Judul: Berapa roti ada padamu? Ada banyak orang yang sangat hitung-hitungan di tengah masa kesulitan ekonomi sekarang ini. Terlebih orang yang hidup pas-pasan, mereka berpikir apa yang akan saya makan besok jika makanan ini saya bagi kepada orang lain. Namun, ada banyak juga orang yang mampu berbagi makanan dengan sesamanya, meski dalam situasi sulit, dan mereka tidak pernah kelaparan. Menurut pengalaman, orang yang mau berbagi dengan sesamanya, selalu ada saja makanan tersedia bagi mereka. Ketika orang banyak yang mengikut Yesus selama tiga hari sudah kelaparan, Yesus merasa kasihan kepada mereka. Yesus juga tidak membiarkan mereka pulang dalam keadaan lapar, karena khawatir mereka pingsan di jalan (1-3). Yesus berinisiatif menggunakan apa yang ada dan berdoa kepada Bapa supaya semua orang dapat makan. Yesus menanyakan berapa roti yang ada pada mereka. Lalu dengan sejumlah roti dan ikan yang tersedia itu, Yesus mengajak orang banyak mengucap syukur dan Yesus memberkati roti dan ikan tersebut. Makanan itu membuat orang banyak kenyang dan bahkan sisanya lebih berlimpah (4-10). Tuhan Yesus memberkati yang ada pada sebagian orang banyak itu untuk kepentingan bersama orang banyak. Kerelaan sebagian orang banyak itu menjadi berkat bagi semua orang. Pemberi dan penerima sama-sama diberkati menjadi kenyang, bahkan berkat masih tersedia sebanyak tujuh bakul bagi orang di luar sana. Berkat Allah tidak pernah habis. Tidak dapat dipungkiri, berkat Allah selalu tersedia bagi kehidupan bersama. Berapa roti, uang, waktu, tenaga, perhatian, dst ada pada Anda untuk diserahkan supaya Allah memberkatinya juga bagi kesejahteraan orang yang tidak punya? Pengalaman orang beriman kepada Allah membuktikan bahwa orang yang bersedia berbagi dalam iman kepada Allah tidak pernah kekurangan dalam hidupnya. Jangan lupa juga, berkat paling penting dan mendasar adalah pengampunan dosa oleh Tuhan Yesus. Sudahkah Anda berbagi dengan sesama keselamatan yang Anda sudah terima dari Allah? Diskusi renungan ini di Facebook: http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/02/10/ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar