Bacaan : 1 Timotius 2:1-7Setahun : 1 Tawarikh 27-29Nats : Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur... untuk raja-raja dan semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. (1 Timotius 2:1-2)
Situasi dan kondisi negeri ini terasa ruwet sehingga masyarakat bersikap skeptis dan masa bodoh. Penyelenggara negara --mulai dari pejabat eksekutif, yudikatif sampai legislatif-- satu per satu digiring ke penjara oleh KPK karena kasus korupsi. Di kota besar, jalanan macet, kriminalitas mengancam di mana-mana. Sebagai rakyat biasa, kita bisa apa? Itu pertanyaan kita.
Nas hari ini menunjukkan betapa vitalnya peran doa, bukan sebagai atribut kerohanian pribadi belaka. Paulus meminta anak asuhnya, Timotius, untuk berdoa syafaat bagi semua orang. Kemudian ia secara khusus menyebutkan para pemimpin bangsa yang berkaitan erat dengan jemaat dan kehidupan pelayanan.
Dalam berdoa, kita meminta hal-hal baik dan berkenan kepada Allah, bukan hal-hal yang baik menurut anggapan kita. Doa meminta kehidupan yang tenang dan tenteram ini merupakan penerapan dari prinsip bahwa Injil ditujukan bagi semua manusia (ay. 6). Injil mengungkapkan kehendak Allah untuk menyelamatkan semua orang (ay. 4). Dengan berdoa bagi para pemimpin, kiranya kabar baik itu dapat disebarkan seluas-luasnya.
Jadi, kita dapat menjawab pertanyaan tadi dengan: kita dapat berdoa! Jangan bosan-bosan berdoa. Kita berdoa agar para pemimpin dan warga bangsa ini dapat mengalami dan menerima anugerah keselamatan Allah. Kita berdoa agar umat Allah leluasa dalam beribadah dan melayani-Nya, dan kiranya Allah mendatangkan perubahan menuju kebaikan dan kesejahteraan bagi bangsa ini. --ENO
KETIKA KITA BERDOA, KITA TURUT MENGAMBIL BAGIANDALAM PEWUJUDAN KARYA ALLAH DI DUNIA INI.
Anda diberkati melalui Renungan Harian?Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Diskusi renungan ini di Facebook:http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/20/Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar