Ayat bacaan: Ibrani 11:1
====================
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."
Selalu mengagumkan melihat orang-orang yang visioner dan optimis memandang masa depan, apalagi di tengah dunia yang semakin lama semakin banyak dipenuhi orang-orang yang pesimistis. Orang-orang yang visioner dan penuh optimisme akan selalu bersikap positif meski kondisi secara realita sepertinya tidak mendukung. Hidup yang semakin lama semakin sulit akan mudah membuat kita kehilangan semangat. "Mau bagaimana bisa yakin kalau situasinya serba tidak menentu seperti ini..." kata seorang teman yang membuka toko pada suatu kali. Sebaliknya orang-orang yang optimis tetap memiliki semangat juang tanpa memandang situasi dan kondisi terkini. Saya katakan visioner, karena mereka ini biasanya bisa memandang jauh ke depan melebihi jarak pandang orang awam. Bukan karena mereka punya mata yang lebih dari kita, bukan pula karena kehebatan supranatural dan sebagainya. Salah seorang tipe visioner ini pernah membagi rahasianya kepada saya. "Saya memandang dengan iman, bukan dengan mata biasa. Selama saya melakukan apa yang dikehendaki Tuhan, mengapa saya harus ragu tentang kesuksesan di masa depan?" katanya sambil tersenyum. Luar biasa. Inilah sebenarnya rahasia yang sepertinya mudah untuk dikatakan, mungkin juga tidak asing lagi bagi telinga kita, tetapi seringkali sulit untuk dilakukan.
Dua hari terakhir kita sudah melihat beberapa karakteristik burung rajawali yang bisa kita pakai sebagai pelajaran hidup bagi kita. Alkitab memakai burung rajawali sebagai contoh dalam banyak kesempatan, lebih dari jenis burung lainnya. Ini tidaklah mengherankan karena burung rajawali memang memiliki banyak keistimewaan yang bisa kita teladani. Kita sudah melihat bagaimana induk rajawali melatih anaknya untuk mandiri, keluar dari zona kenyamanan dalam sarang untuk bisa terbang tanpa harus takut. Kita juga sudah melihat bagaimana rajawali melayang jauh tinggi di langit mampu terbang di atas angin kencang atau badai dibawahnya. Satu hal lagi yang bisa kita pelajari dari burung rajawali adalah jarak pandangnya. Jarak pandang burung rajawali dikatakan bisa mencapai sekitar 6 km atau kurang lebih 8 kali jarak pandang manusia. Berada di tempat tinggi akan membuatnya mampu memandang dengan lebih jauh tanpa terhalang tembok-tembok atau pohon dan gunung yang bisa menutupi kemampuan pandangnya yang jauh itu. Dalam Obaja 1:4 dikatakan bahwa burung rajawali menempatkan sarangnya di antara bintang-bintang, dan memang demikianlah adanya. Rajawali selalu berada di tempat tinggi, dimana selain ia bisa melewati berbagai halangan di udara, rajawali juga akan aman dari serangan pemburu atau pemangsa yang biasanya ramai di tempat rendah.
Kita bisa belajar dari burung rajawali mengenai pandangan jauh ke depan ini tanpa harus mengganti mata kita terlebih dahulu dengan mata rajawali. Kunci untuk itu sebenarnya sudah disebutkan di dalam Alkitab. Bagaimana agar kita bisa memandang jauh ke depan? Lihatlah ayat ini. "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1). Seperti apa yang dikatakan oleh orang yang visioner di atas, kita bisa memandang jauh ke depan, yang mungkin jauh diatas jarak pandang mata kita, dengan mempergunakan mata iman. Iman merupakan DASAR dari segala sesuatu yang kita harapkan, juga merupakan BUKTI dari Segala sesuatu yang tidak atau belum kita lihat. Memandang dengan iman akan membuat kita tidak perlu ragu menatap masa depan. Memandang dengan iman akan membuat kita bisa melihat segala janji Tuhan bahkan sebelum janji itu tiba bagi kita. Mengapa kita bisa yakin? Sebab Tuhan sudah menjanjikan segala yang terbaik buat kita seperti dalam Yeremia 29:11, dan itu tidak akan bisa kita lihat tanpa mempergunakan iman. Kemampuan jarak pandang mata kita yang sangat terbatas tidak akan pernah mampu membawa kita untuk melihat berbagai penggenapan di masa depan. Kita hanya menunggu dan menunggu, berharap tanpa pernah sedikitpun percaya akan hal itu. Bagaimana kita bisa percaya jika kita tidak bisa melihat buktinya? Itu mungkin yang menjadi pemikiran banyak orang. Maka ayat ini memberi ketegasan bahwa kita bisa melihat BUKTI dari segala yang belum kita lihat itu jika kita mau memandang dengan iman. Iman, itulah dasarnya yang akan membawa perbedaan. Iman yang akan memampukan kita untuk tetap tenang dan percaya, tetap berjalan tanpa ragu menatap hari depan yang cerah dan penuh harapan.
Seberapa besar iman yang kita butuhkan untuk bisa memandang jauh seperti itu? Sebesar rumah, gedung pencakar langit atau lebih? Yesus menyebutkan sebaliknya. Yesus berkata "Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu." (Matius 17:20). Bila kita belum mengalami janji Tuhan, itu artinya iman kita masih lebih kecil dari biji sesawi, yang diameternya kurang dari satu milimeter. Padahal jika kita memiliki iman seukuran itu saja dampaknya bisa begitu besar. Iman seringkali mudah diucapkan namun sulit untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Kita mungkin tahu akan sepasang mata iman, tetapi sedikit dari kita yang mau memiliki dan memakainya. Semua orang boleh saja mengaku sudah memiliki iman, namun semua akan terlihat jelas dari bagaimana reaksi kita dalam menghadapi situasi sulit atau pandangan kita ketika menatap masa depan yang penuh ketidakpastian. Reaksi dan pandangan kita akan menunjukkan dengan jelas sebesar apa sesungguhnya iman kita saat ini. Sejauh mana kita percaya kepada janji Tuhan. Sebab iman adalah buktinya.
Seandainya kita bisa bertanya kepada burung rajawali bagaimana indahnya memandang sejauh jarak itu, saya kira burung rajawali akan tersenyum dan berkata bahwa jarak pandang itu membuatnya mampu melihat segala sesuatu yang lebih indah dari pandangan manusia yang 8 kali lebih rendah darinya. Seperti itulah apabila kita memiliki mata iman dalam memandang hidup. Membiarkan mata hanya memandang kesulitan yang tengah dihadapi tidak akan membawa manfaat apa-apa. Kita perlu mata iman untuk memandang jauh mengatasi situasi sulit yang tengah kita hadapi. Kita perlu mata iman untuk melihat janji-janji yang disediakan Tuhan bagi kita yang tengah menanti di depan sana. Kita perlu mata iman yang memandang kepada Tuhan sehingga kita tidak perlu goyah, ragu atau takut dalam berjalan. God is with us in every step of the way! He's promised us, and He will guide us towards the way. Mata imanlah yang akan memampukan kita memandang semua itu. Iman, itulah bukti dari segala yang tidak/belum kita lihat, itulah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan. Sudahkah anda mempergunakan mata iman dalam memandang hidup? Jika belum, pergunakanlah sekarang, sehingga anda tidak perlu harus kehilangan sukacita dalam menapak naik di atas hari-hari yang sulit.
Mata iman akan membawa anda melihat janji-janji Tuhan sebelum ia hadir
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
Mei
(391)
- Renungan Harian Kita: Perbaikan Dini
- Perbaikan Dini
- Saat Teduh: Firman Tuhan yang Berkuasa
- Saat Teduh: Diubah untuk melayani
- Renungan Harian Air Hidup: DARI BIASA MENJADI LUAR...
- Saat Teduh: Selamat Hidup Bermakna
- RSS Santapan Harian: Jumat, 1 Juni 2012 - Diubah u...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Diubah untu...
- 1 Juni
- Mengalami Pendisiplinan Tuhan
- renungan harian online: Mengalami Pendisiplinan Tuhan
- renungan harian online: Mengalami Pendisiplinan Tuhan
- Renungan Harian Kita: Pursuit Of Knowledge
- Pursuit Of Knowledge
- Saat Teduh: Belajar dari Sejarah
- Saat Teduh: Anugerah Allah bagi semua bangsa
- Renungan Harian Air Hidup: ORANG KRISTEN HARUS PUN...
- Saat Teduh: Sentuhan Kasih
- RSS Santapan Harian: Kamis, 31 Mei 2012 - Anugerah...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Anugerah Al...
- renungan harian online: Ujian Dikala Sendirian
- Ujian Dikala Sendirian
- renungan harian online: Ujian Dikala Sendirian
- 31 Mei
- Renungan Harian Kita: Mahatinggi Tapi Tidak Mahajauh
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Dipakai dan...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Tanda-tanda...
- Mahatinggi Tapi Tidak Mahajauh
- Saat Teduh: Mengingat dan Menceritakan Keajaiban A...
- Saat Teduh: Dipakai dan dibentuk oleh Roh Kudus
- Saat Teduh: Kemuliaan Bagi Allah Yang Besar
- Saat Teduh: Dipakai dan dibentuk oleh Roh Kudus
- Saat Teduh: Pengurangan Resiko Bencana
- Renungan Harian Air Hidup: ORANG KRISTEN HARUS PUN...
- Saat Teduh: Pengurangan Resiko Bencana
- RSS Santapan Harian: Rabu, 30 Mei 2012 - Dipakai d...
- Kecantikan Sejati Memancar dari Dalam
- renungan harian online: Kecantikan Sejati Memancar...
- renungan harian online: Kecantikan Sejati Memancar...
- 30 mei
- 29 Mei
- Saat Teduh: Tanda-tanda kehidupan orang percaya
- Saat Teduh: Kemuliaan Bagi Allah Yang Besar
- Saat Teduh: Dihargai Siapa?
- Saat Teduh: Tanda-tanda kehidupan orang percaya
- Saat Teduh: Mengapa Kita Memuji Allah?
- Renungan Harian Air Hidup: YOHANES PEMBAPTIS: Bera...
- Saat Teduh: Dihargai Siapa?
- RSS Santapan Harian: Selasa, 29 Mei 2012 - Tanda-t...
- Kemiskinan yang Termiskin
- renungan harian online: Kemiskinan yang Termiskin
- renungan harian online: Kemiskinan yang Termiskin
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Jangan angg...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Keselamatan...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Tanggung ja...
- Saat Teduh: Mengapa Kita Memuji Allah?
- Saat Teduh: Keselamatan adalah anugerah Allah
- Saat Teduh: MASA LALU TEOLOGIS VS BIOGRAFIS
- Saat Teduh: Bilamana Dia Turun
- Saat Teduh: Keselamatan adalah anugerah Allah
- Saat Teduh: Perlengkapan untuk Melayani
- Saat Teduh: Jangan anggap remeh pelayananmu
- Renungan Harian Air Hidup: YOHANES PEMBAPTIS: Prib...
- Saat Teduh: MASA LALU TEOLOGIS VS BIOGRAFIS
- RSS Santapan Harian: Senin, 28 Mei 2012 - Keselama...
- Hidup dalam Pengharapan
- renungan harian online: Hidup dalam Pengharapan
- renungan harian online: Hidup dalam Pengharapan
- 28 Mei
- Renungan Harian Air Hidup: INJIL ADALAH PENGHARAPA...
- Saat Teduh: Bilamana Dia Turun
- RSS Santapan Harian: Minggu, 27 Mei 2012 - Tanggun...
- Jarak Pandang Rajawali
- renungan harian online: Jarak Pandang Rajawali
- renungan harian online: Jarak Pandang Rajawali
- Hari Raya Pentekosta
- Saat Teduh: Perlengkapan untuk Melayani
- Saat Teduh: Jangan anggap remeh pelayananmu
- Renungan Harian Air Hidup: BERKORBAN UNTUK TUHAN (2)
- Saat Teduh: Syukurin!
- RSS Santapan Harian: Sabtu, 26 Mei 2012 - Jangan a...
- Rajawali Terbang Tinggi
- renungan harian online: Rajawali Terbang Tinggi
- renungan harian online: Rajawali Terbang Tinggi
- 26 Mei
- Renungan Harian Kita: Mahatinggi Tapi Tidak Mahajauh
- Mahatinggi Tapi Tidak Mahajauh
- Renungan Harian Air Hidup: BERKORBAN UNTUK TUHAN (1)
- Saat Teduh: Pemersatu Orang-orang Percaya
- Saat Teduh: Hubungan yang saling mengasihi
- Saat Teduh: Pemandu Misi
- Saat Teduh: Pemersatu Orang-orang Percaya
- Saat Teduh: Ampunilah dan Lupakanlah
- Saat Teduh: Gaya hidup pelayan Tuhan
- Saat Teduh: Gaya hidup pelayan Tuhan
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Gaya hidup ...
- Saat Teduh: Ampunilah dan Lupakanlah
- RSS Santapan Harian: Jumat, 25 Mei 2012 - Gaya hid...
- 25 Mei
- Induk Rajawali dan Anak-Anaknya
-
▼
Mei
(391)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar