulus dalam nama Tuhan tidak akan pernah sia-sia di hadapan Tuhan.
Paulus mengingatkan jemaat di Korintus agar terus bertekun dan jangan lelah atas jerih payah mereka. "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58). Penulis Ibrani pun mengerti akan hal itu. Sang penulis berkata: "Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang." (Ibrani 6:10). Tuhan itu Maha Adil. Dia tidak akan pernah lupa akan pekerjaan dan kasih yang kita tunjukkan pada sesama. Segala sesuatu, yang kecil sekalipun yang kita perbuat atas kasih kepada sesama kita besar artinya di mata Tuhan. Tuhan Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku" (Matius 25:40). Lihatlah betapa besar penghargaan Yesus akan apa yang kita lakukan untuk orang lain, terutama terhadap yang paling hina di mata dunia. Kata "segala sesuatu" mengacu pada segala perbuatan kita tanpa memandang besar kecilnya usaha itu. Mungkin saking kecilnya orang tidak melihat, tidak ada yang memperhatikan, namun tetap saja itu berarti besar bagi Tuhan.
Dalam perikop "Abraham dibenarkan karena iman" (Roma 4:1-25), Paulus menerangkan tentang bagaimana iman Abraham yang luar biasa diperhitungkan Tuhan sebagai kebenaran. Ia pun menegaskan bahwa kebenaran yang diperhitungkan itu bukan hanya diberikan pada Abraham saja, tapi juga diperuntukkan bagi kita. (ay 23-24). Tuhan selalu mengingat segalanya. Sekecil apapun itu, jika kita melakukannya dengan sungguh-sungguh didasari kasih dengan memuliakan Tuhan, itu tidak akan pernah sia-sia.
Karenanya, teruslah giat dalam melakukan apa yang menjadi panggilan atau bagian anda saat ini. Apapun hasil yang anda dapatkan, jangan pernah kecewa, menyesal, goyah apalagi menyerah. Tetaplah semangat! Ada Roh Tuhan yang bekerja di dalam diri kita, dan kita harus menjaga agar roh kita tetap menyala-nyala dalam melayani Tuhan lewat kegiatan-kegiatan kita. "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." (Roma 12:11). Semangat, kesungguhan dan keseriusan kita akan selalu diperhatikan dan diperhitungkan Tuhan. Manusia di dunia boleh lupa, boleh meremehkan, boleh mengejek atau bahkan menghina, namun bagi Tuhan, selalu ada upah yang Dia sediakan untuk setiap jerih payah yang kita lakukan demi kemuliaanNya. Manusia bisa mengecewakan, tapi Tuhan tidak akan pernah mengecewakan. Keep doing the best you can, it all counts to God.
Ketika dunia melupakan, ingatlah bahwa Tuhan tidak akan pernah lupa
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
Desember
(94)
- Situasi Terjepit? Andalkan Tuhan!
- HR SP Maria Bunda Allah
- 31 des
- Merespon Teguran Dengan Positif
- Renungan Tahun Baru - Mengandalkan Tuntunan Tuhan
- Kuasa Untuk Menikmati
- 29 des
- Pesta Keluarga Kudus
- 28 des
- Susah Tidur
- Berbagi Kasih di Masa Natal
- Terang Dunia
- 27 des
- White Christmas
- 26 des
- 24 des
- Natal
- MgAdven IV
- Kesukaan Besar Bagi Semua
- Renungan Harian Air Hidup: HADIAH TERBESAR BAGI DU...
- Kegagalan Yang Mahal
- Dahsyat dan Ajaib
- RENUNGAN NATAL 2012-YESUS ADALAH IMANUEL
- Renungan Harian Air Hidup: KERAJAAN ALLAH DI BUMI
- Ruang Bagi Yesus (2)
- Renungan Harian Air Hidup: KRISTUS ADALAH KEPALA
- Ruang Bagi Yesus (1)
- Renungan Harian Air Hidup: SUKACITA TUHAN
- 22 des
- Menantikan Kristus (2)
- Renungan Harian Air Hidup: BERKAT YANG TERUS MENGALIR
- 21 des
- Menantikan Kristus (1)
- Renungan Harian Air Hidup: KEKRISTENAN ADALAH KRISTUS
- 19 des
- 20 des
- Daniel: Kuasa di Balik Doa
- Renungan Harian Air Hidup: DUA MACAM MASALAH
- Sibuk (2)
- Renungan Harian Air Hidup: BATU-BATU HIDUP
- 18 des
- Sibuk (1)
- Renungan Harian Air Hidup: JANGAN PERNAH MALU
- 17des
- Crown of Creation
- Renungan Harian Air Hidup: HARAPAN MEMBUTUHKAN DASAR
- MgAdven III
- 15des
- Keselamatan Berlaku Bagi Semua Orang
- Renungan Harian Air Hidup: DIA MENJAGA HIDUP KITA
- Meneladani Kristus Menjelang Natal
- 14des
- Renungan Harian Air Hidup: CARA TUHAN AJAIB
- MOU
- 13 des
- 12des
- Renungan Harian Air Hidup: TUHAN YANG MEMEGANG KEN...
- Tuhan Tidak Akan Pernah Lupa
- Renungan Harian Air Hidup: MENGAPA HARUS KUATIR?
- 11des
- Damai Sejahtera Berasal dari Tuhan
- Renungan Harian Air Hidup: DASAR-DASAR PENGABDIAN
- Tuhan Menanti-nantikan
- 10des
- Renungan Harian Air Hidup: HARUS ADA PENYANGKALAN ...
- Kuasa Tuhan Diatas Kelemahan Kita
- Renungan Harian Air Hidup: PERDAMAIAN DENGAN ALLAH
- Pengantar Paket Pos
- MgAdven II
- Renungan Harian Air Hidup: TIDAK AKAN GENTAR
- 8des - HR SP Maria dikandung tanpa noda
- 7des
- Semangat!
- Mata Hati
- Renungan Harian Air Hidup: LEBIH DARI PEMENANG
- Iman (2)
- 6 Des
- Yang Paling Kuat
- Renungan Harian Air Hidup: HIDUP BENAR DI HADAPAN ...
- Iman (1)
- Kebahagiaan Sejati
- Renungan Harian Air Hidup: BERJALAN BERSAMA TUHAN
- 5des
- Kaya atau Miskin?
- Renungan Harian Air Hidup: KISAH NEBUKADNEZAR
- Penundukan Diri
- Kita adalah misionaris
- Renungan Harian Air Hidup: KEKUATAN MANUSIA ADALAH...
- Burung Pipit
- Minggu Adven I
- 1des
- Renungan Harian Air Hidup: KEBANGGAAN DIRI SENDIRI
- Memasuki Masa Advent : Berjaga-jaga dan waspada ak...
- Renungan Harian Air Hidup: PERDAMAIAN DENGAN ALLAH
-
▼
Desember
(94)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar