Minggu, 22 Februari 2015
2:9 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
2:10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
2:11 Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.
2:12 Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.
2:13 Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.
2:14 Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.
2:15 Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain.
2:16 Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.
Kami memiliki pikiran Kristus. —1 Korintus 2:16
Sudah bertahun-tahun saya menjadi bagian dari beragam klub buku. Biasanya, beberapa teman sepakat untuk membaca sebuah judul buku dan kemudian kami berkumpul untuk mendiskusikan ide yang diajukan oleh penulis buku tersebut. Selalu saja ada seorang anggota kelompok yang mengajukan sebuah pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh anggota lainnya. Kemudian seseorang akan berkata, “Andai saja kita bisa bertanya kepada penulisnya.” Sebuah tren baru yang populer di kota New York membuat itu mungkin terjadi. Sejumlah penulis, dengan bayaran yang besar, menyediakan diri untuk bertemu berbagai klub buku.
Alangkah berbedanya dengan kita yang berkumpul untuk mempelajari Alkitab. Yesus menjumpai kita setiap kali kita berkumpul. Tidak perlu biaya. Tidak ada jadwal yang bentrok. Tidak ada biaya perjalanan. Lebih dari itu, kita memiliki Roh Kudus untuk membimbing pemahaman kita. Salah satu janji terakhir yang Yesus ucapkan kepada murid-murid-Nya adalah bahwa Allah akan mengirimkan Roh Kudus untuk mengajar mereka (Yoh. 14:26).
Sang Penulis Alkitab tidaklah dibatasi oleh ruang dan waktu. Dia dapat menemui kita kapan pun dan di mana pun. Jadi kapan pun kita memiliki pertanyaan, kita dapat bertanya dengan jaminan bahwa Dia akan menjawabnya—meskipun mungkin tidak sesuai dengan waktu yang kita kehendaki.
Allah ingin supaya kita memiliki pikiran Kristus Sang Penulis (1Kor. 2:16) sehingga melalui pengajaran Roh Kudus, kita akan dapat memahami keagungan dari anugerah yang telah Dia berikan kepada kita secara cuma-cuma (ay.12). —JAL
Ya Tuhan, terima kasih karena Engkau sedang menemuiku
saat ini. Aku ingin diajar oleh-Mu. Aku tidak ingin
hanya mengetahui lebih banyak tentang diri-Mu; aku ingin
mengenal-Mu hingga sampai ke kedalaman hatiku.
Ketika kamu membuka Alkitab, mintalah Penulisnya untuk membuka hati dan pikiranmu.
Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 4-6; Markus 4:1-20
Artikel ini termasuk dalam kategori Santapan Rohani, SaTe Kamu
from WarungSaTeKaMu.org
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar