Bacaan :
Kisah Para Rasul 2:41-47Persekutuan merupakan salah satu istilah yang sangat umum dalam kekristenan. Sayang, istilah ini sering dimaknai secara dangkal. Bagi keba nyak-an orang, kata ini sudah berarti sama dengan pertemuan ibadah ("Datang ke persekutuan") atau suatu perkumpulan rohani ("Menjadi pengurus persekutuan").
Kata persekutuan dalam kehidupan jemaat mula-mula diterjemahkan dari kata Yunani koinonia (ayat 42), yang secara harfiah berarti "memiliki atau berbagi suatu hal bersama". Perhatikan bacaan Alkitab kita, dan kita dapat menemukan banyak hal yang dimiliki dan dibagikan secara bersama di antara jemaat mula-mula, baik dalam kehidupan rohani maupun keperluan jasmani. Itulah yang terjadi ketika koinonia berfungsi sepenuhnya. Pertemuan raya di Bait Allah dan perkumpulan di rumah-rumah menjadi penting karena melaluinya jemaat mengalami koinonia (ayat 46). Perseku tuan yang berfungsi sepenuhnya memikat hati banyak orang untuk datang dan beroleh selamat (ayat 47).
Sekadar kehadiran atau bahkan kepengurusan pada sebuah persekutuan tidak sama dengan hidup dalam koinonia. Persekutuan yang sejati perlu memiliki koinonia dalam visi, komitmen, dan praktik hidup sehari-hari. Kita hidup dalam zaman di mana ketidakpedulian pada orang lain dan keberpusatan pada diri sendiri mejadi nilai-nilai umum. Adakah dunia menemukan oasis yang memenuhkan dahaga mereka akan koinonia di tengah persekutuan orang percaya? Bagaimana dengan persekutuan di tempat Anda berada? --JOO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar