Kamis, 12 Maret 2015
19:2 Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;
19:3 hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.
19:4 Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;
19:5 tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,
19:6 yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya.
19:7 Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.
Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya. —Mazmur 19:2
Waktu saya masih di sekolah dasar, saya dan teman saya, Kent, sering memandangi langit di malam hari dengan sebuah teropong buatan Jerman. Kami sangat kagum melihat bintang-bintang di langit dan gunung-gunung di bulan. Sepanjang malam kami bergantian berkata, “Pinjam teropongnya!”
Berabad-abad sebelumnya, seorang gembala muda Ibrani juga merasa kagum saat melihat langit di malam hari. Ia tidak memiliki teropong atau teleskop sebagai alat bantu, tetapi ia memiliki sesuatu yang jauh lebih penting, yaitu hubungan pribadi dengan Allah yang hidup. Saya membayangkan Daud memandang ke langit, dengan latar belakang embikan domba yang terdengar sayup-sayup. Lalu Daud menuliskan kalimat yang diilhami oleh Allah: “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam” (Mzm. 19:2-3).
Di tengah hari-hari kita yang sibuk, kita dapat dengan mudahnya lupa untuk mengagumi keindahan langit yang telah diciptakan Allah untuk kita nikmati dan untuk kemuliaan-Nya. Bila kita menyediakan waktu untuk memandangi langit di malam hari dan mengagumi segala isinya yang indah, kita akan semakin mengenal Allah dan kuasa serta kemuliaan-Nya yang kekal. —Dennis Fisher
Kami percaya bahwa dunia ini milik-Mu, ya Tuhan. Saat melihat langit dan dunia di sekitar kami, kami kagum akan Engkau dan daya cipta-Mu. Engkau, dan karya ciptaan-Mu benar-benar luar biasa! Kami kagum dan hormat kepada-Mu.
Melalui keajaiban dari karya ciptaan Allah, kita dapat melihat keagungan dan karakter-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 17-19; Markus 13:1-20
Artikel ini termasuk dalam kategori Komik Kamu, Komik Strip, Santapan Rohani, SaTe Kamu
from WarungSaTeKaMu.org
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar