Sabtu, 7 Maret 2015
4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
4:11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.
4:12 Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu.
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit. —2 Korintus 4:8
Ketika saya masih anak-anak, saya mempunyai sebuah balon tinju yang terbuat dari plastik. Balon bersosok boneka setinggi saya itu menampilkan wajah yang tersenyum. Saya tertantang untuk meninju boneka itu sekeras mungkin sampai boneka itu roboh. Namun sekeras apa pun pukulan saya, boneka itu akan selalu berdiri tegak kembali. Rahasianya? Ada pemberat berbahan timah di bagian dasar yang membuat boneka itu selalu tegak. Kapal layar beroperasi dengan prinsip yang sama. Pemberatpemberat timah pada lambung kapal menjaga kapal tersebut agar tetap seimbang dan tegak ketika angin kencang melanda.
Demikian pula halnya dengan kehidupan orang yang percaya kepada Kristus. Kekuatan kita untuk bertahan di tengah terjangan badai hidup tidak terletak dalam diri kita, melainkan berasal dari Allah yang berdiam di dalam diri kita. Kita tidak terbebas dari pukulan-pukulan yang dilontarkan oleh kehidupan ini maupun dari badai yang sudah pasti mengancam stabilitas hidup kita. Namun, dengan keyakinan penuh dalam kuasa-Nya untuk menopang kita, kita dapat berkata bersama Paulus, “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa” (2Kor. 4:8-9).
Bersama dengan banyak pribadi yang telah mengalami lika-liku kehidupan yang penuh kesakitan dan penderitaan, marilah dengan keyakinan yang tak tergoyahkan, kita menghayati kebenaran bahwa cukuplah kasih karunia Allah, dan dalam kelemahan kitalah, kuasa-Nya sempurna (12:9). Itulah yang akan menopang jiwamu. —Joe Stowell
Tuhan, beriku kasih karunia untuk mempercayai kuasa-Mu agar akhirnya aku bertahan menghadapi tantangan hidup. Kiranya oleh iman kepada-Mu, aku sanggup mengatasinya oleh kuasa-Mu yang menguatkanku.
Kuasa Allah di dalam dirimu jauh lebih besar daripada tekanan yang datang dari masalah-masalah di sekelilingmu.
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 3-4; Markus 10:32-52
Photo credit: olaerik / Foter / CC BY-NC-SA
Artikel ini termasuk dalam kategori Santapan Rohani, SaTe Kamu
from WarungSaTeKaMu.org
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar