Bacaan : Hakim-hakim 16:4-22Setahun : Lukas 1Nats : Sesudah itu Simson jatuh cinta kepada seorang perempuan dari lembah Sorek yang namanya Delila. (Hakim-hakim 16:4)
Cerita Simson dan Delila merupakan cerita getir tentang seorang laki-laki gagah perkasa yang takluk pada hawa nafsu. Karena tergoda oleh muslihat Delila, Simson ditangkap, diolok-olok, dan dijadikan lawakan. Membaca kisah ini, sebagian orang menyimpulkan bahwa para laki-laki perlu berhati-hati terhadap perempuan mana saja. Laki-laki bisa jatuh bukan karena pencobaan yang keras, melainkan karena kelembutan dan bujuk rayu perempuan. Sebuah penafsiran yang memojokkan kaum perempuan!
Delilah, perempuan dari lembah Sorek yang dicintai Simson, bukan wakil khusus kaum perempuan, melainkan simbol pencobaan pada umumnya. Kata delila berarti menderita atau layu. Akar katanya, dalal, berarti mengurangi usaha, melambatkan langkah, mengendurkan, membuat lemah, membuat suram. Secara rohani, Simson menghadapi pencobaan yang melambatkan langkahnya dan mengendurkan usahanya dalam menggenapi tugasnya sebagai hakim Allah. Ia terlena dalam bujukan Delila dan membeberkan rahasia kenazirannya, lalu ditangkap. Ia gagal menjalankan tugasnya karena menjadi layu. Tragisnya, pada waktu mati ia membunuh lebih banyak orang daripada selama ia menjadi hakim.
Setiap orang percaya memiliki dalal-nya masing-masing, pencobaan yang berpotensi menjerat dan melemahkannya. Jika tidak waspada, kita dapat menjadi layu secara rohani, melalaikan panggilan, dan tidak berfungsi secara maksimal sesuai dengan anugerah Tuhan. Nah, apakah dalal dalam hidup kita, dan sudahkah kita mendayagunakan anugerah-Nya untuk menghadapinya? --Martinus Prabowo
MENYADARI TITIK KELEMAHAN PRIBADI KITAMENGARAHKAN KITA UNTUK BERPEGANG TEGUH PADA ANUGERAH-NYA.
Anda diberkati melalui Renungan Harian?Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar