Minggu, 7 Desember 2014
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah. —1 Tesalonika 5:11
Ketika Johnny Agar yang berusia 19 tahun menyelesaikan perlombaan lari 5 km, ada banyak orang yang mendukungnya. Mereka adalah anggota keluarga dan para sahabat yang ikut berbahagia atas keberhasilannya.
Johnny adalah penderita cerebral palsy (gangguan pada perkembangan otak) yang membuatnya sulit beraktivitas secara fisik. Namun bersama ayahnya, Jeff, mereka bersatu untuk menyelesaikan banyak perlombaan—dengan Jeff biasanya mendorong kursi roda yang diduduki Johnny. Namun suatu hari, Johnny ingin menyelesaikan perlombaannya sendiri. Di pertengahan lomba, sang ayah mengeluarkan Johnny dari kursi rodanya, membantunya memakai alat bantu jalan, dan mendampingi Johnny yang kemudian menyelesaikan perlombaan itu dengan berjalan di atas kakinya sendiri. Keberhasilan itu membuat para sahabat dan keluarga begitu bergembira. “Aku lebih mudah melakukannya berkat dukungan mereka semua,” kata Johnny pada seorang wartawan. “Dorongan semangat mereka itulah yang menguatkanku.”
Bukankah itu yang seharusnya dilakukan para pengikut Kristus? Ibrani 10:24 mengingatkan kita, “Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.” Ketika kita meneladan kasih Juruselamat kita (Yoh. 13:34-35), alangkah luar biasanya pengaruh yang akan dialami apabila kita semua bertekad untuk menguatkan satu sama lain—ketika kita yakin bahwa sahabat-sahabat kita akan selalu mendukung di belakang kita. Ketika kita sungguh-sungguh menghayati perintah berikut, “nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah” (1Tes. 5:11), perlombaan hidup ini akan kita jalani bersama dengan lebih mudah. —JDB
Tolong kami, Tuhan, untuk tak berpikir dapat menjalani hidup ini
tanpa kehadiran orang lain. Jauhkan kami dari ketidakpedulian.
Pakailah kami untuk memberkati orang lain, dan rendahkanlah diri
kami untuk mau menerima dorongan semangat dari sesama.
Perkataan yang memberi semangat dapat mendorong orang yang putus asa untuk bangkit dan terus maju.
Artikel ini termasuk dalam kategori Santapan Rohani, SaTe Kamu
from WarungSaTeKaMu.org
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar