Dibaptis lalu dicobai
Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan dan baptisan sebagai tanda pertobatan. Namun pembaptisan Yesus bukan merupakan tanda pertobatan. Yesus tidak berdosa karena itu sebenarnya Ia tidak perlu dibaptis. Pembaptisan Yesus menandakan bahwa Ia mengidentifikasikan diri-Nya dengan orang-orang berdosa yang mengakui dosa-dosa mereka, dan kemudian dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Baptisan ini adalah langkah awal bagi tindakan penyelamatan yang Yesus lakukan kelak.
Dalam penyerahan diri Yesus secara total melalui baptisan, Bapa dan Roh Kudus mengkonfirmasi fakta mengenai identitas Yesus sebagai Anak Allah. Namun peristiwa istimewa itu tidak membuat Yesus diantar ke takhta megah. Roh Allah malah membawa Yesus ke padang gurun. Di sana Yesus dicobai oleh Iblis. Yesus, yang telah mengidentifikasikan diri-Nya dengan manusia, selanjutnya menghadapi konsekuensi dari pengidentifikasian tersebut, yaitu pencobaan. Pencobaan bukan merupakan indikasi bahwa orang berada diluar kehendak Allah. Juga bukan berarti bahwa semakin jarang orang dicobai atau semakin jarang orang bergumul dengan dosa, maka semakin kuduslah dia. Kisah Yesus dibawa ke padang gurun untuk dicobai memperlihatkan hal yang sebaliknya. Pencobaan Yesus merupakan masa persiapan bagi pelayanan-Nya kelak.
Setelah Yesus dicobai, kita melihat bagaimana malaikat-malaikat melayani Dia. Meski tak ada seorang pun yang menemani Yesus, Bapa tidak meninggalkan Dia. Allah selalu menunjukkan kasih karunia-Nya dan menyediakan pertolongan-Nya pada waktunya.
Kita dapat belajar bahwa meskipun Iblis mencobai kita, Tuhan tetap berdaulat atas hidup kita. Dia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita. Iblis memang ingin menjatuhkan kita, tetapi Tuhan ingin kita dibangun dan dikuatkan melalui kemenangan atas pencobaan. Maka jangan putus asa jika Anda mengalami pencobaan. Ingatlah bahwa sesudah itu akan ada kesempatan yang lebih besar untuk hidup bagi Tuhan dan melayani Dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar