Jumat, 6 Maret 2015
5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
5:2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
5:6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.
5:7 Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar–tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati–.
5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
5:11 Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. —Roma 5:8
Salah satu daya tarik wisata yang paling populer di Inggris ialah pilar-pilar batu raksasa Stonehenge. Pilar-pilar granit raksasa itu juga merupakan sumber misteri yang besar. Setiap tahun, orang-orang berkunjung ke Stonehenge dengan pertanyaan: Mengapa bangunan raksasa ini dibangun? Siapa yang menyelesaikan karya agung yang mengagumkan ini? Mungkin pertanyaan terbesarnya adalah bagaimana mereka membangunnya. Namun, para pengunjung tidak memperoleh jawaban apa pun dari batu-batu yang membisu itu. Semuanya tetap misterius.
Kitab Suci berbicara tentang misteri yang lebih agung—fakta bahwa Allah datang untuk tinggal di antara kita sebagai manusia. Paulus menulis di 1 Timotius 3:16, “Sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: ‘Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.’”
Penjabaran singkat tentang kehidupan Kristus itu—rahasia ibadah kita—sangatlah luar biasa. Namun, yang menggerakkan Sang Pencipta untuk datang, tinggal, dan mati bagi ciptaan-Nya, bukanlah sebuah misteri. “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Rm. 5:8). Kasih Allah yang besar bagi kita adalah dasar rahasia ibadah kita, dan salib menjadi bukti nyata kasih itu bagi semua orang. —Bill Crowder
Tuhan, kami mungkin tak memahami semua yang telah Engkau lakukan bagi kami atau cara-Mu melakukannya. Namun, kami tahu Engkau mengasihi kami dengan memberikan Yesus untuk mati bagi kami. Itu sudah cukup bagi kami.
Penjelmaan Kristus menjadi manusia mungkin merupakan suatu misteri, tetapi tidak demikian dengan kasih Allah.
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 1-2; Markus 10:1-31
Photo credit: Loco Steve / Foter / CC BY-SA
Artikel ini termasuk dalam kategori Santapan Rohani, SaTe Kamu
from WarungSaTeKaMu.org
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar