Jumat, 26 Desember 2014
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita. —Yohanes 1:14
Ada kabar menghebohkan yang tersebar di lingkungan perumahan kami. Seorang pemain sepakbola profesional yang terkenal baru saja pindah ke perumahan kami dan tempat tinggalnya hanya berjarak dua rumah dari tempat kami tinggal. Kami sering melihatnya di televisi dan membaca tentang kemampuannya yang hebat di atas lapangan, tetapi kami tidak pernah membayangkan bahwa ia akan memilih untuk tinggal di antara kami. Semula, kami semua berharap dapat menyambutnya di lingkungan kami dan kami semua akan menjadi teman baiknya. Namun hidupnya ternyata begitu sibuk sehingga tidak seorang pun dari lingkungan kami yang dapat mengenalnya secara dekat.
Bayangkan hal ini: Yesus—Tuhan atas alam semesta dan Pencipta dari segalanya—memilih untuk tinggal di antara kita! Dia meninggalkan surga dan datang ke dalam dunia ini. Inilah yang dikatakan Yohanes, “Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa” (Yoh. 1:14). Yesus memilih untuk terlibat dari dekat dengan semua orang yang mau datang kepada-Nya. Dan, yang lebih penting lagi, bagi setiap dari kita yang telah menerima kasih-Nya yang menebus kita, Roh Kudus kini telah berdiam di dalam hati kita untuk menghibur, menasihati, meyakinkan, memimpin, dan mengajar kita.
Ketika kita memikirkan tentang Sang Bayi yang ada di palungan, ingatlah betapa istimewanya kenyataan bahwa Dia tidak saja datang untuk tinggal “di antara kita”, tetapi Dia juga melakukannya supaya Dia dapat memberkati kita dengan kedekatan yang istimewa berupa kehadiran-Nya di dalam hati kita. —JMS
Tuhan, aku kagum bahwa Engkau, Pribadi yang teragung, mau
tinggal dan hidup di dalam kami! Tolong kami untuk menghargai
karunia kehadiran-Mu sebagai sukacita kami yang terbesar.
Rengkuhlah kami untuk menikmati keakraban bersama-Mu.
Jangan sia-siakan karunia kehadiran Allah.
Artikel ini termasuk dalam kategori Santapan Rohani, SaTe Kamu
from WarungSaTeKaMu.org
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar