Rabu, 17 Desember 2014
15:9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
15:12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
15:17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. —2 Petrus 3:18
Pablo Casals dipandang sebagai pemain alat musik cello terbaik di pertengahan pertama dari abad ke-20. Ketika Casals masih bermain cello pada usianya yang menjelang satu abad, seorang wartawan muda pernah bertanya, “Tn. Casals, Anda sudah berumur 95 tahun dan Anda adalah pemain cello terbaik yang pernah ada. Mengapakah Anda masih berlatih selama 6 jam sehari?”
Casals pun menjawab, “Karena saya pikir saya masih bisa lebih maju lagi.”
Sungguh suatu sikap yang mengagumkan! Sebagai orang yang beriman kepada Kristus, sudah sepatutnya kita tidak cepat berpuas diri dan berpikir bahwa kita telah berhasil mencapai puncak keunggulan rohani yang kita buat-buat sendiri. Yang sepatutnya kita lakukan adalah terus bertumbuh “dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2Ptr. 3:18). Yesus mengingatkan kita dalam Yohanes 15:16 bahwa Dia memilih kita untuk “pergi dan menghasilkan buah”. Pertumbuhan yang sehat akan menghasilkan buah roh yang terus-menerus lebat di sepanjang hidup kita. Tuhan kita sendiri telah berjanji: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak” (ay.5).
Lewat suatu kemajuan yang tetap dan mantap untuk menjadi semakin serupa dengan Tuhan yang kita kasihi dan layani, kita dapat meyakini bahwa Dia yang telah memulai “pekerjaan yang baik” di antara kita akan meneruskannya sampai akhirnya tuntas pada hari Kristus datang kembali (Flp. 1:6). —CHK
Makin dekat dan melekat, Juruselamatku,
Engkaulah Pokok Anggur yang Mahakuasa;
Engkau saja yang dapat membuatku berbuah,
Engkaulah sumber berkat kekuatan ilahi. —Bosch
Pekerjaan Allah yang tidak kasat mata dalam hati kita menghasilkan buah yang nyata dalam kehidupan kita.
Artikel ini termasuk dalam kategori Santapan Rohani, SaTe Kamu
from WarungSaTeKaMu.org
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar