Kamis, 4 Desember 2014
19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” —Lukas 19:5
Pada suatu awal tahun ajaran baru, seorang kepala sekolah di kota kami mencanangkan tekadnya untuk menghafalkan seluruh nama dari 600 murid yang menempuh pendidikan di sekolahnya. Kemampuan dan tekad kepala sekolah itu tidak dapat diremehkan. Lihat saja rekam jejaknya. Pada tahun sebelumnya, kepala sekolah tersebut berhasil menghafal 700 nama murid-muridnya, dan tahun sebelumnya lagi, ia sanggup menghafal 400 nama anak dari sekolah yang lain. Bayangkan perasaan bangga dalam hati para murid itu ketika mereka dikenali sekaligus juga dipanggil menurut nama mereka.
Cerita tentang Zakheus dan Yesus (Luk. 19:1-10) mengandung suatu unsur kejutan tentang pengenalan pribadi. Ketika Yesus sedang melewati kota Yerikho, seorang pemungut cukai yang kaya bernama Zakheus memanjat pohon supaya dapat melihat-Nya. “Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: ‘Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu’” (ay.5). Yesus tidak mengabaikan Zakheus atau berkata, “Hei, kamu yang di atas pohon.” Namun yang dilakukan Yesus adalah memanggil nama Zakheus. Sejak saat itu, hidup Zakheus pun berubah.
Ketika rasanya tidak ada orang yang mengenalmu atau mempedulikan kehadiranmu, ingatlah Yesus. Dia mengenal nama kita dan Dia rindu supaya kita pun mengenal-Nya secara pribadi. Bapa kita di surga memandang kita dengan mata kasih-Nya dan Dia peduli terhadap setiap seluk-beluk kehidupan kita. —DCM
Bapa, terima kasih karena nilaiku di mata-Mu tidak ditentukan oleh
perbuatanku, tetapi semata-mata karena aku ini ciptaan-Mu.
Tolong aku untuk mengenali nilai yang sama dalam diri orang lain
saat aku menjadi wakil-Mu di tengah dunia ini.
Yesus mengenal namamu dan rindu kamu pun mengenal-Nya.
Artikel ini termasuk dalam kategori Komik Strip, Santapan Rohani, SaTe Kamu
from WarungSaTeKaMu.org
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar