Ayat bacaan: Yesaya 30:15
======================
"Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."
Dalam bahasa Inggris ada sebuah idiom yang berbunyi: "Push the panic button". Idiom ini mengacu pada pengambilan sebuah tindakan dalam situasi yang mencekam, menakutkan atau membingungkan. Saya tersenyum membaca idiom ini dan berpikir, seandainya dalam hidup ini kita punya "tombol panik" yang bisa ditekan pada saat-saat genting. Begitu mudahnya kita untuk panik dalam menghadapi situasi sulit dan berat, tapi cobalah pikirkan. Pernahkah kepanikan membawa manfaat? Rasanya kita semua tahu jawabannya. Bayangkan jika anda terkurung dalam ruangan tertutup rapat, kepanikan akan membuat anda tidak bisa menghemat nafas sehingga waktu anda bertahan hingga pertolongan datang pun menjadi jauh lebih sedikit dibandingkan jika anda tetap tenang. Atau seandainya di depan anda ada ular berbisa atau hewan buas, kepanikan akan segera membuat anda diserang dan dimangsa. Kepanikan tidaklah membawa keuntungan apapun, justru sebaliknya bisa mendatangkan kerugian yang lebih besar. Pikiran kita tidak akan bisa berfungsi normal ketika panik, sehingga kita tidak bisa berpikir baik dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah. Akal sehat tidak berfungsi ketika kita dilanda kepanikan. Sayangnya sudah menjadi kecenderungan banyak orang untuk terburu-buru panik ketika dihadapkan pada sebuah situasi sulit. Di saat seperti itu kepanikan biasanya akan membawa lebih banyak masalah lagi dibanding jika kita tetap tenang dan tentu saja mempergunakan iman kita untuk mempercayakan segalanya kepada Tuhan.
Kemarin kita sudah melihat bagaimana tepatnya reaksi Daud di saat terjepit pada sebuah kondisi yang sangat berat. Dalam 1 Samuel 30:1-25 kisah itu dicatat. Daud melihat salah satu kota dibawah pemerintahannya yaitu Ziklag telah terbakar habis. Anak-anak dan wanita ditangkap orang-orang Amalek, termasuk di dalamnya dua istri Daud. Rakyatnya panik dan ingin melemparinya dengan batu sampai mati. Ini situasi yang sungguh berat, dan rasanya Daud layak panik untuk itu. Tetapi Daud tidak terperangkap pada kepanikan. Ia masih sanggup mengontrol pikiran dan hatinya untuk tetap tenang. Dan inilah yang ia putuskan untuk dilakukan. "Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya." (ay 6c). Daud bisa melakukan itu karena ia tetap tenang dalam menghadapi keadaan genting yang tengah menimpanya. Sebuah keputusan yang sangat tepat, karena tidak lama setelahnya Tuhan pun mengulurkan tangan sehingga kemenangan besar justru berbalik menjadi milik Daud. Alkitab mencatat kegemilangan itu dengan terperinci. "Dan pada keesokan harinya Daud menghancurkan mereka dari pagi-pagi buta sampai matahari terbenam; tidak ada seorangpun dari mereka yang lolos, kecuali empat ratus orang muda yang melarikan diri dengan menunggang unta. Daud melepaskan semua apa yang dirampas oleh orang Amalek itu; juga kedua isterinya dapat dilepaskan Daud. Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal yang kecil sampai hal yang besar, sampai anak laki-laki dan anak perempuan, dan dari jarahan sampai segala sesuatu yang telah dirampas mereka; semuanya itu dibawa Daud kembali. Daud mengambil segala kambing domba dan lembu; semuanya itu digiring mereka di hadapannya, serta berkata: "Inilah jarahan Daud." (ay 17-20). Daud layak panik, itu sangat wajar dan manusiawi, tetapi ia tidak melakukannya. Sebaliknya ia tetap tenang dan menyerahkan permasalahan yang ia hadapi kepada Tuhan. Ia menguatkan kepercayaan kepada Allahnya, he encouraged and strengthened himself in the Lord of his God. Keputusan itulah yang membawanya keluar dari permasalahan super sulit dan kemudian keluar sebagai pemenang dengan gemilang.
Dalam hidup kita akan bertemu dengan masa-masa sukar. Apa yang kita lakukan ketika hal itu terjadi? Berusaha menyelesaikannya dengan tenang, itulah yang seharusnya kita lakukan. Jangan terpancing oleh kepanikan, karena panik tidak akan pernah menghasilkan solusi apapun selain akan menenggelamkan kita ke dalam kondisi yang lebih sulit lagi. Adalah baik jika kita bisa menghadapi dengan tenang disertai keyakinan akan pertolongan Tuhan. Kalaupun saat ini masalah belum bisa teratasi, ingatlah untuk tenang dan jangan panik. Firman Tuhan sebagai ayat renungan hari ini berkata: "Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." (Yesaya 30:15).
Masalah yang hadir bisa jadi berasal dari kesalahan kita sendiri. Dosa pun kerap menjadi penghalang hubungan kita dengan Tuhan, dan sangat potensial untuk membuat kita terus berada dalam lingkaran kesukaran. Tapi apakah itu akibat dosa atau tidak, yang pasti tidak ada satupun manusia yang hidupnya seratus persen tanpa masalah. Tapi jangan lupa pula bahwa Tuhan sanggup melepaskan kita! Seberat apapun, itu bukan masalah besar bagi Tuhan. Apa yang harus kita perhatikan adalah firman Tuhan di atas. Bertobat dan tinggal diam, tinggal tenang dan percaya. Itu yang dipilih Daud, dan itu menjawab masalahnya.
Pertolongan Tuhan tidak akan hadir dari kepanikan, tapi justru dalam ketenangan kita. The panic button lies in God, but we can never press it when we're panic. Kata tinggal diam dalam Yesaya 30:15 di atas bukan diartikan sebagai tidak berbuat apa-apa, berdiam diri atau menyerah terhadap situasi, lalu membiarkan semuanya terjadi, tetapi dimaksudkan untuk meminta kita agar tetap tenang. Ketenangan akan membuat kita mampu mengambil waktu untuk berpikir dengan akal sehat, dan tentu saja mengisi pikiran kita dengan janji-janji Allah, lalu mengimaninya dengan sungguh-sungguh. Disanalah letak kekuatan sebenarnya, itu kata firman Tuhan. Dalam keadaan kalut kita tidak akan bisa melakukan itu, dan akibatnya kita pun akan semakin kehilangan letak kekuatan kita yang sesungguhnya. Itulah sebabnya Tuhan menganjurkan kita untuk tenang, "let be and be still", dan menyadari bahwa kita punya Allah yang begitu besar kasih setiaNya, yang mampu melepaskan kita dari permasalahan seperti apapun.
Don't let your fear overcome you. Tuhan Yesus berpesan: "Jangan takut, percaya saja!" (Markus 5:36). Panik tidak akan membawa hasil. Lalu buat apa panik? Daripada panik, percayalah sepenuhnya kepada Tuhan. Diamlah, let be and be still, dan ambillah waktu untuk merenungkan firman Tuhan hingga anda bisa mengimani dengan sungguh-sungguh bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan anda dan punya kekuatan lebih dari cukup untuk membalikkan keadaan. Kasih setiaNya begitu besar bagi anak-anakNya, dan Dia lebih dari sekedar sanggup untuk melepaskan anda dari jerat masalah apapun. Dan apabila kita berada dalam naunganNya, apa lagi yang harus kita cemaskan? Ingatlah apa yang tertulis dalam Alkitab: "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." (Mazmur 91:1-2). Apa yang perlu kita lakukan adalah memastikan bahwa kita tetap terhubung baik dengan Tuhan. Bersihkan diri kita dari dosa-dosa yang bisa menghambat hubungan kita dengan Tuhan lewat pertobatan yang sungguh-sungguh, lalu tenanglah sambil terus merenungkan semua janji Tuhan hingga anda bisa meyakini dengan sungguh-sungguh kuasa Tuhan yang sanggup bekerja dalam diri anda. Disanalah terletak kekuatan sesungguhnnya. Buanglah semua ketakutan, kegelisahan atau kepanikan dalam diri anda, gantikanlah dengan ketenangan dan percaya. Mungkin sulit bagi kita untuk melakukannya dengan kekuatan diri sendiri, tapi ingatlah bahwa kita punya Roh Kudus yang sanggup menolong untuk itu. Hadapilah masalah dengan ketenangan dan kepercayaan dan lihatlah betapa luar biasanya ketika Tuhan menghalau semuanya dan membawa anda masuk dalam kemenangan yang gemilang seperti Daud.
Don't panic, trust God fully in whatever problems you are dealing with today
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
April
(152)
- Renungan Harian Kita: Melibatkan Allah
- Melibatkan Allah
- Renungan Harian Air Hidup: MEMPEROLEH BERKAT LEBIH...
- Saat Teduh: Rindu akan keselamatan orang lain
- Saat Teduh: Mengenal Sepintas Kitab Hagai
- Saat Teduh: Sibuk dengan Urusan Sendiri
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Rindu akan ...
- RSS Santapan Harian: Selasa, 1 Mei 2012 - Rindu ak...
- RSS Renungan Harian: Selasa, 1 Mei 2012 - HATI PEN...
- Saat Teduh: Hati Penuh Pujian
- Nyanyian Burung Menyambut Pagi
- renungan harian online: Nyanyian Burung Menyambut ...
- renungan harian online: Nyanyian Burung Menyambut ...
- 30 April
- 1Mei
- Renungan Harian Air Hidup: SALOMO: Hati yang Mulai...
- Saat Teduh: Kitalah umat pemenang
- Saat Teduh: Iman dalam Tindakan
- Saat Teduh: Sudah Tahu Akhirnya
- RSS Santapan Harian: Senin, 30 April 2012 - Kitala...
- RSS Renungan Harian: Senin, 30 April 2012 - SUDAH ...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Kitalah uma...
- Saat Teduh: Sudah Tahu Akhirnya
- Ikat Pinggang
- renungan harian online: Ikat Pinggang
- renungan harian online: Ikat Pinggang
- Saat Teduh: Perlombaan Iman
- Saat Teduh: Kesempatan Bersaksi
- Saat Teduh: Hidup dengan Iman
- Saat Teduh: Roh menguatkan dan menolong
- Saat Teduh: Hanya anjing menggonggong
- Saat Teduh: Perlombaan Iman
- Saat Teduh: Hanya anjing menggonggong
- Renungan Harian Air Hidup: MENYEDIAKAN WAKTU UNTUK...
- RSS Santapan Harian: Minggu, 29 April 2012 - Hanya...
- RSS Renungan Harian: Minggu, 29 April 2012 - KESEM...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Hanya anjin...
- Saat Teduh: Kesempatan Bersaksi
- Mari dan Lihatlah (2)
- renungan harian online: Mari dan Lihatlah (2)
- renungan harian online: Mari dan Lihatlah (2)
- Minggu Paskah IV
- Saat Teduh: Roh menguatkan dan menolong
- Saat Teduh: Hidup dengan Iman
- Renungan Harian Air Hidup: MENGUATKAN HATI KEPADA ...
- RSS Santapan Harian: Sabtu, 28 April 2012 - Roh me...
- RSS Renungan Harian: Sabtu, 28 April 2012 - APA PE...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Roh menguat...
- Saat Teduh: Apa Pertanyaannya?
- Mari dan Lihatlah (1)
- renungan harian online: Mari dan Lihatlah (1)
- renungan harian online: Mari dan Lihatlah (1)
- 28 April
- Saat Teduh: Hidup dipimpin Roh Allah
- Saat Teduh: Perjanjian yang Baru (3)
- Saat Teduh: Pertemuan Ilahi
- Saat Teduh: Perjanjian yang Baru (3)
- Saat Teduh: Hidup dipimpin Roh Allah
- 27 April
- Renungan Harian Air Hidup: MEMBALAS KASIH DAN KEBA...
- RSS Santapan Harian: Jumat, 27 April 2012 - Hidup ...
- RSS Renungan Harian: Jumat, 27 April 2012 - PERTEM...
- Scripture Union Indonesia (a.k.a PPA): Hidup dipim...
- Saat Teduh: Pertemuan Ilahi
- renungan harian online: Terburu-buru Menyimpulkan
- Terburu-buru Menyimpulkan
- renungan harian online: Terburu-buru Menyimpulkan
- Renungan Harian Kita: Berapa Tinggi Anda?
- Berapa Tinggi Anda?
- 26 April
- 25 April
- Hindari Sikap Munafik
- RS: Awasi Keputusan Kita
- Menghindari Gesekan dalam Pelayanan (2)
- Menghindari Gesekan dalam Pelayanan (1)
- 24 April
- RS: Karena Kasih Karunia
- Berat Masalah
- 23 April
- Create Your Own God?
- Minggu Paskah III
- Sepasang Telinga untuk Menjadi Pendengar yang Baik
- RS: Pikirkan yang Terbaik
- 21 April
- Protect Your Heart
- Wanita di mata Allah
- Pimpinan Tuhan
- 20 April
- RS: Kasih Karunia-Nya Cukup
- Ambient
- Urusan Kecil
- 19 april
- Sang Pemancing
- Pengusaha & Malaikat
- RS: Tiap Hari Dia Tanggung
- Mendoakan Pemimpin
- 18 April
- RS: Selalu Baru Tiap Pagi
- Kriteria Pemimpin dan/atau Gembala
- What A Needle Can Do?
-
▼
April
(152)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar