Perikop dari pembacaan firman hari ini adalah perumpamaan tentang orang-orang yang berdalih. Dalam perumpamaan ini Tuhan Yesus menggambarkan hal Kerajaan Sorga seperti seorang Tuan yang sedang mengadakan jamuan yang besar dan mengundang banyak orang untuk datang di pestanya. Biasanya orang akan antuasias ketika diundang ke sebuah pesta. Pesta atau jamuan besar itu identik dengan makanan enak dan acara meriah. Namun dalam kisah ini respons orang-orang yang diundang justru sangat mengejutkan, sekaligus mengecewakan. Mereka malah menolak undangan itu dengan berbagai dalih atau alasan, padahal si Tuan yang empunya acara ini berkata, "...rumahku harus penuh." (ayat 23). Menolak undangan berarti kehilangan kesempatan untuk menikmati perjamuan.
Inilah gambaran dari orang-orang yang menganggap remeh berita salib! Memang, "...pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah." (1 Korintus 1:18). Mereka secara terang-terangan menolak anugerah keselamatan yang ditawarkan Allah melalui PuteraNya Yesus Kristus. Padahal "...begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah." (Yohanes 3:16-19). Tidak sedikit pula orang yang dengan sengaja melecehkan dan mempermainkan nama Yesus Kristus. Padahal hanya oleh iman di dalam Yesus Kristus kita diselematkan.
Kita yang sudah menerima anugerah keselamatan dari Tuhan pun acapkali menyia-nyiakannya dengan tidak mengerjakan keselematan itu dengan hati yang takut dan gentar (baca Filipi 2:12-13). Kita tidak lagi merespons dengan benar keselamatan yang telah kita terima dengan cuma-cuma itu dengan cara melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan, dan menganggapnya sebagai hal yang biasa! (Bersambung)
Sumber : airhidupblog.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar