Judul: Karunia Roh untuk kepentingan bersamaMengutamakan kepentingan bersama versus mengutamakan kepentingan diri sering bergulat dalam diri kita. Kadang kita terpancing untuk bersaing kemampuan dan kekuasaan dengan orang lain. Ada juga yang sampai menjatuhkan orang lain demi diri sendiri.
Pada dasarnya, Allah memberikan berbagai macam karunia untuk kepentingan bersama. Namun, manusia membuatnya menjadi berhala bisu dengan memosisikan diri sendiri menjadi pusat kemuliaan. Ketidakpercayaan kepada Allah menarik hati manusia pada kepentingan diri serta menjauhkannya dari hakikat karunia Roh itu sendiri. Krisis kepentingan bersama juga menggerogoti orang Kristen. Inilah yang hendak dibongkar Paulus dari komunitas Kristen.
Karunia Roh yang diberikan Allah kepada manusia berfungsi untuk kepentingan kesejahteraan bersama. Ada rupa-rupa karunia, tetapi tidak berdiri sendiri-sendiri. Semuanya saling melengkapi bagi kebaikan bersama. Bagaikan jaring laba-laba, saling terkait satu dengan yang lain dan tidak terpisahkan, saling memberi keuntungan, dan saling melengkapi.
Setiap orang yang telah menyadari karunia tertentu yang diterimanya dari Allah hendaknya mengembangkannya terus-menerus. Kita juga perlu menolong sesama yang belum menyadari karunia yang dianugerahkan oleh Allah, supaya mereka pun dapat mempersembahkannya bagi kepentingan bersama. Rupa-rupa karunia bukan untuk disombongkan atau merendahkan orang lain. Sikap sombong dan merendahkan karunia lain yang dimiliki sesama, sama dengan merendahkan Allah Sang Pemberi karunia itu.
Daftar karunia yang ditulis Paulus ini (7-11) memang belum lengkap. Bisa ditambahkan lagi dari ayat 28-30 dan Roma 12: 6-8. Semua karunia itu terurai lagi dalam berbagai macam karunia lainnya yang tidak terkira macamnya. Yang penting, hendaknya kita memahami maksud pemberian karunia itu, yaitu demi menyejahterakan kehidupan bersama di dunia ini sehingga Allah dipermuliakan.
Diskusi renungan ini di Facebook:http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/05/11/
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar