Ayat bacaan: Yohanes 17:20-21
==========================
"Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."
Pernahkah anda memperhatikan betul indahnya pelangi? Bagi saya, pelangi adalah salah satu fenomena alam yang paling menarik untuk dinikmati. Perpaduan warna-warna yang membentuk pelangi terlukis di langit sangatlah indah dilihat. Saya yakin jika warna itu terpecah-pecah dan hanya kita lihat satu persatu, keindahannya akan jauh berkurang. Rangkaian warna itu justru terlihat sangat cantik ketika tampil sekaligus bersamaan. Seperti itu pula harusnya kehidupan. Kita bisa tampil lebih optimal dan lebih efektif apabila kita bergandengan tangan, bersatu dalam mewartakan kasih Tuhan di muka bumi ini. Tapi yang terjadi adalah perpecahan demi perpecahan. Saling curiga, saling tuduh, saling merendahkan, itu bukan saja menjadi pola permainan orang-orang duniawi, tetapi sayangnya diadopsi pula oleh banyak hamba Tuhan. Mereka bahkan berani berkata bahwa Tuhan menginginkan mereka untuk melepas diri dan berjalan sendirian. Apakah benar seperti itu? Jika kita melihat doa Tuhan Yesus di taman Getsemani sesaat sebelum ia ditangkap, disiksa dan disalibkan, maka kita akan mendapatkan jawaban yang sungguh berbeda seratus delapan puluh derajat.
Di Taman Getsemani, Tuhan Yesus berdoa untuk semua orang yang percaya padaNya lewat pemberitaan mereka, baik lewat pengajaran, pewartaan, kesaksian, sikap hidup dan lain-lain. (Yohanes 17:20). Apa yang diminta Yesus bagi orang percaya? Lihatlah bahwa Dia tidak meminta agar Tuhan selalu memastikan orang percaya agar hidup tanpa penderitaan, selalu senang, tidak pernah jatuh sakit atau disakiti baik secara fisik maupun perasaan. Tapi yang Tuhan Yesus minta adalah agar semua orang percaya menjadi satu, seperti Tuhan di dalam Kristus dan Kristus di dalam Tuhan. "...supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku." (ay 21-23) Dia berdoa agar kita bersatu, hidup rukun satu dengan lainnya agar dunia bisa mengetahui bahwa Tuhanlah yang mengutus Kristus untuk menyelamatkan manusia. (ay 23). Perhatikan bahwa Yesus menghendaki kita untuk bersatu, sama seperti Bapa di dalam Yesus dan Yesus di dalam Bapa, demikian pula kita, orang percaya berada di dalam kesatuan ini. Dan hanya disanalah dunia akan bisa melihat dan percaya bahwa Yesus sungguh Anak Allah yang diutus Tuhan langsung untuk menebus dosa-dosa manusia. Jika kita sendiri masih saling curiga dan memusuhi atau menjauhi, bagaimana mungkin dunia bisa percaya pada Kristus? Seperti apa kebenaran itu akan sangat tergantung dari cara hidup, sikap dan reaksi kita dalam hidup ini. Jika kita memberi contoh yang baik, maka orang akan bisa melihat kebenaran ajaran Kerajaan Allah. Tetapi jika kita saja memberi contoh buruk, bagaimana kita bisa berharap orang bisa melihat kebenaran itu?
Memang ada banyak denominasi saat ini, tapi janganlah terlalu cepat menghakimi bahwa denominasi yang satu lebih rendah dari yang lain, apalagi belum apa-apa sudah main tuduh sesat. Selama sebuah gereja mengakui Bapa, Anak dan Roh Kudus, selama gereja selalu fokus dan haus akan Tuhan, selama semuanya didasarkan pada Alkitab, maka Tuhan Yesus ada disana. Ketika ada orang yang menganggap bahwa hanya gereja dengan jumlah jemaat besarlah yang diberkati, dan menganggap enteng gereja yang jemaatnya hanya sedikit, ingatlah bahwa Tuhan Yesus hadir tidak hanya pada ribuan jemaat, tapi dengan jumlah sedikit pun yang bersekutu dalam doa, Tuhan Yesus hadir diantara mereka. "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:20). Ini saatnya kita berhenti memperbesar perbedaan dan fokus dalam persamaan atas dasar kasih. Alangkah indahnya jika semua gereja bisa bergandengan tangan bersama-sama dan bersatu dengan mengerjakan panggilan masing-masing. Kita harus ingat bahwa semuanya adalah satu dalam Kristus, merupakan bagian dari tubuh Kristus. Dalam beberapa kesempatan saya sudah mulai melihat pergerakan-pergerakan persatuan ini, dimana ditengah berbagai persoalan kehidupan yang menerpa, ada banyak anak-anak Tuhan tidak lagi mempersoalkan denominasi ketika mereka berkumpul dan bersatu dalam doa di tempat pekerjaannya. Ada persekutuan-persekutuan dan pelayanan interdenominasi yang terus tumbuh, ada buletin-buletin yang menjangkau semuanya, bahkan kegiatan-kegiatan doa bersama yang dilakukan gabungan beberapa gereja mulai terus marak tumbuh dimana-mana. Di atas segalanya kita harus memastikan bahwa Tuhan Yesuslah yang dipermuliakan, lepas dari segala kepentingan-kepentingan atau agenda-agenda pribadi, dan itu bisa menjadi awal bagi terbangunnya kebersamaan atas masing-masing denominasi yang berbeda. Kebersatuan kita merefleksikan Trinitas. Kemuliaan Tuhan akan terlihat melalui kita anak-anakNya. Saya percaya Tuhan akan sangat bangga jika itu kita lakukan, dan disanalah dunia akan melihat kebenaran dalam diri Kristus.
Dalam 1 Korintus 12:12-31 Paulus menguraikan panjang lebar akan hal ini. Banyak anggota, tetapi satu tubuh. "Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus." (1 Korintus 12:12). Mata adalah organ tubuh penting, tapi bagaimana jika tubuh kita hanya terdiri dari mata? "Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan." (ay 21-22). Masing-masing kita sebagai bagian dari tubuh Kristus mendapat karunia tersendiri, yang jika digabungkan akan dapat menjadi kesaksian akan Kristus. Perpecahan merupakan keinginan iblis, maka kita harus menghindari betul roh-roh perpecahan ini.
Dalam Roma 16:17 kita diingatkan untuk waspada terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan perpecahan dan godaan. Kita harus semakin utuh dalam kesamaan, bukan malah memperbesar jurang perbedaan. Seperti pelangi yang indah karena warna-warna berbeda bersatu membentuk untaian indah di langit, begitula indahnya jika kita semua bersatu, saling dukung, saling menguatkan dan saling bantu tanpa mempersoalkan latar belakang denominasi dimana kita bertumbuh. Semua adalah anggota tubuh Kristus, dimana jika mereka berkumpul atas nama Kristus, Dia pun hadir ditengah-tengah mereka, sama seperti Kristus hadir didalam persekutuan kita.
In Unity lies the strength and the truth
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar