Selasa, 23 Desember 2014
9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.
9:13 Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang,
9:14 sedangkan di dalam doa mereka, mereka juga merindukan kamu oleh karena kasih karunia Allah yang melimpah di atas kamu.
9:15 Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!
Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu! —2 Korintus 9:15
Ketika anak-anak kami masih tinggal bersama kami, kami suka merayakan Natal di pagi hari dengan sebuah tradisi keluarga yang sederhana tetapi sangat berkesan. Kami sekeluarga berkumpul di sekeliling pohon Natal, di antara bungkusan-bungkusan hadiah yang akan kami berikan kepada satu sama lain. Di sana kami lalu membaca kisah Natal bersama. Hal tersebut sangat berguna untuk mengingatkan bahwa alasan kami untuk bertukar hadiah bukanlah karena para Majus datang membawa hadiah untuk bayi Kristus. Namun hadiah yang kami berikan kepada setiap anggota keluarga dalam kasih itu merupakan cerminan dari Hadiah yang jauh lebih indah dan agung yang diberikan Allah kepada kita dalam kasih.
Ketika kami menceritakan ulang kisah yang tidak asing lagi tentang para malaikat, gembala, dan palungan, kami mempunyai harapan agar karya Allah yang besar pada Natal pertama itu akan menjadi lebih utama daripada upaya kita yang terbaik sekalipun untuk menyatakan kasih kita kepada satu sama lain.
Tidak ada satu hal pun yang dapat menandingi hadiah yang telah Allah berikan kepada kita di dalam diri Anak-Nya. Inilah realitas yang digemakan Paulus lewat suratnya kepada jemaat di Korintus, “Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!” (2Kor. 9:15).
Jelaslah, kerelaan Allah dalam mengutus Anak-Nya untuk menjadi Juruselamat kita merupakan suatu hadiah yang tidak terungkapkan dengan kata-kata. Itulah hadiah yang kita rayakan di hari Natal—karena Kristus sendirilah yang paling utama dan berarti. —WEC
Oh, sungguh sederhana tempat kelahiran-Nya,
Tetapi besarlah yang Allah beri hari itu pada kita;
Dari palungan terbukalah jalan ke surga,
Jalan yang amat kudus dan sempurna! —Neidlinger
Kristuslah hadiah Natal terbaik yang pernah diberikan.
Photo credit: Alan Cleaver / Foter / CC BY
Artikel ini termasuk dalam kategori Santapan Rohani, SaTe Kamu
from WarungSaTeKaMu.org
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar