Judul: Happy ending"Happy ending" adalah sebuah istilah yang dipakai untuk menggambarkan sebuah film yang berakhir dengan indah, seperti harapan kebanyakan penonton. Apakah kisah Naomi dan Rut di Tanah Perjanjian memiliki happy ending?
Perkataan Naomi kepada Rut bahwa Boas akan membereskan masalah penebus (Rut 3:18) ternyata benar. Karena ada penebus atas keluarga Elimelekh yang lebih berhak daripada dirinya, Boas mengusahakan perundingan dengan orang tersebut di hadapan para tua-tua kota (1-2).
Semula pria itu bersedia menjalankan tugasnya sebagai penebus karena mengira bahwa ia hanya akan menjadi penebus tanah Elimelekh (3-4). Namun saat Boas memberitahu bahwa ia juga harus menjadi penebus bagi Rut supaya bisa memulihkan nama dan keturunan Elimelekh, pria itu keberatan (5-6). Maka Boaz pun mengambil alih hak penebusan itu (8-10). Lalu Boas dan Rut pun menikah (13). Rut kemudian melahirkan seorang anak laki-laki yang dinamai Obed (17).
Kisah yang happy ending ini membuat perempuan-perempuan di situ memuji Tuhan (14-15). Dua perempuan yang semula tidak memiliki pengharapan, jadi punya masa depan. Di awal kisah Naomi menyatakan ketiadaan harapan untuk memiliki anak laki-laki (Rut 1:11-13). Di akhir kisah -melalui Rut- Naomi memiliki anak laki-laki yang menjadi penerus garis keturunan Elimelekh (17). Ini terjadi tentu bukan hanya karena kisah cinta antara Boas dan Rut, sebab di balik semua itu sesungguhnya Tuhan telah mencurahkan berkat-Nya atas Naomi.
Silsilah di akhir kitab Rut memperlihatkan juga bahwa Allah sesungguhnya memiliki rancangan atas umat dari generasi ke generasi. Ia menyatakan karya-Nya dari masa ke masa. Maka terlihat betapa sempurna rencana Allah atas umat-Nya, meskipun umat tidak mengetahui apa yang sedang Allah lakukan di tengah situasi yang mengikis pengharapan. Sebab Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Rm 8:28).
Diskusi renungan ini di Facebook:https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar