Jorge Lorenzo memulai kariernya sebagai pembalap MotoGP di kelas 125cc pada tahun 2002 pada seri Spanyol. Saat itu ia tidak bisa mengikuti sesi latihan karena usianya tidak mencukupi berhubung regulasi MotoGP mengharuskan seorang pembalap minimal berusia 15 tahun untuk bisa turun di MotoGP. Namun ia bisa mengikuti sesi kualifikasi kedua karena hari itu tepat hari ulang tahunnya yang ke 15. Ia memenangi Grand Prix pertamanya di musim berikutnya pada seri Rio de Janeiro di Brazil.
Dua musim berikutnya, tepatnya pada tahun 2005 Lorenzo melanjutkan karir di kelas 250cc. Sejak saat itu namanya mulai diperhitungkan di dunia MotoGP dengan sukses meraih 6 kali podium di musim 2005.
Pada 2006 ia berhasil meraih kemenangan balapan kelas 250cc nya di Qatar. Di musim yang sama Lorenzo juga berhasil meraih 8 kali kemenangan dan 10 pole position yang kemudian mengantarnya menjadi juara dunia 250cc untuk pertama kalinya.
Selanjutnya di musim 2007 ia berhasil mempertahankan mahkota juara dunia 250cc setelah sukses meraih 9 kali kemenangan dan 9 kali pole position.
Kemenangan Jorge di Misano pada musim 2007 membuatnya tercatat sebagai pembalap Spanyol paling sukses di arena kelas 250cc dengan total 16 kemenangan atau satu kemenangan lebih banyak dari pembalap Spanyol lainnya, yaitu Daniel Pedrosa dan Sito Pons. Setelah kesuksesannya menjadi juara dunia kelas 250cc 2 musim berturut-turut, Lorenzo kemudian melanjutkan karir di kelas yang lebih tinggi. Pada 25 Juli 2007 ia menandatangani kontrak dengan Fiat Yamaha dan menjadi rekan Valentino Rossi untuk musim 2008 dan 2009.
Pada seri pertamanya di kelas MotoGP 2008 ia langsung merebut pole position, dan membuat ia menjadi orang kedua yang melakukan itu sejak Max Biaggi melakukannya di tahun 1998. Tiga seri berikutnya ia mempertahankan pole position-nya dan memenangi kelas MotoGP untuk pertama kali di sirkuit Estoril, Portugal.
Di seri selanjutnya di MotoGP Grand Prix China ia mengalami kecelakaan hebat pada sesi latihan sehingga membuatnya tidak bisa membalap secara fit di balapan tersebut, walaupun akhirnya secara brilian ia mampu finish keempat saat lomba. Selanjutnya di seri Le Mans, lagi-lagi Lorenzo mengalami kecelakaan di sesi latihan bebas, namun secara brilian pula ia bisa balapan dan finish kedua. Kesialan belum berakhir dari Lorenzo saat ia kembali lagi mengalami kecelakaan di seri Mugello dan puncaknya di Sirkuit Catalunya saat ia lagi-lagi terjatuh dan akhirnya menyebabkannya gagal mengikuti balapan.
Lorenzo kemudian kembali turun balapan di Donington Park dan berakhir dengan finish di posisi 6. Hasil yang sama ia bukukan kembali di seri selanjutnya di Assen, sebelum akhirnya lagi-lagi mengalami kecelakaan di seri Jerman. Kemudian di seri Laguna Seca Lorenzo kembali lagi mengalami kecelakaan hebat saat balapan, yang membuatnya kemudian disebut sebagai pembalap rookie MotoGP yang paling banyak mengalami kecelakaan. Lorenzo kemudian meraih dua podium di San Marino dan Indianapolis. Secara keseluruhan ia berada di posisi 4 klasemen musim 2008 dengan 190 poin.
Masuk ke musim 2009, Jorge Lorenzo tampil semakin kuat dan matang, ia terus menempel ketat seniornya di tim Yamaha, Valentino Rossi sepanjang musim. Di musim 2009, Lorenzo tampil sebagai juara di empat balapan (Jepang, Perancis, Indianapolis, dan Portugal). Ia juga mampu meraih 5 kali pole dan total 12 podium. Di akhir musim Lorenzo berada di P2 klasemen dengan raihan 261 poin.
Di tahun 2009, Ducati dilaporkan menawari Lorenzo kontrak bernilai 15 juta dollar semusim untuk menjadi rekan setim Casey Stoner di musim 2010, namun Lorenzo akhirnya lebih memilih untuk bertahan di Yamaha.
Lorenzo sempat mengalami cedera ringan di tangan karena mengalami kecelakaan saat pra-musim 2010. Ia kemudian memilih untuk tidak mengikuti beberapa sesi tes di awal musim. Pada balapan pertama di Qatar, Lorenzo mampu finish kedua dibelakang Rossi, sekalipun kondisi tubuhnya sebenarnya tidak memungkinkannya untuk membalap. Segera setelah Rossi dipastikan absen beberapa seri akibat cedera karena kecelakaan di Mugello, Yamaha kemudian membekali Lorenzo agar bisa menjadi penantang gelar juara dunia 2010. Setelah meraih empat kemenangan dari enam lomba awal, Lorenzo naik ke puncak klasemen dan ia memiliki selisih 47 angka atas saingannya di posisi ke-2.
Kemenangan di Assen kemudian mengantarkan Lorenzo menjadi pembalap ketujuh yang mampu meraih kemenangan di sirkuit legendaris itu dalam tiga kelas yang berbeda. Di paruh musim kedua, Daniel Pedrosa tampil sebagai penantang serius untuk perebutan gelar juara dunia, sampai akhirnya datang musibah bagi Pedrosa saat ia mengalami kecelakaan di Jepang, yang mengharuskannya absen di dua lomba. Jorge Lorenzo akhirnya mengunci gelar juara dunia MotoGP 2010 setelah finish ketiga di Sepang, Kuala Lumpur dibelakang Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso. Ia menjadi orang Spanyol pertama sejak Alex Criville di 1999 yang mampu menjadi juara dunia MotoGP. Usai lomba, Daniel Pedrosa yang masih menjalani pengobatan di Spanyol kemudian menelepon Lorenzo dan mengucapkan selamat atas kemenangannya sebagai juara dunia MotoGP 2010. Selengkapnya anda dapat melihat statistik riwayat hidup / karier Jorge Lorenzo di tabel berikut :
Musim | Kelas | Motor | Tim | Balapan | Menang | Podium | Poin | Klsmn |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2002 | 125cc | Derbi RS 125 | 14 | 0 | 0 | 21 | ke-21 | |
2003 | 125cc | Derbi RS 125 | 16 | 1 | 2 | 79 | ke-12 | |
2004 | 125cc | Derbi RSA 125 | 16 | 3 | 7 | 179 | ke-4 | |
2005 | 250cc | Honda RS250RW | 15 | 0 | 6 | 167 | ke-5 | |
2006 | 250cc | Aprilia RSW 250 | 16 | 8 | 11 | 289 | ke-1 | |
2007 | 250cc | Aprilia RSW 250 | 17 | 9 | 12 | 312 | ke-1 | |
2008 | MotoGP | Yamaha YZR-M1 | Yamaha-YMR | 17 | 1 | 6 | 190 | ke-4 |
2009 | MotoGP | Yamaha YZR-M1 | Yamaha-YMR | 17 | 4 | 12 | 261 | ke-2 |
2010 | MotoGP | Yamaha YZR-M1 | Yamaha-YMR | 18 | 9 | 16 | 383 | ke-1 |
2011 | MotoGP | Yamaha YZR-M1 | Yamaha-YMR | 15 | 3 | 10 | 260 | ke-2 |
2012 | MotoGP | Yamaha YZR-M1 | Yamaha-YMR | 18 | 6 | 16 | 350 | ke-1 |
Total | 179 | 44 | 98 | 2491 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar