Bacaan : Efesus 4:17-32Setahun : 2 Tawarikh 14-17Nats : Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh anugerah. (Efesus 4:29)
Remaja itu hamil, namun pacarnya tak mau bertanggung jawab. Sambil menangis kebingungan, ia pergi menuju klinik aborsi. Di tengah jalan seorang ibu menghentikannya dan berkata, "Nak, aku tidak mengenalmu dan tidak ingin mengganggumu. Tetapi, saat melihatmu, aku tergerak untuk mengatakan bahwa Yesus mengasihimu. Dia tidak pernah melupakanmu. Semuanya akan berakhir dengan baik." Remaja itu berlutut di sudut jalan, berserah kepada Yesus, dan batal melakukan aborsi. Kini anaknya menjadi penyanyi dan motivator yang dipakai Tuhan untuk menjamah hati banyak orang. Nama anak itu Israel Houghton.
Perkataan mengandung kuasa, baik positif maupun negatif. Perkataan sinis dan sarkastis, yang lahir dari hati yang pahit, tak ayal membangkitkan kemarahan, kegeraman, fitnah, dan pertengkaran (ay. 31). Sebaliknya, orang yang sudah mengalami hidup baru di dalam Kristus sepatutnya menyampaikan perkataan yang membangkitkan semangat, memberikan dukungan, dan membesarkan hati. Perkataannya membuat orang yang mendengarnya beroleh anugerah (ay. 29) dan berani untuk hidup benar meskipun harus menanggung risiko.
Nah, apakah perkataan kita membangun orang-orang di sekitar kita? Kiranya perkataan kita menjadi berkat sehingga orang yang putus asa jadi berpengharapan, yang marah jadi lembut, yang acuh tak acuh jadi peduli, yang dendam jadi rindu untuk mengampuni, yang retak hubungan jadi rujuk kembali. Itulah anugerah hidup baru melalui perkataan yang penuh kuasa. --SST
KETIKA LIDAH KITA DIKUASAI OLEH ANUGERAH,PERKATAAN KITA AKAN MENGALIRKAN BERKAT BAGI SESAMA.
Anda diberkati melalui Renungan Harian?Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Diskusi renungan ini di Facebook:http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/25/Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar