Ayat bacaan: Maleakhi 2:5
====================
"Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya--pada pihak lain ketakutan--dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku."
Memorandum of Understanding (MOU) merupakan hal yang wajib untuk dibuat sebelum deal apapun dibuat. Itu akan menjelaskan hak dan tanggung jawab pihak pertama dan kedua, dan apa konsekuensinya jika salah satu atau beberapa dari pasal yang sudah disepakati dilanggar. Sebuah perjanjian hanya akan berlaku jika terdapat dua belah pihak yang saling mengikat di dalamnya. Ada syarat dan ketentuan yang wajib untuk dijalankan masing-masing pihak sesuai ikatan perjanjian. Alangkah anehnya apabila perjanjian hanya berlaku sepihak saja alias hanya menuntut hak tanpa menjalankan kewajiban. Itu adalah hukum standar yang wajib bagi sebuah perjanjian yang akan dibuat dalam bentuk apapun, baik perjanjian kerjasama, perjanjian jual beli dan sebagainya.
Sadarkah anda bahwa kita pun punya MOU dengan Tuhan? Kenyataannya ada begitu banyak orang yang menuntut janji-janji Tuhan, lantas ketika merasa tidak sesuai dengan keinginan mereka, mereka pun dengan cepat menuduh Tuhan tidak memperhatikan mereka dan ingkar janji. Apakah Tuhan adalah "sosok" yang ingkar janji? Apakah Tuhan hanya memberikan janji kosong yang asal-asalan saja? Tentu saja tidak demikian. Tuhan selalu menepati janjinya, meskipun mungkin saja janji itu datang segera seperti waktu yang kita inginkan. Tapi pada waktunya, pada waktu yang terbaik menurutNya, segala janji itu akan selalu ditepati. Itu berlaku dahulu, sekarang dan selamanya. Tapi ingatlah bahwa selayaknya sebuah ikatan perjanjian, ada hal-hal yang harus kita penuhi terlebih dahulu. Ada kewajiban yang harus kita laksanakan sebelum kita menerima apa yang menjadi hak kita. Tentu tidaklah benar jika kita hanya terus menuntut hak kita, tanpa memperdulikan kewajiban, bukan?
Bagaimana jika perjanjian itu dilanggar? Kita melihat marahnya Tuhan kepada para imam yang tidak setia pada perjanjian antara Tuhan dengan Israel. Dalam salah satu bagian, Tuhan menjelaskan bagaimana bentuk ikatan perjanjian itu. "Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya--pada pihak lain ketakutan--dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku." (Maleakhi 2:5). Ya, Tuhan menjanjikan kehidupan yang sejahtera, penuh berkat melimpah. Namun itu tidaklah berlaku sepihak saja. Di pihak lain, sebagai manusia tentu ada bagian yang harus kita lakukan. Kita harus senantiasa hidup dengan memiliki rasa takut akan Allah dan gentar terhadap diriNya. Takut akan Allah sama artinya dengan membenci dosa. Seringkali orang hanya takut pada "akibat" dosa, dan bukan takut untuk "berbuat" dosa. Orang takut pada hukuman Tuhan, takut masuk neraka jika melanggar aturan Tuhan, takut kehilangan berkat ketika kita berdosa, atau sebagian orang menggambarkannya dengan takut kena karma. Tapi sebuah hidup yang takut akan Tuhan memberi pengertian sebagai sebuah bentuk perasaan menghormati dan mengasihi Tuhan. Takut akan Tuhan bukanlah bentuk ketakutan duniawi. Takut akan Tuhan berarti kita rindu untuk mengikuti kehendakNya, tidak ingin mengecewakanNya, simply because we love Him more than anything.
Dalam Amsal dikatakan bahwa takut akan Tuhan adalah awal dari hikmat. "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." (Amsal 9:10). Dalam Pengkotbah juga diingatkan demikian: "Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat." (Pengkotbah 12:13-14). Bagi yang melanggar ikatan perjanjian ada hukuman yang harus dijatuhkan sesuai undang-undang yang berlaku, demikian pula Allah akan selalu membawa orang-orang yang melanggar perjanjian ke dalam penghakiman suatu saat nanti.
Lantas bagaimana bentuk hidup yang sejahtera seperti yang dijanjikan Tuhan bagi orang yang takut akan Dia? Mari kita baca ayat berikut: "Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya; nama mereka tidak akan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku." (Yesaya 38:18-19). Kesemuanya itu adalah janji dari Allah yang setia, dan semua itu akan kita terima apabila kita telah melakukan apa yang menjadi kewajiban di pihak kita. Allah berjanji akan melimpahkan kehidupan dan sejahtera buat kita, hidup yang maksimal dan berlimpah untuk kita nikmati dan kita bagikan atau salurkan pada saudara-saudari kita lainnya. Kita dijanjikan untuk menerima bentuk damai sejahtera dan sukacita yang sifatnya kekal, tidak bisa dibeli dengan uang sebesar apapun. Itu bagian Tuhan. Hidup takut akan Tuhan, menghormatiNya, menjaga hidup tetap kudus, membenci dosa, patuh dan taat semua firmanNya secara penuh dan melakukan ini semua karena mengasihi Tuhan lebih di atas segalanya, itu bagian kita.
Do our part, and God will do His
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
Desember
(94)
- Situasi Terjepit? Andalkan Tuhan!
- HR SP Maria Bunda Allah
- 31 des
- Merespon Teguran Dengan Positif
- Renungan Tahun Baru - Mengandalkan Tuntunan Tuhan
- Kuasa Untuk Menikmati
- 29 des
- Pesta Keluarga Kudus
- 28 des
- Susah Tidur
- Berbagi Kasih di Masa Natal
- Terang Dunia
- 27 des
- White Christmas
- 26 des
- 24 des
- Natal
- MgAdven IV
- Kesukaan Besar Bagi Semua
- Renungan Harian Air Hidup: HADIAH TERBESAR BAGI DU...
- Kegagalan Yang Mahal
- Dahsyat dan Ajaib
- RENUNGAN NATAL 2012-YESUS ADALAH IMANUEL
- Renungan Harian Air Hidup: KERAJAAN ALLAH DI BUMI
- Ruang Bagi Yesus (2)
- Renungan Harian Air Hidup: KRISTUS ADALAH KEPALA
- Ruang Bagi Yesus (1)
- Renungan Harian Air Hidup: SUKACITA TUHAN
- 22 des
- Menantikan Kristus (2)
- Renungan Harian Air Hidup: BERKAT YANG TERUS MENGALIR
- 21 des
- Menantikan Kristus (1)
- Renungan Harian Air Hidup: KEKRISTENAN ADALAH KRISTUS
- 19 des
- 20 des
- Daniel: Kuasa di Balik Doa
- Renungan Harian Air Hidup: DUA MACAM MASALAH
- Sibuk (2)
- Renungan Harian Air Hidup: BATU-BATU HIDUP
- 18 des
- Sibuk (1)
- Renungan Harian Air Hidup: JANGAN PERNAH MALU
- 17des
- Crown of Creation
- Renungan Harian Air Hidup: HARAPAN MEMBUTUHKAN DASAR
- MgAdven III
- 15des
- Keselamatan Berlaku Bagi Semua Orang
- Renungan Harian Air Hidup: DIA MENJAGA HIDUP KITA
- Meneladani Kristus Menjelang Natal
- 14des
- Renungan Harian Air Hidup: CARA TUHAN AJAIB
- MOU
- 13 des
- 12des
- Renungan Harian Air Hidup: TUHAN YANG MEMEGANG KEN...
- Tuhan Tidak Akan Pernah Lupa
- Renungan Harian Air Hidup: MENGAPA HARUS KUATIR?
- 11des
- Damai Sejahtera Berasal dari Tuhan
- Renungan Harian Air Hidup: DASAR-DASAR PENGABDIAN
- Tuhan Menanti-nantikan
- 10des
- Renungan Harian Air Hidup: HARUS ADA PENYANGKALAN ...
- Kuasa Tuhan Diatas Kelemahan Kita
- Renungan Harian Air Hidup: PERDAMAIAN DENGAN ALLAH
- Pengantar Paket Pos
- MgAdven II
- Renungan Harian Air Hidup: TIDAK AKAN GENTAR
- 8des - HR SP Maria dikandung tanpa noda
- 7des
- Semangat!
- Mata Hati
- Renungan Harian Air Hidup: LEBIH DARI PEMENANG
- Iman (2)
- 6 Des
- Yang Paling Kuat
- Renungan Harian Air Hidup: HIDUP BENAR DI HADAPAN ...
- Iman (1)
- Kebahagiaan Sejati
- Renungan Harian Air Hidup: BERJALAN BERSAMA TUHAN
- 5des
- Kaya atau Miskin?
- Renungan Harian Air Hidup: KISAH NEBUKADNEZAR
- Penundukan Diri
- Kita adalah misionaris
- Renungan Harian Air Hidup: KEKUATAN MANUSIA ADALAH...
- Burung Pipit
- Minggu Adven I
- 1des
- Renungan Harian Air Hidup: KEBANGGAAN DIRI SENDIRI
- Memasuki Masa Advent : Berjaga-jaga dan waspada ak...
- Renungan Harian Air Hidup: PERDAMAIAN DENGAN ALLAH
-
▼
Desember
(94)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar