Ayat bacaan: Mazmur 33:3
=================
"Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!"
Musik adalah sesuatu yang progresif dan dinamis. Bayangkan betapa membosankannya apabila musik yang kita dengar sama saja sejak jaman batu sampai hari ini. Playlist yang ada di komputer kita, ipod, telepon genggam dan berbagai perangkat lainnya pun akan terus berganti seiring berjalannya waktu. Tentu saja ada beberapa lagu yang sangat kita sukai atau mungkin sangat berkesan sehingga kita tidak bosan-bosan mendengarkannya bertahun-tahun, tetapi secara rata-rata tentu lagu-lagu yang kita dengar pun berganti dari masa ke masa. Jenis musik tiap dasawarsa pun berganti. Coba dengarkan lagu tahun 90an, itu sudah terasa kuno bagi kita apalagi jenis musik pada dasawarsa-dasawarsa sebelumnya. Padahal pada masanya lagu-lagu itu tentu terdengar modern, menggantikan jenis pada periode sebelumnya. Seperti itulah progresif dan dinamisnya musik. Lagu yang anda dengar hari ini akan terasa usang beberapa waktu lagi, digantikan lagu baru yang akan pula menjadi usang setelah sekian masa.
Mengingat bahwa kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, dan kita selalu menyukai hadirnya lagu-lagu baru, tidakkah itu berarti bahwa Tuhan pun menyukai lagu-lagu yang baru untuk mewakili pujian-pujian yang hadir dari anak-anakNya? Memakai logika sederhana kita bisa sampai pada kesimpulan itu. Tetapi sesungguhnya Alkitab juga menyatakan demikian. Dalam banyak kesempatan kita bisa mendapati bahwa Tuhan memandang penting musik sebagai media penyembahan dan pengungkapan rasa syukur. Mazmur yang berisi lagu-lagu pujian penyembahan pada jamannya saja terdiri dari 150 pasal, yang dalam bayangan saya mungkin merupakan lagu-lagu hits atau populer pada masa itu, seandainya tangga lagu waktu itu sudah ada. Jatuh dan bangun Daud tergambar jelas disana, seringkali hadir secara puitis dan indah. Begitu indah sehingga banyak diantara kita yang lebih senang membaca kitab Mazmur untuk merasakan sesuatu yang menenangkan atau melegakan. Dan itulah salah satu fungsi terpenting sebuah lagu. Meski pada perkembangannya musik atau lagu bisa dipakai untuk tujuan-tujuan lain bahkan untuk tujuan yang negatif bahkan destruktif, tetapi kita harus menyadari bahwa sejatinya musik adalah salah satu ciptaan Tuhan yang terindah. Bayangkan sebentuk kehidupan tanpa adanya musik. Betapa sepi dan suramnya hidup itu. Bagi saya yang berkecimpung di dunia musik, saya merasakan betul betapa Tuhan memberkati manusia lewat adanya musik. God blesses us with music. God loves music. And He surely loves new songs.
Dari mana kita tahu bahwa Tuhan menyukai lagu baru? Lihatlah salah satu ayat dalam Mazmur berkata seperti ini. "Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!" (Mazmur 33:3). Ini seruan yang mengingatkan kita agar jangan pernah berhenti untuk memuji Tuhan lewat lagu-lagu yang baru. Jika anda hanya bolehmendengar satu lagu saja sepanjang hidup anda, tidakkah anda akan sangat jenuh dan bosan? Demikian pula Tuhan. Musik datang dari kreativitasNya yang tak terbatas. Kita bisa mengetahui dari Alkitab bahwa musik bukan saja ada di bumi tetapi juga di surga. Lihatlah dalam kitab Wahyu bagaimana jelasnya digambarkan sebuah orkestra agung dengan ensembel super besar yang terdiri dari perpaduan antara ribuan malaikat, seluruh manusia di bumi, di laut dan sebagainya bersatu memanjatkan pujian kepada Tuhan dan Kristus. "Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!" (Wahyu 5:11-13) Dari sini kita bisa melihat bahwa musik merupakan sesuatu yang penting bagi Tuhan. Sama seperti kita, Tuhanpun menyukai musik dan nyanyian.
Perkembangan musik yang begitu pesat memang merupakan buah karya hasil kreativitas manusia. Akan tetapi jangan lupa bahwa kreativitas, kemampuan dan ide-ide cemerlang dalam menciptakan lagu sesungguhnya berasal dari Tuhan. Daud menyadari itu dan berkata: "Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN." (Mazmur 40:4). Lewat lagu kita bisa memuji dan memuliakan Tuhan, bahkan membawa jiwa-jiwa untuk kembali kepada jalanNya. Inspirasi, ide, kreativitas, semua itu adalah anugerah yang telah diberikan Tuhan kepada manusia dan harusnya dipakai untuk tujuan-tujuan positif demi kemuliaanNya. Oleh sebab itu, jika kita suka bernyanyi untuk menghibur diri sendiri, menghibur orang lain, atau bahkan untuk membuat bayi-bayi dan anak-anak tidur dengan nyenyak dalam damai, mengapa kita tidak menyenangkan Tuhan lebih lagi lewat lagu-lagu? Mengapa kita tidak terus menciptakan lagu-lagu baru yang memuliakan Tuhan dan membuatNya tersenyum bahagia?
Seperti yang sudah saya sebutkan beberapa hari terakhir, ada kuasa dalam puji-pujian. Itu jelas, karena Tuhan suka berada di atasnya. "Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel." (Mazmur 22:3). Dia memberkati kita dengan musik dan kemampuan untuk terus berbuat sesuatu yang baru di dalamnya, dan sudah seharusnya kita memakai itu untuk memuliakanNya sebagai ungkapan rasa syukur kita atas keindahan berkat Tuhan yang hadir lewat musik atau lagu. Ini tentu bukan berarti bahwa lagu yang lama sama sekali tidak berkenan bagi Tuhan. Baik lagu lama maupun baru yang kita nyanyikan dari hati kita akan bernilai tinggi bagi Tuhan. Tetapi sama seperti kita, Tuhan pun sesungguhnya menyenangi sesuatu yang dinamis dan progresif. Lagu lama tetap baik, tetapi jangan sampai kita berhenti untuk membuat atau menyanyikan lagu-lagu baru. Kita tidak akan mau mendengar satu lagu dengan lirik yang sama seumur hidup kita, Tuhan pun demikian. Anda menyanyi untuk menghibur diri dan orang lain, mengapa tidak melakukannya juga untuk Tuhan yang penuh dengan kasih setia? Selain doa-doa, isilah saat-saat teduh dan waktu-waktu anda bersamanya dengan pujian dan penyembahan. Kita bisa kreatif dalam melakukannya. Memakai piano, keyboard, gitar atau alat musik lainnya, atau bersenandung dengan sepenuh hati secara acapella. Apapun itu, dasarkanlah dari hati yang benar-benar mengasihi Tuhan dan kerinduan untuk menyenangkan hatiNya. Bukankah itu terdengar menyenangkan? Jika anda mampu menciptakan lagu, teruslah buat lagu baru untuk Tuhan. Jika tidak, teruslah menyanyi buat Tuhan dan "upgrade" terus diri anda dengan koleksi-koleksi anyar. Mari terus nyanyikan lagu-lagu baru dan senangkan Tuhan di dalamnya.
Tuhan menyukai kreativitas kita dalam menciptakan lagu-lagu baru untuk memuliakanNya
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
Februari
(135)
- 2 Maret
- 1Maret
- RS: Jadi Saluran Mujizat
- Kalahkan Takut dengan Iman
- RS: Harus Ada Iman
- Warisan Iman Turun Temurun
- 29 Feb
- RS: Artinya Ada Harapan
- 28 Feb
- 27 Feb
- Melatih Kesabaran
- Lagu Baru Buat Tuhan
- Hikmat 009
- RS: He Can Do Everything
- Puji-Pujian bagi Tuhan
- RS: Itu Semua Karena Tuhan
- Minggu Prapaska I
- 25 Feb
- Puji-Pujian Mendahului Kemenangan
- Bukan Sekedar Bungkus Kado
- RS: Kata yang Tak Dikenal
- Sadar Sepenuhnya (2)
- Is Being Happy As Easy As That?
- 24 Feb
- 23 Feb
- RS: It is Not Over
- Sadar Sepenuhnya (1)
- Lupa Berdoa
- RS: Tidak akan Dibiarkan
- Gereja sebagai Panggung Hiburan
- Rabu abu
- Siput & Katak
- RS: God is Faithful
- Berfungsi Benar Sebagai Terang (2)
- From Good To Great
- 21 Feb
- RS: We Able to Bear It
- Berfungsi Benar Sebagai Terang (1)
- RS: Pencobaan yang Biasa
- 20 Feb
- Air Muka
- Anda Dan Kesehatan Anda
- RS: Masih ada Pencobaan
- Service Excellence
- Minggu Biasa VII
- RS: Percaya dan Melangkah
- Hati yang Gembira
- 18 Feb
- Nilai Sebuah Lukisan
- RS: Maksud yang Serius
- Memberi Tumpangan
- 17 Feb
- A Lamp Unto My Feet
- Cukup Itu Berapa ?
- RS: Bagai Langit dan Bumi
- 16 Feb
- Murah Hati
- Untuk Mereka Yang Terlupakan
- RS: Bukan Rancangan Celaka
- Bahasa Kasih di Hari Kasih Sayang
- 15 Feb
- RS: Allah Punya Rancangan
- 13 Feb
- 14 Feb
- Kebahagiaan dan Firman Tuhan
- Kesepian
- RS: Allah Mau Kita Sukses
- RSS Santapan Harian: Senin, 13 Februari 2012 - Jag...
- RSS Renungan Harian: Senin, 13 Februari 2012 - ALL...
- Good Idea Vs God's Idea
- Manusia Perawat
- RS: Iman, Setia dan Tekun
- RSS Santapan Harian: Minggu, 12 Februari 2012 - Ja...
- RSS Renungan Harian: Minggu, 12 Februari 2012 - KO...
- Antara Paku dan Kemarahan (2)
- Hope
- Minggu Biasa VI
- RS: Mengakhiri dengan Baik
- RSS Santapan Harian: Sabtu, 11 Februari 2012 - Tid...
- RSS Renungan Harian: Sabtu, 11 Februari 2012 - MEM...
- Antara Paku dan Kemarahan (1)
- 11 Feb
- RS: Fokus dan Konsisten
- RSS Santapan Harian: Jumat, 10 Februari 2012 - Ber...
- RSS Renungan Harian: Jumat, 10 Februari 2012 - TUH...
- Membuang-buang Sisa Makanan
- 10 Feb
- Confirm your unsubscription from 'RSS Santapan Har...
- RS: Hukum yang Terutama
- 9 Feb
- RSS Santapan Harian: Kamis, 9 Februari 2012 - Berb...
- RSS Renungan Harian: Kamis, 9 Februari 2012 - SIAP...
- Menyesal
- Masih Adakah Harapan?
- Kasih, Iman dan Kebijaksanaan
- Jangan Menyerah - Tuhan Yesus beserta Kita !
- RS: Doa Setiap Hari
- RSS Santapan Harian: Rabu, 8 Februari 2012 - Iman ...
- RSS Renungan Harian: Rabu, 8 Februari 2012 - ROH P...
- 8 Feb
-
▼
Februari
(135)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar