Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Mei 2012 -
Baca: Pengkotbah 5:1-6
"Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa," Pengkotbah 5:5a
Ada dua belas orang diutus Musa untuk mengintai tanah Kanaan. Selama empat puluh hari mereka melakukan pengintaian di negeri itu dan pada saatnya mereka harus memberikan laporan kepada Musa tentang keadaan negeri yang mereka intai itu secara mendetil.
12 orang yang ditugaskan untuk mengamat-amati Kanaan kembali dengan laporan yang berbeda. Sepuluh orang memberi laporan yang bernada pesimistis atau negatif: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita." ...Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami." (Bilangan 13:31-33). Lidah kesepuluh orang itu mengucapkan perkataan-perkataan negatif yang menyiratkan ketakutan, kekuatiran dan ketidakberdayaan. Yang pasti, laporan kesepuluh orang itu akan melemahkan iman orang yang mendengarnya. Namun sebaliknya Kaleb dan Yosua memberikan laporan yang sangat berbeda; keduanya mengucapkan perkataan-perkataan yang positif: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" (Bilangan 13:30). Apa yang keluar dari lidah mereka adalah perkataan iman yang membangkitkan semangat, melenyapkan ketakutan dan juga kekuatiran.
Kita harus berhati-hati dengan lidah kita, karena lidah kita dapat menentukan seluruh arah hidup kita: kemenangan atau kekalahan. Andai Musa terpengaruh dengan laporan kesepuluh orang itu, bisa dipastikan bangsa Israel tidak akan pernah mencapai Kanaan; mereka akan menyerah kalah sebelum berperang. Maka mulai hari ini ubahlah kekalahan menjadi kemenangan! Milikilah iman seperti Kaleb dan Yosua! Sebagai laskar-laskar kristus akhir zaman kita harus bergerak maju dan siap berperang melawan musuh kita yaitu Iblis. Dan langkah awal untuk memulai semua ini adalah dengan cara mendisiplin lidah atau ucapan kita seperti yang dilakukan Daud: "Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama orang fasik masih ada di depanku." (Bersambung)
Related Posts :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar