Judul: Semua karena TuhanBayangkan kembali, Yerusalem yang sudah dilepaskan dari kepungan musuh. Kesusahan sudah usai. Bergegaslah umat pergi ke bait Allah untuk menaikkan syukur dan sembah. Tuhan sudah berkarya keselamatan untuk mereka. Si pemazmur (aku) bergegas masuk ke pelataran bait Allah untuk mempersembahkan kurban syukur (19-21).
Siapakah si pemazmur (aku) yang boleh mewakili umat menghampiri takhta Allah yang kudus? Sangat mungkin raja keturunan Daud. Dia yang diurapi Tuhan untuk memimpin bangsa-Nya. Sesaat mungkin saja, ketika musuh sedang berjaya mengepung, sang raja dicela karena masih mau mempertahankan imannya kepada Tuhan (bnd. 2Raj 19:10-13). Namun, imannya terbukti benar. Tuhan berkenan menyelamatkan umat-Nya. Raja pun dipulihkan namanya (22-23).
Ibadah syukur dipanjatkan. Sorak sorai dikumandangkan. Hari ini ialah hari penyelamatan dari Tuhan (24-25). Sang raja dihormati karena kepercayaan dan kesetiaannya yang tidak tergoyahkan kepada Tuhan (26). Maka, sang raja sujud menyembah Tuhan serta mengajak semua umat turut menyembah Dia (28-29).
Bagian kedua mazmur ini oleh PB diasosiasikan dengan Yesus. Dialah batu yang dibuang oleh tukang bangunan, namun yang dijadikan Allah batu penjuru (22; Mat 21:22; Kis 4:11; 1Ptr 2:7). Dialah yang disambut dengan sorak sorai di gerbang Yerusalem sebagai Raja damai (26; Mat 21:9). Yesus sendiri menurut sebuah tafsiran memuji Allah memakai mazmur ini (24) sesaat sebelum Getsemani (Mat 26:30). Hari Tuhan ialah hari Anak Allah taat menjadi juruselamat lewat kematian-Nya.
Saat Anda menghadapi jepitan musuh, teladani pemazmur dengan hanya mengandalkan pertolongan Allah. Teladani Yesus dengan tetap setia dan tunduk kepada rencana Allah dalam hidup Anda. Maka, Tuhan akan dimuliakan. Semua karena Tuhan.
Diskusi renungan ini di Facebook:https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar