Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Desember 2012 -
Baca: Kejadian 5:1-32
"Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah." Kejadian 5:22, 24
Berjalan bersama Tuhan berarti hidup dalam hadirat Tuhan dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Kita wajib mematuhi segala arahan Roh Kudus dan mengkhususkan hidup kita bagi rancangan Tuhan. Jika kita berjalan bersama Tuhan berarti kita melayaniNya dengan segenap keberadaan hidup kita sehingga kita berkenan kepadaNya.
Sebagai pengikut Kristus kita perlu memberikan contoh pelayanan sejati kepada Tuhan melalui pengabdian kita kepadaNya, dan melalui pelayanan kita terhadap sesama. Jadi berjalan bersama Tuhan tidak hanya melayaniNya tetapi juga melayani jiwa-jiwa sehingga hidup kita menjadi kesaksian. "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:16-17). Seringkali bila orang Kristen meminta kepada saudara seiman dijawab demikian, "Berdoalah! Dia pasti menyediakan yang kauperlukan." tapi tidak tergerak hati menolong. "Apakah gunanya, ..., jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: 'Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!', tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." (Yakobus 2:14-17).
Mengasihi Tuhan harus dibuktikan dengan ketaatan! Jika kita mau berjalan bersama Tuhan kita juga harus setia melakukan semua kehendakNya, termasuk menolong sesama yang membutuhkan. Bukan hanya melayani dengan perkataan 'rohani' saja, tetapi kita juga harus mewujudkannya dalam perbuatan. Egoisme harus kita buang. Kita tidak akan dapat berjalan melekat dengan Bapa jika kita tidak memprioritaskan hidup kita bagi Tuhan dan sesama.
Berkomitmenlah melakukan kehendak Tuhan dengan sungguh, bukan menuruti kehendak diri sendiri!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar