Selasa, 3 Februari 2015
2:1 Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.
2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.
2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
2:5 Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
2:6 Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.
Giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. —1 Korintus 15:58
Peribahasa Tiongkok pada umumnya sering mempunyai latar belakang kisah yang menarik. Peribahasa yang berbunyi “menarik tanaman untuk membantunya bertumbuh” mengisahkan tentang seseorang yang tidak sabar pada masa Dinasti Song. Ia ingin segera melihat tanaman padinya bertumbuh dengan cepat. Maka terpikir olehnya sebuah solusi. Ia akan menarik tiap batang tanamannya beberapa centimeter saja. Setelah bersusah payah seharian penuh, ia pun memandangi sawahnya. Ia merasa senang karena tanaman padinya kelihatannya telah “tumbuh” lebih tinggi. Namun sukacitanya tak berlangsung lama. Keesokan harinya, tanaman padi di sawahnya tersebut telah menjadi layu karena tidak lagi berakar dengan dalam.
Dalam 2 Timotius 2:6, Rasul Paulus menyamakan pelayanan seorang pemberita Injil dengan pekerjaan seorang petani. Dalam suratnya untuk menguatkan Timotius itu, ia menulis, bahwa seperti proses bertani, pemuridan merupakan tugas yang membutuhkan kerja keras dan ketekunan. Kita membajak, kita menabur, kita menunggu, kita berdoa. Kita memang ingin melihat buah pelayanan kita sesegera mungkin, tetapi pertumbuhan butuh waktu. Seperti peribahasa tadi, setiap upaya yang dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan itu tidak akan bermanfaat. Penafsir Alkitab William Hendriksen mengatakan: “Bila Timotius . . . mengerahkan seluruh usahanya untuk melakukan pelayanan yang Allah tugaskan, ia . . . akan melihat dalam hidup orang lain . . . benih-benih dari buah roh yang indah, yang disebutkan dalam Galatia 5:22-23.”
Sembari melayani dengan setia, marilah kita sabar menantikan Tuhan yang memberi pertumbuhan (1Kor. 3:7). —PFC
Ya Tuhan sumber tuaian, tolonglah kami untuk melayani dengan setia
sembari dengan sabar kami menanti Engkau menumbuhkan buahnya.
Kobarkanlah semangat saat kami kecewa dan kuatkanlah saat kami
lemah. Tolong kami untuk bertahan, karena Engkau setia.
Kita menabur benih—Allah yang menghasilkan tuaian.
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 31-33; Matius 22:1-22
Artikel ini termasuk dalam kategori Santapan Rohani, SaTe Kamu
from WarungSaTeKaMu.org
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar