(sambungan)
Selanjutnya perhatikan ketika Ishak sudah lahir. Datanglah perintah Tuhan agar ia mengorbankan anak yang dijanjikan Tuhan sebagai persembahan. Jika ini kita alami, bagaimana reaksi kita? Kita mungkin akan mengamuk dan menuduh Tuhan mempermainkan kita sesuka hatinya dengan sangat kejam. Tapi Abraham tidak bersikap seperti itu. "Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu." Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali." (ay 17-19). Abraham tahu bahwa Tuhan tidak terbatas kuasaNya, dan ia tahu persis bahwa Tuhan bukanlah sosok kejam dan jahat. Semua itu pasti ada alasannya, dimana rancangan Tuhan itu akan selalu baik pada waktunya. Oleh karena itu ia memutuskan untuk taat. Dan kitapun tahu apa yang terjadi selanjutnya. Semua itu bisa dilakukan Abraham lewat iman yang memberi bukti akan sesuatu yang belum ia ketahui. Ia mendapat segala bukti terhadap apa yang belum ia lihat lewat kacamata iman. Dia bisa memiliki visi yang jelas di masa depan karena ia percaya sepenuhnya kepada janji Tuhan, dan ia memiliki bukti nyata karena ia memandang dengan iman.
Agar bisa taat seperti itu, seberapa besar iman yang kita butuhkan? Sebesar rumah? gunung? kota, dunia atau alam semesta? Ternyata Yesus mengatakan sebaliknya. "Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu." (Matius 17:20). Mengacu kepada ucapan Yesus ini, jika hari ini kita belum mengalami satupun janji Tuhan, itu tandanya iman kita masih lebih kecil dari biji sesawi, yang diameternya rata-rata kurang dari satu milimeter. Padahal jika kita memiliki iman seukuran itu saja akan bisa membawa dampak yang begitu besar dalam hidup kita.
Faktanya, iman seringkali gampang diucapkan namun sulit untuk dipraktekkan. Semua orang boleh saja mengaku sudah memiliki iman, namun semua akan terlihat jelas dari bagaimana reaksi kita dalam menghadapi situasi sulit atau pandangan kita ketika menatap masa depan yang penuh ketidakpastian. Reaksi dan pandangan kita akan menunjukkan dengan jelas sebesar apa sesungguhnya iman kita hari ini. Sebab iman adalah dasar dan bukti dari bagaimana kita memandang masa depan, yang tidak atau belum kita lihat.
Kita memang manusia yang terbatas kemampuannya. Tetapi jangan lupa bahwa kita punya Allah yang tidak terbatas dan tidak bisa dibatasi oleh apapun. Aplikasi dan implikasi iman sesungguhnya sangatlah luas. Iman mampu menjadi dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan menjadi bukti kuat dari apapun yang belum kita lihat. Yesus berkata "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:22). Kuncinya hanya satu: percaya. Dan percaya akan hadir lewat iman. Dan jangan lupa, karena iman dalam Kristus pula kita dibenarkan, sehingga kita bisa hidup tenang dalam damai sejahtera. "Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah." (Roma 5:1-2). Kita memang tidak tahu apa yang bisa terjadi di depan sana. Tetapi maukah kita percaya bahwa Tuhan akan selalu berada bersama kita dan melindungi kita? Bisakah kita memiliki visi seperti Abraham yang bisa melihat janji Tuhan dinyatakan jauh sebelum itu terjadi? Sudahkah kita memiliki kacamata iman? Apa yang akan kita alami akan sangat tergantung dari cara pandang kita, apakah kita memandang dengan kacamata iman atau tidak.
Faith in God changes everything
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
Desember
(94)
- Situasi Terjepit? Andalkan Tuhan!
- HR SP Maria Bunda Allah
- 31 des
- Merespon Teguran Dengan Positif
- Renungan Tahun Baru - Mengandalkan Tuntunan Tuhan
- Kuasa Untuk Menikmati
- 29 des
- Pesta Keluarga Kudus
- 28 des
- Susah Tidur
- Berbagi Kasih di Masa Natal
- Terang Dunia
- 27 des
- White Christmas
- 26 des
- 24 des
- Natal
- MgAdven IV
- Kesukaan Besar Bagi Semua
- Renungan Harian Air Hidup: HADIAH TERBESAR BAGI DU...
- Kegagalan Yang Mahal
- Dahsyat dan Ajaib
- RENUNGAN NATAL 2012-YESUS ADALAH IMANUEL
- Renungan Harian Air Hidup: KERAJAAN ALLAH DI BUMI
- Ruang Bagi Yesus (2)
- Renungan Harian Air Hidup: KRISTUS ADALAH KEPALA
- Ruang Bagi Yesus (1)
- Renungan Harian Air Hidup: SUKACITA TUHAN
- 22 des
- Menantikan Kristus (2)
- Renungan Harian Air Hidup: BERKAT YANG TERUS MENGALIR
- 21 des
- Menantikan Kristus (1)
- Renungan Harian Air Hidup: KEKRISTENAN ADALAH KRISTUS
- 19 des
- 20 des
- Daniel: Kuasa di Balik Doa
- Renungan Harian Air Hidup: DUA MACAM MASALAH
- Sibuk (2)
- Renungan Harian Air Hidup: BATU-BATU HIDUP
- 18 des
- Sibuk (1)
- Renungan Harian Air Hidup: JANGAN PERNAH MALU
- 17des
- Crown of Creation
- Renungan Harian Air Hidup: HARAPAN MEMBUTUHKAN DASAR
- MgAdven III
- 15des
- Keselamatan Berlaku Bagi Semua Orang
- Renungan Harian Air Hidup: DIA MENJAGA HIDUP KITA
- Meneladani Kristus Menjelang Natal
- 14des
- Renungan Harian Air Hidup: CARA TUHAN AJAIB
- MOU
- 13 des
- 12des
- Renungan Harian Air Hidup: TUHAN YANG MEMEGANG KEN...
- Tuhan Tidak Akan Pernah Lupa
- Renungan Harian Air Hidup: MENGAPA HARUS KUATIR?
- 11des
- Damai Sejahtera Berasal dari Tuhan
- Renungan Harian Air Hidup: DASAR-DASAR PENGABDIAN
- Tuhan Menanti-nantikan
- 10des
- Renungan Harian Air Hidup: HARUS ADA PENYANGKALAN ...
- Kuasa Tuhan Diatas Kelemahan Kita
- Renungan Harian Air Hidup: PERDAMAIAN DENGAN ALLAH
- Pengantar Paket Pos
- MgAdven II
- Renungan Harian Air Hidup: TIDAK AKAN GENTAR
- 8des - HR SP Maria dikandung tanpa noda
- 7des
- Semangat!
- Mata Hati
- Renungan Harian Air Hidup: LEBIH DARI PEMENANG
- Iman (2)
- 6 Des
- Yang Paling Kuat
- Renungan Harian Air Hidup: HIDUP BENAR DI HADAPAN ...
- Iman (1)
- Kebahagiaan Sejati
- Renungan Harian Air Hidup: BERJALAN BERSAMA TUHAN
- 5des
- Kaya atau Miskin?
- Renungan Harian Air Hidup: KISAH NEBUKADNEZAR
- Penundukan Diri
- Kita adalah misionaris
- Renungan Harian Air Hidup: KEKUATAN MANUSIA ADALAH...
- Burung Pipit
- Minggu Adven I
- 1des
- Renungan Harian Air Hidup: KEBANGGAAN DIRI SENDIRI
- Memasuki Masa Advent : Berjaga-jaga dan waspada ak...
- Renungan Harian Air Hidup: PERDAMAIAN DENGAN ALLAH
-
▼
Desember
(94)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar