Ayat bacaan: Yesaya 40:31
=====================
"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."
Kemarin kita sudah melihat bagaimana seekor induk rajawali mengajar anak-anaknya untuk menjadi dewasa. Anak-anak rajawali tentu akan terus berharap mereka bisa tinggal nyaman di dalam sarang, berleha-leha sementara induknya yang pergi kesana kemari mencari makan buat mereka. Pada suatu saat ketika anak-anak ini dirasa sudah cukup umur, sang induk akan melatih mereka untuk mandiri. Sarang dibongkar dan digoncang sehingga anak-anak ini tidak lagi punya pilihan lain kecuali belajar terbang. Otot-otot mereka yang lemah mulai terlatih untuk mampu mengepak sayap agar bisa terbang tinggi. Induk mereka akan dengan telaten mengajar mereka. Jika mereka meluncur jatuh ke bawah, sang induk akan segera menangkap dan membawa mereka naik lagi ke atas. Demikian seterusnya hingga otot-otot sayapnya terlatih untuk bisa terbang sendiri tanpa rasa takut lagi.
Hari ini mari kita lanjutkan belajar dari burung rajawali. Burung rajawali akan terlihat sangat indah melayang dengan kedua sayap terbentang jauh di atas langit. Burung rajawali ini biasanya berukuran cukup besar. Jika kedua sayapnya direntangkan bisa mencapai dua meter panjangnya. Mereka biasanya tinggal di ketinggian di atas gunung. Untuk bisa mencapai tempat tinggi itu tentu tidak mudah. Burung rajawali harus berjuang melawan angin terlebih dahulu. Otot-otot sayapnya harus cukup kuat untuk membawa tubuh mereka yang besar itu naik ke tempat tinggi. Jika ada badai, maka burung rajawali pun harus berani menghadapi dan menentang badai untuk bisa melewatinya. Tapi usaha keras burung rajawali untuk menentang angin dan badai tidaklah sia-sia. Ketika mereka berada di atas badai dan angin kencang, mereka bisa melayang-layang bebas dengan indahnya. Tempat tinggi adalah tempat dimana burung rajawali ini bisa mengatasi angin kencang dan badai, tidak lagi terpengaruh dengan kondisi cuaca buruk yang mengguncang dibawahnya.
Dalam kerohanian kita hal yang sama pun berlaku. Dimana posisi kita hari ini? Jika terus berada di tempat rendah, kita akan merasakan berbagai masalah yang terus menerpa kita bak angin kencang dan badai. Kita akan mudah goyah diterpa angin kencang dan badai kehidupan. Untuk bisa mengatasinya adalah dengan berani mengambil langkah untuk naik lebih tinggi, sehingga kita bisa berada di atas segala permasalahan duniawi. Dengan berada di atas, kita tidak akan mudah terpengaruh berbagai masalah dalam hidup, malah mungkin kita tidak lagi merasakannya. Dunia boleh ditimpa krisis, dunia boleh goncang, namun hanya ketika kita berada di ataslah kita akan selamat, tidak kurang suatu apapun. Kita bisa bagai burung rajawali yang melayang-layang dengan penuh sukacita tanpa tergantung situasi atau kondisi yang terjadi di bawah sana.
Bagaimana caranya agar kita bisa terbang ke tempat yang tinggi? Perhatikan ayat berikut ini. "Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah." (Yesaya 40:31). Dari ayat ini kita bisa melihat pentingnya untuk terus menanti-nantikan Tuhan jika mau naik lebih tinggi. Terus berpegang teguh dalam iman kepada Tuhan tanpa putus pengharapan. Ingatlah bahwa pengharapan akan Tuhan tidaklah pernah mengecewakan seperti yang dikatakan dalam kitab Roma. "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:5). Itu janji Tuhan, dan kita tahu janji Tuhan itu adalah "ya dan amin". (2 Korintus 1:20).
Mungkin waktunya tidaklah sama dengan keinginan kita, mungkin prosesnya tidak mudah. Tapi kita tahu bahwa apa yang dirancang Tuhan bagi kita adalah semua yang terbaik, yang bahkan lebih baik dari apa yang kita anggap terbaik. Semua Dia sediakan untuk kita miliki. Karena itulah pengharapan dalam menanti-nanti Tuhan tidak akan pernah mengecewakan. Bagi kita semua yang terus bertekun dan patuh, kita akan dibawa seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya, tidak akan lesu dan tidak akan lelah, meskipun harus menempuh angin dan badai sekalipun. "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." (Yesaya 40:29).
Seperti burung rajawali yang harus mengepakkan sayapnya dengan sekuat tenaga berulang-ulang agar dapat menembus angin untuk naik ke atas, demikian pula ketika kita hendak melatih otot-otot rohani kita untuk terus menapak naik. Kita harus mematahkan kebiasaan-kebiasaan buruk, mengatakan tidak atas tawaran-tawaran yang mungkin terlihat sangat nikmat buat kita apabila itu mengarahkan kita ke dalam dosa. Kita harus rela keluar dari zona kenyamanan kita yang sering membuat kita terlena. Untuk bisa "terbang" di atas masalah, kita harus berani menghadapi masa-masa sukar dan tidak menghindar darinya. Percayalah, jika kita adalah orang percaya yang setia menanti-nantikan Tuhan, maka dalam proses untuk naik terbang tersebut kita akan ditopang langsung oleh Allah, sehingga kita tidak menjadi lesu dan lelah. Pada suatu saat nanti, anda akan berada di atas segala badai kehidupan, tidak lagi terpengaruh oleh berbagai goncangan-goncangan hidup lainnya. Ada janji Tuhan yang sangat besar menanti di atas. Karena itu teruslah bertekun untuk terbang naik bak rajawali bersama Tuhan yang akan terus menguatkan anda.
Naiklah ke tempat yang lebih tinggi dimana badai tidak lagi mampu mengguncang kita
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
Mei
(391)
- Renungan Harian Kita: Perbaikan Dini
- Perbaikan Dini
- Saat Teduh: Firman Tuhan yang Berkuasa
- Saat Teduh: Diubah untuk melayani
- Renungan Harian Air Hidup: DARI BIASA MENJADI LUAR...
- Saat Teduh: Selamat Hidup Bermakna
- RSS Santapan Harian: Jumat, 1 Juni 2012 - Diubah u...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Diubah untu...
- 1 Juni
- Mengalami Pendisiplinan Tuhan
- renungan harian online: Mengalami Pendisiplinan Tuhan
- renungan harian online: Mengalami Pendisiplinan Tuhan
- Renungan Harian Kita: Pursuit Of Knowledge
- Pursuit Of Knowledge
- Saat Teduh: Belajar dari Sejarah
- Saat Teduh: Anugerah Allah bagi semua bangsa
- Renungan Harian Air Hidup: ORANG KRISTEN HARUS PUN...
- Saat Teduh: Sentuhan Kasih
- RSS Santapan Harian: Kamis, 31 Mei 2012 - Anugerah...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Anugerah Al...
- renungan harian online: Ujian Dikala Sendirian
- Ujian Dikala Sendirian
- renungan harian online: Ujian Dikala Sendirian
- 31 Mei
- Renungan Harian Kita: Mahatinggi Tapi Tidak Mahajauh
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Dipakai dan...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Tanda-tanda...
- Mahatinggi Tapi Tidak Mahajauh
- Saat Teduh: Mengingat dan Menceritakan Keajaiban A...
- Saat Teduh: Dipakai dan dibentuk oleh Roh Kudus
- Saat Teduh: Kemuliaan Bagi Allah Yang Besar
- Saat Teduh: Dipakai dan dibentuk oleh Roh Kudus
- Saat Teduh: Pengurangan Resiko Bencana
- Renungan Harian Air Hidup: ORANG KRISTEN HARUS PUN...
- Saat Teduh: Pengurangan Resiko Bencana
- RSS Santapan Harian: Rabu, 30 Mei 2012 - Dipakai d...
- Kecantikan Sejati Memancar dari Dalam
- renungan harian online: Kecantikan Sejati Memancar...
- renungan harian online: Kecantikan Sejati Memancar...
- 30 mei
- 29 Mei
- Saat Teduh: Tanda-tanda kehidupan orang percaya
- Saat Teduh: Kemuliaan Bagi Allah Yang Besar
- Saat Teduh: Dihargai Siapa?
- Saat Teduh: Tanda-tanda kehidupan orang percaya
- Saat Teduh: Mengapa Kita Memuji Allah?
- Renungan Harian Air Hidup: YOHANES PEMBAPTIS: Bera...
- Saat Teduh: Dihargai Siapa?
- RSS Santapan Harian: Selasa, 29 Mei 2012 - Tanda-t...
- Kemiskinan yang Termiskin
- renungan harian online: Kemiskinan yang Termiskin
- renungan harian online: Kemiskinan yang Termiskin
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Jangan angg...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Keselamatan...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Tanggung ja...
- Saat Teduh: Mengapa Kita Memuji Allah?
- Saat Teduh: Keselamatan adalah anugerah Allah
- Saat Teduh: MASA LALU TEOLOGIS VS BIOGRAFIS
- Saat Teduh: Bilamana Dia Turun
- Saat Teduh: Keselamatan adalah anugerah Allah
- Saat Teduh: Perlengkapan untuk Melayani
- Saat Teduh: Jangan anggap remeh pelayananmu
- Renungan Harian Air Hidup: YOHANES PEMBAPTIS: Prib...
- Saat Teduh: MASA LALU TEOLOGIS VS BIOGRAFIS
- RSS Santapan Harian: Senin, 28 Mei 2012 - Keselama...
- Hidup dalam Pengharapan
- renungan harian online: Hidup dalam Pengharapan
- renungan harian online: Hidup dalam Pengharapan
- 28 Mei
- Renungan Harian Air Hidup: INJIL ADALAH PENGHARAPA...
- Saat Teduh: Bilamana Dia Turun
- RSS Santapan Harian: Minggu, 27 Mei 2012 - Tanggun...
- Jarak Pandang Rajawali
- renungan harian online: Jarak Pandang Rajawali
- renungan harian online: Jarak Pandang Rajawali
- Hari Raya Pentekosta
- Saat Teduh: Perlengkapan untuk Melayani
- Saat Teduh: Jangan anggap remeh pelayananmu
- Renungan Harian Air Hidup: BERKORBAN UNTUK TUHAN (2)
- Saat Teduh: Syukurin!
- RSS Santapan Harian: Sabtu, 26 Mei 2012 - Jangan a...
- Rajawali Terbang Tinggi
- renungan harian online: Rajawali Terbang Tinggi
- renungan harian online: Rajawali Terbang Tinggi
- 26 Mei
- Renungan Harian Kita: Mahatinggi Tapi Tidak Mahajauh
- Mahatinggi Tapi Tidak Mahajauh
- Renungan Harian Air Hidup: BERKORBAN UNTUK TUHAN (1)
- Saat Teduh: Pemersatu Orang-orang Percaya
- Saat Teduh: Hubungan yang saling mengasihi
- Saat Teduh: Pemandu Misi
- Saat Teduh: Pemersatu Orang-orang Percaya
- Saat Teduh: Ampunilah dan Lupakanlah
- Saat Teduh: Gaya hidup pelayan Tuhan
- Saat Teduh: Gaya hidup pelayan Tuhan
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Gaya hidup ...
- Saat Teduh: Ampunilah dan Lupakanlah
- RSS Santapan Harian: Jumat, 25 Mei 2012 - Gaya hid...
- 25 Mei
- Induk Rajawali dan Anak-Anaknya
-
▼
Mei
(391)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar